Friday, January 27, 2012

ARENA KKPK, 29 Januari 2012




Kisah Violette di Sydney























Judul     : Violette's Secret Penulis  : Zazha
140 halaman




Aku suka buku KKPK yang lokasi ceritanya di luar negeri. Jadinya, aku pengen banget jalan-jalan ke luar negeri. Seperti buku KKPk yang judulnya Violette's Secret ini.
 
Ceritanya tentang Violette yang  harus mengikuti ayahnya pindah tugas ke Sydney. Di quintta School-sekolah baru Violette-ada tiga murid yang senang mengganggu. mereka dijuluki Trouble Maker. Setiap hari, Trouble Maker mengganggu Violette dan teman-teman yang lain. Mereka heran karena Violette tidak pernah marah ketika diganggu. Ternyata, Violette memiliki rahasia agar tetap tenang menghadapi Trouble Maker, Yuk, Kita cari tahu, apa, sih, rahasia Violette?

Nah, ceritanya seru kan? Kadang-kadang kita suka kesal kalau diganggu. Apalagi kalo jadi murid baru. Aku banyak mendapat pengalaman berharga dari Violette lho. Aku juga jadi tahu, sebaiknya kita jangan suka jahil sama teman-teman.

Kalau kalian ada yang suka ganggu teman-teman di sekolah nggak?
Geus Rama Syarif, 10 thn, SD Az Zahra Palembang

CERNAK, 29 Januari 2012



Tiga Pangeran

Oleh Benny Rhamdani

Tiba-tiba saja kabar itu menggemparkan sekolahku. Kabar tentang rencana kedatangan Tiga Pangeran di sekolahku. Siapa Tiga Pangeran? Tiga Pangeran adalah nama boysband yang sedang terkenal saat ini. Mereka adalah tiga bersadara bernama Dean, Dave, dan Dido.

"Wuah, aku benar-benar nggak sabar menunggu kedatangan mereka!" seru Viona hsteris.

"Aku juga. Aku pengen foto bareng dengan mereka!" seru yang lainnya.

"Aku ingin jadi saudara mereka!" tambah Viona tak mau kalah.

"Memang, apa enaknya bersaudara dengan mereka?" tanyaku.

"Ya, banyak dong. Bisa tahu kegiatan mereka. Bisa jalan-jalan sama mereka," jawab Viona.

"Terus apa bedanya dengan jalan-jalan sama yang lain?" tanyaku lagi.

"Ya, mereka kan terkenal. ganteng-ganteng lagi!" tambah Viona.

"Ganteng? Tetap saja kalau sedang ngupil muka mereka jelek," timpalku.

"Dita, kamu jangan sirik gitu dong. Kalo nggak suka jangan dekat-dekat sini. Kita-kita semua di sini penggemar Tiga Pangeran,"  usir Viona.

Anak-anak perempuan lainnya mengangguk. Huh! Enak saja mereka mengusirku. Ini kan kantin sekolah bersama. Tapi karena aku tidak tahan mendengar mereka memuji-muji terus Tiga Pangeran, akhirnya aku yang pindah.

"Kenapa kamu pindah?" tanya Dewi yang sedang minum cendol.

"Aku sebal aja. mereka ngomong terus tentang Tiga Pangeran. padahal mereka itu sama saja dengan kita. sama-sama makan nasi. kebetulan aja album mereka itu sukses," jawabku sambil duduk di dekat Dewi.

"Kupikir kamu nggak akan mau duduk di kantin denganku. Apalagi kamu pintar dan cantik. Sedangkan aku ...," Dewi menghentikan kalimatnya.

"Jangan berpikir begitu dong," potongku. Dewi memang berbeda di kelas. Tangannya kecil sebelah, kulitnya hitam. Dia juga tidak begitu pandai dan sangat pendiam. "Aku main sama siapa saja. Kamunya aja yang sering menyendiri."

"Ya, abis aku sering tidak percaya diri. tapi ... sekarang aku mulai lebih bersemangat, kok," kata Dewi.

"Kok bisa berubah?" tanyaku.

"Karena Tiga pangeran. Aku suka dengan mereka. Lagu mereka yang judulnya Tawa Semangat membuat aku terus semangat."

"Wuah, kamu penggemar Tiga Pangeran juga?"

"Ya, tentu saja. Mengapa kamu tidak suka?"

"Aku nggak bilang tidak suka. Aku belum dengar lagu mereka dan tidak kenal mereka."

Dewi manggut-manggut. Bel tanda istirahat usai pun berbunyi.

Kami kembali k kelas. teman-temanku masih heboh dengan rencana kunjungan Tiga Pangeran ke sekolah besok.

Saat pulang sekolah, hujan mendadak turun. Aku menelepon ke rumah. Kata Mama, aku harus menunggu untuk dijemput karena Mama masih di rumah sakit memerisa kandungannya.

"Kamu belum pulang? Bareng aku saja," ajak Dewi.

"Oh, terima kasih," ucapku mau diajaknya.

Mobil Dewi terbilang bagus dan baru. Supirnya langsung membawa kami meninggalkan sekolah. Sepanjang jalan kami ngobrol. Dewi benar-benar berbah dari yang kukenal sebelumnya. Hm, sebenarnya sih aku emang belum terlalu mengenalnya. Sejak jadi murid baru sebulan lalu, dia sangat pendiam.

"Mampir ke rumahku dulu yuk," ajak Dewi.

Aku tak keberatan. Aku sudah menelepon Mama tadi.

Ternyata rumah Dewi masih baru dan besar. Di halamannya kulihat ada tiga mobil bagus lainnya.

"Kakak-kakakku rupanya sudah ada di rumah. Ayo aku kenalkan," ajak Dewi.

Kami masuk ke dalam rumah. Aku melihat tiga lelaki remaja yang keren-keren di ruang tengah. Sepertinya aku pernah melihat mereka ...

"Dita, kenalkan kakak-kakakku. Dean, Dave dan Dido," kata Dewi.

Aku menyalami mereka.

"Kakak-kakaku, temanku ini satu-satunya di kelasku yang tidak mengenal Tiga Pangeran," kata Dewi.

Aku baru sadar sekarang. Di depanku ini adalah Tiga Pangeran. Mereka benar-benar sangat keren. Jadi ... Dewi adalah ....

Nah, kalian mau tahu apa yang terjadi besok?

Tiga Pangeran menyanyi di panggung sekolah kami. Semua histeris. Dan semua yang histeris itu makin histeris ketika Tiga Pangeran memanggil aku dan Dewi ke panggung. hanya kami. Tentu saja mereka histeris iri.



Dewi kemudian jadi ana yang populer karena semua kini tahu, dia adalah adik Tiga Pangeran. tapi Dewi tidak bertingkah sombong. Dan dia memilih aku jadi sahabatnya.

^_^



HORE, 29 Januari 2012


Tetap Sehat Pada Musim Hujan

Musim hujan? Mengapa banyak teman kita yang jatuh sakit ya? Ya, hampir setiap kali kita melewati musim hujan, banyak teman kita yang tidak masuk sekolah karena harus beristirahat ataupun berobat. Bagaimana ya agar kita tetap sehat di musim hujan?

Makan Makanan Bergizi

Salah satu kunci supaya tubuh tetap sehat adalah dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Jika makanan yang kita makan sudah mencukupi kebutuhan dalam tubuh, maka otomatis organ-organ tubuh kita akan berfungsi secara optimal. Satu hal yang perlu diingat, di musim penghujan biasanya banyak lalat berkeliaran. Maka hendaknya kita selalu menjaga dan menutup makanan atau minuman agar tidak dihinggapi lalat yang seringkali membawa banyak kuman penyebab penyakit.

Vitamin sangat dibutuhkan oleh tubuh kita. Selain berfungsi sebagai antioksidan untuk melindungi tubuh dari radikal bebas yang berasal dari polusi udara dan asap rokok, vitamin C juga dipercaya bisa meningkatkan kekebalan (daya tahan) tubuh. Vitamin C tidak diproduksi oleh tubuh kita, oleh karena itu kita membutuhkan asupan vitamin C dari makanan atau minuman yang kita konsumsi. Kita memang bisa mendapatkannya dengan mengonsumsi suplemen, namun vitamin yang didapat dari sumber aslinya jelas lebih baik. Vitamin C banyak terkandung dalam buah jeruk, tomat, dan buah-buahan berwarna cerah lainnya. Madu juga merupakan salah satu sumber vitamin C yang bagus untuk dikonsumsi sehari-hari.

Minum Air yang Cukup

Minum air yang cukup tidak hanya perlu dilakukan ketika cuaca panas. Pada musim hujan yang dingin pun kebutuhan air kita tetap harus terpenuhi. Minum air setidaknya 8 gelas sehari sangat baik untuk kesehatan disamping juga akan menghindarkan kita dari penyakit gangguan ginjal dan terbentuknya batu ginjal. Dan hendaknya selalu memasak air sampai mendidih sebelum kita minum supaya terhindar dari penyakit diare dan muntaber.

Olahraga Teratur

Olahraga juga ikut menyumbang peran dalam meningkatkan kekebalan tubuh. Orang yang biasa berolahraga biasanya lebih bugar dan jarang sakit-sakitan. Oleh karena itu, hendaknya kita tetap membiasakan untuk melakukan olahraga walaupun hanya gerakan-gerakan ringan. Manfaat kegiatan fisik seperti olah raga banyak sekali, antara lain termasuk pengendalian berat badan, memperbaiki sirkulasi (peredaran) darah, perbaikan postur, meningkatkan kelenturan, menambah ketahanan tubuh (imunitas), serta memperbaiki keseimbangan. Luangkan waktu untuk berolahraga 20-30 menit setiap harinya dan lakukan 3 kali dalam sepekan.



Hadang Flu Sebelum Menyerang

Di musim hujan, hampir semua orang pernah mengalami penyakit flu.. Oleh karena itu,  kita perlu melakukan pencegahan sebelum flu datang menyerang, seperti :
  • Mengusahakan supaya udara dalam rumah kita selalu dalam keadaan bersih dan tidak lembab.
  • Menghangatkan tubuh (dengan memakai pakaian tebal atau selimut) karena hawa dingin bisa menyebabkan sembap pada lapisan lendir sehingga pembuluh darah melebar dan kuman akan mudah masuk.
  • Menjaga kebersihan dengan mencuci tangan sebelum makan
  • Mencuci sayur dan buah sebelum kita konsumsi.
  • Sebaiknya tidak berdekatan dengan orang yang sedang mengalami flu supaya tidak tertular.
Satu hal yang perlu diingat, flu yang disebabkan oleh virus merupakan penyakit yang insyaAllah bisa sembuh sendiri jika kekebalan tubuh baik. Oleh karena itu, jangan buru-buru mengonsumsi obat-obatan bebas yang dijual di pasaran. 

Bagi penderita flu, supaya penyakitnya membaik maka harus makan makanan bergizi dan istirahat yang cukup untuk memulihkan kondisinya. Mengonsumsi makanan dan minuman hangat bisa cukup membantu saat hujan turun. Apalagi jika makanan dan minuman tersebut juga berkhasiat mencegah dan mengobati flu. Salah satu yang bisa kita pilih adalah dengan mengonsumsi semangkuk sup hangat dan minuman jahe hangat dicampur madu. Namun, jika flu masih tetap bertahan dan tidak membaik setelah 3 hari dan ingus juga mengental maka kemungkinan besar sudah ada infeksi bakteri sehingga perlu segera dibawa kedokter untuk penanganan lebih lanjut.


(ben/net)

Friday, January 20, 2012

CERNAK, 21 Januari 2011

Nonton Barongsai

Oleh Benny Rhamdani



Mama dan papa mengajak aku dan Dion ke mal sore ini. Kata Papa, di mal akan ada atraksi barongsai. Waduh, setahun yang lalu aku melihat atraksi barngsai itu. Keren sekali! Tapi adikku waktu itu tidak ikut karena sedang kurang sehat. Lagipula umurnya waktu itu masih tiga tahun.

“Nanti kalau diajak malah takut,” kata papa.

Kalau sekarang Dion sudah empat tahun. Sudah bisa dijelaskan kalau takut sesuatu hal.

“Ini dia barongsai!” aku menunjukkan Dion gambar-gambar barngsai di koran kesayngan ayah Berita Pagi.

“Bagus. Mau lihat balongsai,” kata Dion yang masih cadel mengucapkan huruf ‘r’.

Rasanya tidak sabar menunggu sore tiba. Sempat sedikit khawatir juga karena di kompleks rumahku tadi turun hujan walaupun sebentar.

Pukul tiga kami semua berangkat ke mal. Wah, susana mal sangat ramai sekali. Hiasan di mal berbeda dengan yang kulihat ketika datang ke sini bersama Mama sebulan lalu. Hehehem aku Mama memang jarang mengajak aku ke mal. Kami sekeluarga lebih suka main ke toko buku atau berekreasi di alam terbuka.

Langit-langit mal dihiasi lampion, juga aneka hiasan berwarna merah. Beginilah suasana kalau tahun baru imlek tiba. Aku sendiri tidak tahu banyak tentang tahun baru imlek. Tapi di kelasku ada beberapa teman yang merayakannya, seperti Robert, Shirley dam Loyd.

Robert bercerita kalau tahun baru imlek tiba dia akan mendapat angpau, yakni amplop berisi uang. Loyd bercerita tentang pohon angpau di rumahnya yang boleh dipetik oleh tamu yang datang. Sementara Shirley vercerita tentang makanan. Hihihi, dia memang suka makan.

“Ada dodol, nastar, kue keranjang, wah … pokoknya banyak!”: begitu kata Shirley saat bercerita di kelas.

“Mana barongsainya?” Dion tiba-tiba berteriak tak sabar.

Mama dan Papa berusaha menenangkan Dion. Kami berjalan-jalan dulu mengitari mal. Kami kemudian mampir ke restoran bakmi dan memesan tiga kwe tiauw. Dion tak mau memesan apa-apa. Dia sudah tak sabar ingin melihat barongsai.

“Nggak ah. Dion nggak mau apa-apa. Dion mau lihat balongsai,” teriak Dion.

Beberapa orang di sekitar kami tertawa melihat tingkah Dion. Tapi karena haus, Dion mau memesan minuman. Ketika Papa membayar makanan yang kami habiskan, tiba-tiba terdengar suara riuh.

“Balongsai!” teriak Dion sambil menarik lengan Papa.

Kami segera ke ruang lapang dekat lobi mall. Suara tabuhan pengiring atraksi barongsai berbunyi memanggil para pengunjung mall untuk berkumpul. Papa menuntun kami lebih mendekat. Tak lama kemudian beberapa orang beraksi seperti di film kunfu. Lalu … barongsai itu datang!

Para pengunjung betepuk tangan. Barongsai itu beraksi. Aku melihat Dion terpana melihat barongsai. Sambil beraksi, barongsai itu menarahkan kepalanya ke pengunjung. Ada beberapa pengunjung yang melemparkan uang kertas ke mulutnya.

Lalu tiba-tiba barongsai itu menuju kami. Matanya berkedip-kedip lucu. Namun tiba-tiba saja Dion menjerit keras. Dia ketakutan melihat kepala itu mendekatinya.

“Huaaaaaa!” teriaknya nyaring.

Papa langsung berusaha menenangkannya. Tapi Dion tak kunjung berhenti. Akhirnya Papa mengajak kami menjauh dari tempat atraksi barongsai. Aduh, padahal aku amsih ingin melihat atraksi barongsai.

“Kenapa nangis? Barongsai kan tidak menggigit,” jelasku agar Dion berhenti menangis.

“Iya … Dion tahu,” jawabnya.

“Terus kenapa menangis? Kenapa takut?” tanyaku.

“Bukan takut. Tapi … tadi kaki Dion diinjak Kak Aya.”

Hah? Aku menginjak kaki Dion. Aduh pasti aku tidak sadar melakukannya tadi. “Maafkan Kak Aya kalau begitu,” kataku karena malu.

Papa melihat kaki Dion. Wah, ternyata merah! Aku jadi serbasalah.

“Makanya kalo lagi asyik, lihat-lihat dulu kaki olang!” Dion mengomel.

“Maaf … “ Aku terus meminta maaf untuk kesekian kalinya. Kau berharap Dion segera memaafkan aku, lalu kami menykasikan kembali atraksi barngsai. Aku berjanji tidak akan menginjak kaki siapapun nanti. Terutama kaki Dion! Hehehehe.

***

Friday, January 13, 2012

HORE, 15 Januari 2012

Apa sih Chef?



Apa yang pertama kali terbayang saat mendengar kata Chef? Seorang pria gagah berpakaian putih, celana hitam atau putih kotak-kotak kecil, memakai topi tinggi dan menjadi raja sebuah dapur yang kehadirannya biasa dijumpai di sebuah hotel berbintang atau resto Dulu, istilah Chef mungkin tidak terlalu dekat dengan keseharian masyarakat, hanya kalangan tertentu berkantong tebal yang ‘kenal‘ dengan Chef karena merekalah yang biasa menikmati santapan lezat di hotel atau resto mewah.

Kini, berkat banyaknya bermunculan acara masak di televisi, istilah Chef mulai terasa dekat di masyarakat umum, meski pada kenyataannya tak semua pembawa acara kuliner adalah seorang Chef. Sebenarnya, apa persyaratan seseorang berhak mendapat julukan Chef?

Kepala Polisi

Sebenarnya kata Chef diambil dari bahasa Perancis, yang dalam Bahasa Inggris artinya adalah Chief atau leader, dalam bahasa Indonesia pimpinan. Jadi, tidak setiap Chef adalah Kepala Juru Masak. Sebagai contoh adalah Chef de Police, artinya adalah Kepala Polisi.  Dengan demikian, bisa dikatakan setiap pimpinan di Perancis, ya, namanya Chef, tergantung bidang dan profesi apa yang di gelutinya. Kalau Kepala Juru Masak? Kepala Juru Masak adalah Chef de Cuisine atau Chef de Patisserie untuk Chef Pastri. Di dapur pun ada yang namanya Chef de Partie (CDP) atau Kepala Bagian, tergantung dapur yang ia pimpin. CDP ini juga bukan hanya di dapur, bisa juga dia adalah Kepala Bagian yang lain.


Lantas, kenapa namanya harus Chef, dan bukan Chief? Kenapa yang digunakan adalah istilah bahasa Perancis. Jawabannya sederhana, karena Perancis merupakan kiblat kuliner dunia. Negara ini punya sejarah panjang dalam hal kulinari, lebih dari 500 tahun. Perancis adalah negara pertama yang menyebarkan para Chef-nya, baik dengan sengaja maupun tidak. Di samping itu, terminolgi di dapur kebanyakan juga menggunakan Bahasa Perancis sebagai pengantar. Misalnya brunois (baca: brunoas, yang artinya potongan sayuran kotak-kotak kecil dengan ukuran 2 mm x 2 mm x 2 mm), Mire Poix (kumpulan sayur-mayur tertentu yang fungsinya sebagai aroma dalam pembuatan masakan), atau Bouquet Garny (kumpulan rempah-rempah yang diikat atau dibungkus dengan kain, untuk cita rasa).

Sebenarnya hidangan Perancis pun telah pula terpengaruh oleh negara dan bangsa lainnya, dan yang paling kental adalah dari Italia. Menurut sejarah, pada abad 15-16 seorang puteri bangsawan dari Florence, Itali, menikah dengan Raja Henri dari Perancis. Puteri inilah yang membawa dan memperkenalkan teknik masak dari Italia ke Perancis. Di samping itu, kulinari Perancis juga ikut mendapat pengaruh dari negara-negara yang di taklukkannya.

Hingga kini, belum ada negara lain yang mampu menyaingi Perancis sebagai kiblat kuliner. Dengan menguasai teknik pengolahan makanan Perancis, akan lebih mudah bagi seorang calon juru masak untuk mengolah hidangan dari negara lain.

Perancis-nya Asia

Jika kita bicara dalam lingkup lebih kecil, di Asia, Cinalah jawaranya. Diakui oleh beberapa ahli dalam buku Professional Chef yang diterbitkan olah Culinary Institute of America (CIA), Cina adalah satu-satunya negara yang variasi masakan dan makanannya bisa menyaingi Perancis. Lalu, kenapa bukan Cina yang menjadi kiblat masakan dunia?

Seperti kita ketahui Cina adalah negara yang mempunyai kebudayaan yang sangat tua, tapi sayangnya kuliner Cina hanya berkembang di kalangan istana, bisa dibilang tidak keluar dari tembok-tembok istana. Dan, kalaupun kulinernya keluar dari area Cinapun, hanya sebatas makanan kelas bawahnya saja. Makanan kelas atas tetap hanya menjadi ’rahasia’ para keluarga kerajaan dan bangsawan saja.

Untuk level Asia Tenggara, pusat kuliner saat ini adalah Singapura, negara kecil yang letaknya tidak jauh dari negara kita. Hal ini bisa terjadi karena dukungan yang kuat dari pemerintah Singapura yang menyadari bahwa mereka tidak punya apa-apa untuk dijual, tapi mereka punya kemauan yang kuat. Mereka juga menyadari minimnya sumber daya alam sehingga diperkuatlah sumber daya manusianya. Dan tentunya, hal ini tidak dapat dilakukan dalam semalam.

Bagaimana Indonesia? Masih tertinggal, walaupun pada saat ini pengembangan masakan dan makanan Indonesia cukup menggembirakan. Apa lagi setelah salah satu televisi swasta menayangkan acara Allez Cuisine, baru terbukalah mata orang awam bahwa Chef bisa menjadi sebuah profesi yang menjanjikan. Terbukalah kenyataan bahwa bekerja di dapur bukan monopoli wanita, seperti yang selama ini terjadi di sebagian besar dapur rumah tangga masyarakat.


Chef Juga Profesi

Pertanyaan ini cukup banyak diajukan. Merujuk pada buku Professional Cooking oleh Wyne Gisslen, disebutkan bahwa ijazah tidak akan membuat Anda menjadi seorang Chef dan Anda baru bisa disebuk sebagai juru masak setelah memasak sebanyak ribuan kali. Apakah jika kita lulus dari sebuah sekolah atau perguaruan tinggi, otomatis menjadi seorang pemimpin di sebuah perusahaan? Jawabannya tentu saja tidak, kecuali jika perusahaan itu miliknya sendiri atau kelurganya, dan dia diangkat menjadi pemimpin di perusahaan itu.

Seperti telah disebutkan, perlu kerja keras dan semangat yang kuat jika ingin menjadi seorang Chef. Chef itu sama dengan pemimpin. Dan, Chef yang kita bicarakan di sini adalah seorang kepala atau pimpinan sebuah dapur. Jadi, Chef adalah sebuah profesi, sama dengan profesi-profesi yang lain, misalnya dosen, guru, dokter, pilot dan lain sebagainya.

Untuk menjadi seorang Chef, ada banyak jalur yang bisa ditempuh. Pada jenjang sekolah tinggi, paling tidak, bisa melalui SMK jurusan tata boga atau jurusan perhotelan. Untuk yang lebih tinggi lagi, bisa bergabung dengan akademi-akademi perhotelan atau Sekolah Tinggi Pariwisata. Tentunya lulusannya tak serta merta mendapatkan gelar Chef, kecuali setelah lulus langsung membuka usaha restoran dan menjadi Chef-nya.

Untuk menjadi seoran Chef, butuh pengalaman dan jam terbang yang tinggi, karena kalau sudah menjadi Chef maka bukan hanya kemampuan memasak yang dibutuhkan, tetapi sudah menjadi luas, yaitu kemampuan berorganisasi. Pada dasarnya persyaratan seorang Chef akan sama dengan persyaratan seorang pemimpin. Chef adalah profesi yang membutuhkan proses yang panjang untuk pencapaiannya, bahkan bisa mencapai puluhan tahun (ada juga yang bisa mencapainya dalam bilangan tahun).

Chef juga banyak tingkatannya, mulai dari Demmie Chef hingga Executive Chef. Apakah yang tidak pernah bersekolah di bidang perhotelan bisa menjadi seorang Chef? Bisa! Syaratnya adalah kemauan yang keras untuk mencapai jabatan puncak di sebuah dapur.
Pada saat ini, di Indonesia telah ada beberapa orang Indonesia yang dipercaya untuk memegang kendali di dapur-dapur hotel berbintang, baik bintang 4 maupun 5. Hal ini tentu sangat menggembirakan, walaupun di luar negeri sebenarnya sudah banyak juga orang-orang Indonsia yang mempunya jabatan sebagai Chef maupun Executive Chef.


Perkembangannya di dalam negeri sudah sangat menggembirakan dibandingkan dengan 5 atau 10 tahun yang lalu. Demi kemajuan mereka, tentunya harus banyak diberi pelatihan, khususnya Bahasa Inggris. Ini merupakan kelemahan yang cukup mendasar bagi orang Indonesia, karena mau tidak mau, suka tidak suka paling tidak seorang Chef harus bisa berkomunikasi dengan bahasa internasional ini.

Siapa yang mau jadi chef?

(ben/net)

Cernak, 14 Januari 2012



Sahara

oleh Benny Rhamdani


Gwen sudah tahu sejak kemarin, rumah kosong di sebelah rumahnya kini sudah berpenghuni. Tapi Gwen belum tahu siapa saja anggota keluarga rumah itu. Gwen baru melihat sepasang suami isteri yang usianya mungkin seperti Mama dan Papa.

"Mudah-mudahan saja dia punya anak sebaya denganku. Biar aku punya sahabat di komplek ini," ucap Gwen. Di komplek rumahnya, penghuninya kebanyakan baru punya anak yang masih balita.

Sore ini Gwen sengaja duduk di halaman samping. Berusaha mendengar kalau-kalau ada suara seorang anak perempuan. Tiba-tiba Gwen mendengar suara anak perempuan tertawa. Gwen kaget mencari sumber suara.

"Aku di sini. Di pohon mangga."

Gwen menengadahkan kepalanya. Seorang anak perempuan duduk di batang pohon mangga. Pohon itu tumbuh di halaman rumah sebelah. Jadi anak perempuan itu pasti tetangga barunya.

"Namaku Sahara. Panggil saka aku Haram" kata anak perempuan itu.

"Namaku Gwen."

"Ayo naik lompat pagar, lalu naik ke pohon mangga ini," ajak Hara.

"Aku tidak boleh melompati pagar. Dan ... aku tidak bisa memanjat pohon," tolak Gwem.

"Kok bisa? Di tempat tinggalku dulu, semua anak bisa memanjat pohon."

"Anak perempuan juga?" tanya Gwen.

"Iya. Kalau tidak bisa, tidak akan bisa makan buah-buahan dengan cara mengasyikan. Memetik dari pohon dan memakannya di pohon."

"Memakan lansgung di pohon? Itu kan mangga. Harus dikupas dengan pisau kulitnya."

Sahara mengeluarkan benda tajam. "Aku bawa pisaunya kok," kata Hara.

Gwen melangkah mundur. Mama melarangnya membawa pisau dari dapur. Anak ini malah membawa serta ke atas pohon mangga.

"Ayo, anggap saja ini pesta perkenalan kita. Nanti kubantu naik ke pohonnya," ajak Hara lagi.

Gwen memberanikan diri memanjat pagar yang setinggi dadanya. Uuups! Berhsail. Kalau ketahuan Mama pasti dia dimarahi.

"Ayo naiklah. Itu ada dahan yang bisa kau injak. Lalu pegang tangaku," pinta Hara.

Gwen menuruti ajakan Hara. Setelah susah payah, Gwen duduk di dahan pohon dekat Hara. Hara memetik mangga lalu menupas kulitnya. Mereka berbagi mangga sambil bertukar cerita tentang keluarga mereka. Gwen jadi tahu Hara adalah anak pertama sepertinya dan juga punya satu adik.

"Gwen!" tiba-tiba terdengar suara panggilan Mama. Gwen panik.

"Aku harus turun," kata Gwem.

"Turunlah dngan meninjak dahan seperti kamu naik tadi."

"Aku tidak berani ..." Gwen ketakutan. Ternyata turun dari pohon lebih sulit dipikirannya.


"Aku contohkan ya." Hooop! Hara turun dengan cepat. tapi Gwen masih ketakutan. Dia mulai menangis kecil.

Hara malah meninggalkannya. Gwen makin manangis ketakutan. "Jara, jangan tinggalkan aku," pintanya.

Hara kembali membawa tangga. "Turun pakai tangga saja," pinta Hara.

Gwen memberanikan diri turun melalui tangga. Ia lega ketika menginjak tanah kembali.

"Hahaha, kamu cengeng sekali ya," kata Hara. "Sudah pulang sana. Mamamu terus memanggil."

Gwen meninggalkan Hara sambil menghapus airmatanya.

Keesokan harinya, Gwen kembali bertemu Hara. Tapi Gwen menolak ketika Hara mengajaknya naik pohon mangga. "Sekarang kita main sepeda aja yuk!"

"Aku nggak bisa naik sepeda. Aku nggak punya sepeda," tolak Hara.

"Kubonceng saja," kata Gwen.

"Okelah kalau begitu."

Gwen mengeluarkan sepedanya. Mereka lalu berboncongan dengan santai di komplek. Tapi ketika di satu turunan, Hara minta ditrunkan. "Aku turunan aja. Aku takut jatuh," pinta Hara.

Gwen pura-pura tidak menggubrisnya. Dia malah mengayuh. Sepeda pun berlari kencang.

"Aaaaaaa!" teriak Hara di boncengan sambil menutup mata.

Gwen terus mengayu dan mengayuh. Sampai kemudian dia mendengar suara Hara sesegukan menahan tangis. Gwen mengayuh pelan.

"Kamu jahat ih! Aku ketakutan sampai ngompol!" kata Hara.

Gwen tertawa. "Ngompol?" Glen makin tertawa senang.

Itulah awal persahabatan Glen dan Sahara mereka kini sudah duduk di bangkus kuliah kedokteran. Persahabatan mereka tak pernah putus oleh apapun. mereka selalu menjaganya.

^_^


















ARENA KKPK. 15 Januari 2012

   





Keluarga Jago Masak



Judul:
KKPK Patissier Family
 Penulis: Adel
132 halaman


Tahukah kalian arti patissier? Kalau belum, aku kasih tahu ya. Patissier adalah koko atau chef atau ahli masak membuat anek kue. Hehehe, aku juga baru tahu dari buku KKPK ini. Salah satu asyiknya membaca kita jadi tahu istilah-istilah baru. Nggak cuman menikmati ceritanya saja.


Oh iya, ngomong-ngomong apa ya isi buku cerita KKPK ini? Ceritanya tentang Lucy dan jeluarganya. Biar masih kecil, Lucy pintar masak, lho! Bukan masak-masakan, tapi masak betulan, yang kayak di buku-buku resep itu, Kok, bisa, sih? Iya, dong! Lucy, kan, terlahir dari keluarga ahli masak. Papa dan mamanya berprofesi sebagai patissier profesional. SO, enggak heran, de4h, kali Lucy jadi patissier junior.

Tapi, kebayang, enggak, sih, apa yang kira-kira dilakukan patissier family di rumah? Tentu saja memasak ... dan ... icip-icip juga, dong! Eits ... awas gendut, ya! Hehehe.

Baca kisah lengkapnya, yuk! ada resep-resep yang bisa kamu coba di rumah, lho. Jangan lupa, baca cerita-cerita lainnya yang tak kalah keren,ya!

Kalo kalian sudah selesai bikin aku. Jangan lupa kirim ke rumahku.
(Balkis Shafira, 11 Tahun, SD IBA Palembang)

Friday, January 06, 2012

ARENA KKPK, 8 Januari 2012


Petualangan Seru Sarah

Judul: Super Duper Adventure
Penulis: Salma Salsabila
160 halaman


"Uaaa ... aku belum mau mati!" pekik Crystal sambil nangis-nangis.
"Kita akan jatuh ... ke gulali lezat!" teriak Zahra senang.
Plukkk! Bunyi tiga orang anak jatuh ke dalam gulali raksasa empuk.
"Mereka bertiga masuk gulali karena berisik. Untung aja ke gulali, coba kalau ke tanah, remuklah mereka, " kata Sarah.
Asyik, ya, kalau jatuh dari Roller coaster yang di bawahnya penuh dengan gulali manis dan empuk. Mau, dong, jatuh berkali-kali! Hehehe. Penasaran apa kelanjutannya?

Gara-gara membaca sinopsis di atas, aku jadi tertarik membaca buku KKPK yang ini. Ternyata ceritanya memang seru. Dimulai ketika sarah membeli buku aneh di kampung China, ceritanya jadi seru lho. Petualangan Sarah dan teman-teman bahkan sampai ke Mesir. Yang keren, mereka bisa bertemu naga baik hati.

Kalau teman-teman suka baca KKPK yang penuh petualangan, kayaknya harus baca judul satu ini deh. Tentu saja isinya nggak cuman petualangan, tetap ada drama persahabatannya juga. Jadi bukan hanya seru, tapi juga ada bagian yang mengharukan.



Geus Rama Syarif, 10 thn, SD Az Zahra Palembang

CERNAK, 8 Januari 2012



Payung Biru Ajaib
oleh Benny Ramdani

Tika menemukannya di gudang nenek tadi pagi. Sebuah payung berwarna biru. Bentuknya seperti kebanyakan payung tua. Memiliki pegangan yang melengkung dan tidak bisa dipendekan ketika dilipat. Tika tetap mengambilnya.

Sore ini Tika berencana jalan-jalan mengitari lembah sekitar rumah Nenek. Dia tak mau menghabiskan waktu liburannya hanya dengan berdiam di kamar dan menghabiskan kue buatan Nenek.

"Nenek, aku pinjam payung biru ini ya. Aku mau jalan-jalan sekarang," kata Tika sambil mendekati nenek yang tengah memasak pastel.

"Oh ... payung itu," Nenek kaget. "Ya, tapi jangan jauh-jauh. Pakai payung itu jika hujan saja."

"Iya, Nek." Tika kemudian berjalan meninggalkan rumah Nenek. Tika tidak bisa pamit kepada Kakek karena sedang pergi ke toko pupuk. Mungkin tak lama lagi pulang.

Tika menapaki jalan desa dengan riang. Dia kemudian memasuki pematang ladang palawija yang menghijau. Wuah, di kota mana bisa dia melakukan hal ini. Apalagi ada angin lembah yang bertiup.

Bagaimana rasanya berpayung di ladang? tanya Tika dalam hatinya. Dia pun membuka payung biru di tangannya. Plop. Payung terbuka.

Tik-tik-tik.

Lho, kok tiba-tiba hujan? Tika menarik payungnya agar berdiri tegak. Tika berusaha mencari pohon agar bisa berlindung.

"Hai, jangan dekati pohon besar itu. Bahaya kalau hujan begini," tiba-tiba terdengar suara di belakang Tika.

Tika menoleh. Seorang anak perempuan sebaya dengannya berdiri sekitar lima meter dari Tika. Dia juga memakai payung biru seperti Tika.

"Ayo ke rumahku saja," ajaknya.

Tika tak mengerti, tiba-tiba kakinya mengikuti langkah anak perempuan itu. Tak seberapa jauh berjalan, mereka tiba di depan sebuah rumah besar. Seperti kastil.

Anak perempuan itu menutup payungnya. Tika juga. Ajaib! hujan tiba-tiba berhenti.

"Namaku Zela. Selamat datang di rumahku," sapa anak perempuan itu ramah.

"Namaku Tika. Rumahmu besar sekali ya. Rasanya, aku baru melihat ada rumah besar di sekitar rumah nenekku," balas Tika.

"Mari masuk. Kamu pasti suka bermain di dalam," kata Zela.

Tika masuk tanpa ragu. Dia terkejut ketika melihat di dalam rumah itu ternyata banyak sekali wahana mainan. Ada jet coaster, komidi putar, bom-bom car, dan banyak lagi.

"Silakan pilih sendiri mainanmu," kata Zela. "Aku mau mengambil makanan dan minuman untukmu."

Begitu Zela masuk ke sebuah ruangan, Tika langsung bingung memilih. AKhirnya dia mulai naik jetcoaster. Ada petugas yang baik hati yang mebantunya. Begitu jetcoaster dijalankan, Tika langsung teriak nyaring. Wuuuah! Kencang sekali.

Setelah satu putaran selesai, Tika menuju wahana lainnya, yakni komidi putar. Ada patung kuda sembrani yang bisa ditunggangi. Tika memilih itu.

Saat komidi putar itu berputar, tiba-tiba dia mendengar suara ...

"Kau harus pergi dari sini secepatnya."

Tika bingung. Siapa yang bicara?

"Aku yang bicara. Kuda yang kamu naiki. Sebenarnya aku adalah anak perempuan sepertimu. tapi aku pergi dari rumah dan masuk ke rumah ini. Tapi aku keasyikan bermain dan lupa pulang. Akhirnya, Zela menyihirku jadi begini. Beberapa anak juga disihir jadi boneka di wahana puri boneka, dan sebagainya," jelas kuda sembrani.

Tika mulai ketakutan. Komidi putar  berhenti. Tika melihat Zela berdiri di dekat wahana sambiol membawa puding stroberi.

"Jangan makan puding itu," teriak suara kuda sembrani.

"Suara siapa itu?" tanya Zela.

"Sudahlah, kamu tidak usah bohong. Aku tahu akal licikmu. Kamu ingin menyhirku menjadi penghias istana mainanmu ini, kan?" tanya Tika berbalik.

Zela mendelik. Dia berubah begitu cepat menjadi seorang pertempuan keriput bermata besar.

"Cepat, buka payung ajaibmu!" tiba-tiba terdengar suara lainnya.

Tika segera membuka payung birunya. Plop. Bersamaan dengan itu hujan besar datang. Halilintar pun berdentam dan petirnya mengenai perempuan tua itu. Tiba-tiba semua wahanan mainan berubah. Beberapa anak kembali ke asalnya.

"Terima kasih, kau telah menyelamatkan kami. Sekarang tutuplah payungmu agar kamu bisa kembali," kata anak peremnpuan yang disihir jadi patung kuda sembrani.

Tika menutup kembali payungnya. Perlahan sekelilingnya berubah menjadi pemandangan ladang yang didatanginya tadi. Anak-ana itu telah  menghilang.

"Aku harus segera pulang dan menceritakan ini semua kepada nenek," ucap Tika.

^_^







HORE, 8 Januari 2012

 Payung, Kuno Tapi Berjasa

Benda apakah yang paling berjasa di musim hujan seperti sekarang ini? salah satunya adalah payung. Ya, benda ini bisa melindungi tubuh kita dari terpaan air hujan. Tahukah kalian, benda ini sudah ditemukan lamaaa sekali? Jadi sudah kuno.




Pada awal 3500 tahun yang lalu, keberadaan payung telah ditemukan di Tiongkok. Mengenai ditemukannya payung, ada banyak legenda-legenda rakyat yang menceritakannya, satu diantaranya paling tersebar luas adalah cerita “Luban Penemu Payung”. Luban adalah Bapak Pertukangan di Tiongkok.






Menurut catatan “Kepingan Giok”, payung ditemukan oleh isteri Luban, yang sangat peduli dan perhatian kepada kerja keras suaminya. Seperti diceritakan, Setiap hari Luban dibawakan makanan oleh isterinya yang bernama Yun, dimana Yun sering kali terkena hujan deras ketika itu.

Jadi Luban membuat paviliun di sepanjang jalan supaya istrinya tidak kehujanan, namun merasa cara itu masih kurang praktis. Lalu kemudian, berdasarkan inspirasi dari anak-anak yang menggunakan daun bunga teratai sebagai perlindungan dari hujan, dia menciptakan payung pertama dibuat dari sebuah rangka fleksibel yang ditutupi dengan kain atau kertas yang dilapisi lilin untuk membuatnya tahan air.



Di Tiongkok kuno, payung bukan dipakai sebagai pelindung dari panas dan hujan, tetapi juga memiliki makna dalam masyarakat. Pada akhir Dinasti Wei, payung digunakan dalam upacara-upacara dan tata cara pejabat tinggi disebut “Payung Luo”.

Menurut Tso Chun, Payung Luo adalah simbol dari kedudukan dan status bagi para pejabat. Sebagai contoh, para pejabat dari Dinasti Han pada kedudukan tidak begitu tinggi menggunakan payung berwarna Hijau dan Kaisar Dinasti Song menggunakan payung berwarna kuning dan merah.

Karena, payung yang digunakan dalam perjalanan inspeksi kaisar atau pejabat senior di zaman dulu adalah menunjukkan perlindungan terhadap rakyat. Payung melambangkan kekayaan dan kehormatan dan sering digunakan dalam upacara – upacara pernikahan di Tiongkok. Payung juga sering digunakan dalam opera, lagu dan tari, serta seni akrobatik.

Meningkatnya pertukaran budaya dengan negara asing, menyebabkan payung secara bertahap menyebar ke luar negeri. Sebagai contoh, Jepang telah mengirimkan 19 utusannya ke Dinasti Tang untuk mempelajari kebudayaan Tiongkok. Dengan demikian, teknik pembuatan payung sudah diperkenalkan di Jepang.

Pada pertengahan abad ke-18, pengusaha Inggris membawa payung ke negaranya setelah datang dari Tiongkok, yang membangkitkan pengaruh besar di Inggris Raya. Sampai pertengahan abad ke-19 payung telah menjadi suatu keharusan bagi orang–orang Inggris.


Toko payung pertama disana bernama "James Smith and Sons" yang buka pada tahun 1830 dan sampai sekarang masih menjual payung, alamatnya di 53 New Oxford Street, London.

(ben/net)