Friday, November 11, 2016

Cernak, 13 November 2016

 Kisah Pangeran dan Peri Air




Pada zaman dahulu hiduplah seorang raja yang memiliki tiga putera. Anak pertama yang diberi nama Pangeran Bintang, anak yang kedua bernama Pangeran Bulan dan yang terakhir bernama Pangeran Matahari. Sang raja sangat senang pada kelahiran pengeran yang terakhir sampai sang raja pun memberikan janji kepada sang ratu untuk memenuhi segala permintaannya.

Dengan mengingat janjiya sang raja kepada ratu, sehingga sang ratu harus menunggu sampai putera ketiganya tumbuh dewasa.

Pada saat ulang tahun Pangeran Matahari yang ke duapuluh satu tahun, berkatalah sang ratu kepada raja, ”Yang mulia, pada saat anak ketiga kita lahir dulu, kau telah memberikan janji akan memberiku hadiah. Dan sekaranglah waktunya aku meminta kepada Yang Mulia untuk memberikan kerajaan ini kepada si bungsu Pangeran Matahari.”

Tiba-tiba Sang raja menolaknya dan berkata bahwa kerajaan harus diberikan kepada putera pertama, karena itulah yang akan menjadi haknya. Apabila putera pertama nggak bisa menjadi raja, kerajaan akan jatuh kepada anak nya yang kedua. Namun kedua kakaknya meninggal, barulah putera ketiganya yang berhak memimpin kerajaan.

Kemudian pergilah sang ratu setelah mendengar jawaban dari raja, dengan melihat sang ratu pergi begitu saja. Perasaan khawatir dari raja pun keluar, yang mengkhawatirkan kalau ratu akan mengerjakan sesuatu agar dapat membuang putera pertama dan kedua.

Di panggillah putera pertama dan keduanya. Sang ratu pun mengusir mereka pergi dan menyuruh tinggal di hutan sampai ayah mereka meninggal. “Setelah itu datanglah dan pimpinlah sesuai dengan hakmu didalam kerajaan ini.”

Kemudian berjalanlah mereka keluar istana, Pangeran Matahari melihat dan bertanya pada mereka, “Kak, kalian mau pergi kemana?”

" Aku akan ikut bersama kalian pergi, kak." Pangeran Matahari berkata setelah mendengar alasan kedua kakaknya kenapa harus pergi.

Mereka berjalan terus sampai masuk ke hutan. Sesampainya di hutan mereka mengambil keputusan untuk istirahat sebentar sehingga mereka melihat sebuah kolam. Pangeran pertama berkata dan menyuruh Pangeran Matahari “Hai Dik, pergilah kamu ke kolam untuk mandi dan minum. Kami menunggu kamu disini dan jangan lupa bawakan sedikit air.”
Di berikanlah kolam itu oleh Raja Peri kepada seorang Peri Air. Raja peri berkata “Kau adalah orang yang berkuasa di kolam ini dan kau pun boleh melakukan apa saja kepada siapa pun yang menghampiri kolam ini dengan syarat bila ia dapat menjawab pertanyaanku.” Peri air mendengarkan dengan seksama. Pertanyaan yang diberikan yaitu,”Seperti apa peri yang baik itu?”

Masuklah Pangeran Matahari ke dalam kolam itu, kemudian peri air betanya kepadanya,”Seperti apa peri yang baik itu?”

Sejenak Pangeran Matahari berfikir dan berkata kepada peri air, “Peri yang baik itu seperti matahari dan bulan.”

“Ternyata, kau tidak tahu seperti apa peri yang baik,” di bawalah pemuda malang itu oleh peri air ke guanya yang ada di dasar kolam.

- Dengan cukup lama kedua kakaknya menunggu tetapi tidak datang juga, Pangeran Bintang menyuruh Pangeran Bulan menyusul untuk melihat adiknya si Pangeran Matahari.

Sesampainya di kolam Pangeran Bulan tidak melihat adiknya. Dengan air kolam yang bersih membuat hasratnya ingin mandi. Kemudian, masuklah Pangeran Bulan ke dalam kolam. Tiba-tiba munculah peri air dengan langsung bertanya, “Katakan, seperti apa peri yang baik?”

Dan Pangeran Bulan pun menjawab, “Seperti langit di atas kita.”

Dengan kesal peri air itu berkata dan membawanya ke gua, “Ternyata kau juga tidak tahu."

Pangeran Bintang pun berkata dalam hati, “Pasti telah terjadi sesuatu pada adik-adikku.” Bergegaslah Pangeran Bintang pergi ke kolam. Terlihatlah jejak kaki adik-adiknya menuju ke dalam kolam. Ia pun mengetahuinya bahwa ada peri air yang tinggal di dalam kolam tersebut. Dengan sabar ia menunggu sambil megeluarkan pedangnya dan menyiapkan busurnya.

Muncullah si Peri Air dan menyamar seperti seorang pencari kayu. ”Kau terlihat lelah, teman,” berkatanya kepada Pangeran. “Kenapa kau tidak mandi di kolam kemudian berbaring di tepi sana?”

Tetapi Pangeran Bintang telah mengetahui bahwa si pencari kayu itu adalah peri air. Kemudian ia berkata,”Kau sudah mengambil kedua adikku.”

"Ya," jawab Peri Air.

"Kenapa kau mengambil mereka?"

"Sebab mereka tidak bisa menjawab pertanyaanku,"  jawab peri air, “karena raja peri telah memberiku kuasa untuk melakukan apa saja dan kepada siapa pun yang telah masuk ke dalam air dengan syarat mereka yang bisa menjawab pertanyaanku dengan benar."

Dengan lantang Pangeran Bintang berkata, "Baiklah, aku akan menjawabnya. Peri yang baik ialah yang memiliki hati yang murni, yang takut dengan dosa dan berbuat baik dalam kata-kata dan perbuatan."

"Duhai Pangeran yang bijaksana,” jawab Peri Air. “Tetapi aku hanya satu adikmu saja yang kubalikkan. Yang mana yang harus kubalikkan kepadamu?"

"Balikkan si bungsu," kata Pangeran,”Sebab ialah kami disuruh pergi oleh ayah kami, Dan aku tidak bisa pergi bersama Pangeran Bulan kemudian meninggalkan Pangeran Matahari yang malang di sini.”.

“Sungguh kau bijaksana,Pangeran.” jawab  Peri Air, “Kau sangat mengetahui apa yang harus kau kerjakan dan baik hati. Dan aku akan balikkan kedua adikmu."

Bersama-samalah mereka tinggal di dalam hutan sampai ayah mereka meninggal. Lalu mereka datang ke istana lagi. Akhirnya, Pangeran Bintang menjadi raja dan ia mengajak kedua adiknya memerintah bersamanya, Di buatkanlah sebuah rumah di dalam istana untuk Peri Air tinggal.

No comments: