Saturday, June 23, 2007

CERNAK, 24 Juni 2007


Perjalanan Liburan

Oleh Benny Rhamdani

“Pokoknya aku tidak mau duduk di dekat Salsa!”

“Aku juga!”

Salsa terdiam sedih. Beginilah kalau mau berpergian ke luar kota. Tidak ada satu pun yang mau duduk di dekatnya kecuali Papa dan Mama. Kak Aga dan Kak Lana saling berebut menjauh darinya.

Alasan utama mereka tidak mau duduk di dekat Salsa adalah karena Salsa suka mabuk di perjalanan. Terutama perjalanan jauh.

“Tapi aku ingin duduk bersama Kak Aga dan Kak Lana di bagian tengah. Mama dan papa di kursi depan. Kalau kalian tidak mau duduk denganku, masa aku duduk sendiri di belakang dengan barang bawaan?” Salsa bertanya sedih.

“Soalnya kamu suka mabuk. Kamu nanti jadi ikut pusing,” kata Kak Aga.

“Aku juga tidak mau mabuk,” kata Salsa.

“Kalau begitu ditahan!” seru Kak Lana.

“Sudah ditahan. Tapi aku tetap pusing.”

“Sudahlah, Salsa. Nanti duduk sama Mama saja di depan,” kata Mama menengahi.

Salsa hanya mengangguk. Sebenarnya ia lebih suka duduk di tengah ebrsama dua kakaknya. Soalnya duduk di depan kurang nyaman kalau bertiga. Dulu sih memang menyanangkan. Tapi sekarang Salsa sudah besar. Sudah sepuluh tahun.

Papa dan Mama kemudian bergegas membereskan barang bawaan ke mobil. Hari ini mereka akan berpergian jauh ke Bandung.

“Minum obat anti mabuk dulu ya semuanya!” kata Mama.

“Salsa sudah, Ma,” kata Salsa.

“Aku tidak pernah mabuk. Jadi nggak usah ya, Ma,” kata Kak Aga.

“Iya, aku juga,” sahut Kak Lana.

Mama tidak mau menyuruh mereka dua kali. Papa meminta mereka segera naik mobil. Tak lama kemudian mobil pun melaju meninggalkan kota Palembang.

Di sepanjang jalan Kak Aga dan Kak Lana terus bermain. Mulai dari lempar-lemparan makanan sampai gebuk-gebukan bantal. Hal itu membuat Salsa semakin ingin pindah ke bangku tengah. Di depan ia hanya bias duduk melihat jalanan yang sudah memasuki wilayah hutan.

“Salsa pusing?” Mama bertanya.

Salsa menggeleng. “Nggak, Ma. Tapi ngantuk nih,” kata Salsa walau sebenarnya ia merasa sedikit pusing.

“Kalau begitu tidur dulu saja. Aga dan Lana, jangan terus rebut. Adik kalian mau tidur!”

Salsa terbangun agak lama kemudian. Dia merasa lebih segar daripada sebelumnya. Ditengoknya ke bangku belakang. Kedua kakaknya tengah membaca komik. Lalu tiba-tiba …

“Pa … Aga pusing. Aga pengin ….”

Papa menengok sbenetar. Kemudian Papa menepikan mobil ke kiri. “Ayo kalau psuing kita keluar dulu. Kita istirahat sebentar!”

Aga buru-buru ke luar mobil. TIba-tiba dia langsung merunduk lalu …

“Kak Aga muntah!” teriak Salsa.

Tak Lama kemduian Kak lana juga ikut merunduk. Lalu Kak Lana …

“Kak Lana juga muntah!” tambah Salsa.

Mama dan Papa sibuk membantu Kak Aga dan Kak Lana agar lebih segar. Bahkan Papa akhirnya memutuskan untuk mengambil alas dan dihamparkan di atas rumput. Mereka semua akhirnya beristirahat di atas alas itu.

“Kita isitrahat dulu di sini sambil makan ya,” kata Papa.

Kak Aga dan Kak Lana hanya mengangguk lesu. Salsa ikut membantu Mama menyiapkan makanan dan minuman segar.

“Salsa … mamafkan kakak ya. Tadi Kak Lana mengira kamu bakal mabuk. Ternyata malah kak lana yang mabuk,” kata Kak Lana ketika meminum jus yang disodorkan Salsa.

“Kak Aga juga minta maaf. Tadi kak Aga bilang nggak mau duduk dekat denganmu,” kata Kak Aga.

“Iya. Salsa maafin. Asalkan Salsa boleh duduk bertiga di bangku tengah ya?”

Kak Lana dan Kak Aga mengangguk sambil tersenyum.

Setengah jam kemudian mereka kembali meneruskan perjalanan. Karena Papa mengatur agar mereka tidak pusing dengan sesekali berhenti menepikan mobil, tidak ada lagi yang mabuk sampai ke Bandung!

^-^

No comments: