Thursday, April 02, 2009

Hore, 5 APril 2009

Makan Ikan Yuk!


Teman-teman, apakah kalian tahu bahwa setiap 6 April kita merayakan Hari Nelayan Nasional? Hm, kira-kira apa yang harus kita lakukan di Hari Nelayan itu? Oh iya, Nelayan adalah istilah bagi orang-orang yang sehari-harinya bekerja menangkap ikan atau biota lainnya yang hidup di dasar, kolom maupun permukaan perairan. Perairan yang menjadi daerah aktivitas nelayan ini dapat merupakan perairan tawar, payau maupun laut.




Di negara-negara berkembang seperti di Asia Tenggara atau di Afrika, masih banyak nelayan yang menggunakan peralatan yang sederhana dalam menangkap ikan. Nelayan di negara-negara maju biasanya menggunakan peralatan modern dan kapal yang besar yang dilengkapi teknologi canggih.


Karena masih bersifat tradisional, nelayan di sebagian sia, termasuk Indonesia maish hidup kekuarangan. Apalagi ketika angin dan badai datang. Mereka terpaksa tidak melaut. Nah, bagaimana kalau kita membantu nelayan dengan banyak makan ikan?



Makan Ikan Yuk!


Dulu ada anggapan, kebanyakan makan ikan, bisa cacingan. Jdainya, banyak anak-anak enggan makan ikan. Sekarang, banyak makan ikan malah dianjurkan, karena dipercaya dapat mencegah gangguan jantung.



Berbagai studi kesehaatn yang menghubungkan manfaat ikan dengan jantung menunujukan bahwa jenis hewan ini benar- benar bersahabat dengan organ jantung. Sampai saat ini, memang sudah lebih dari 5.000 publikasi penelitian di dunia melaporkan manfaat menu ikan terhadap kesehatan jantung saja.

Salah satu studi tertua adalah yang dilakukan dua peneliti Denmark pada tahun 1970. Mereka menemukan fakta rendahnya kasus kematian orang Eskimo akibat Penyakit jantung Koroner (PJK) walaupun mereka banyak mengkonsumsi makanan berlemak tinggi.Rahasia dibalik fakta tersebut ternyata orang Eskimo mempunyai kebiasaan menyantap daging ikan.


Ternyata daging ikan memiliki kandungan asam lemak omega-3 yang berperan dalam melindungi jantung. Daging ikan ini mampu menurunkan kolesterol dalam darah, memperbaiki fungsi dinding pembuluh darah.menurunkan tekanan darah,mencegah terjadinya penggumpalan darah, dan sangat diperlukan untuk pembentukan otak.


Cara Memilih Ikan


Semua kandungan positif itu tidak akan kita rasakan bila memilih ikan yang salah. Bukan salah jenis, melainkan salah memilih ikan yang tidak segar atau salah dalam proses pengolahan.



Saat membeli ikan di pasar, cobalah bantu ibu mengenali ikan yg segar dengan ciri-ciri mata ikan segar, terang, bening menonjol dan cembung. Selain itu, insang berwarna merah sampai merah tua, terang-cerah, beraroma segar & tidak berlendir. Bisa juga diketahui melalui sisik ikan yang masih utuh - belum banyak yg hilang, melekat kuat & mengkilat. Ikan juga harus beraroma segar dan jika ditekan, daging ikan kenyal.


Para peneliti tidak menjelaskan jenis ikan yang memberikan khasiat terbaik. Namun, ikan salmon dipercaya mempunyai kandungan omega 3 yang cukup tinggi.


Berbagai cara pengolahan sebenarnya baik untuk ikan. Namun, pemasakan dengan cara digoreng atau dibakar dengan olesan mentega akan meningkatkan kadar lemak sehingga tidak disarankan untuk terlalu sering dikonsumsi. Minyak goreng yang panas akan menurunlan kadar omega -3 sehingga efek protektif bagi jantung juga berkurang. Oleh karena itu jika dapat memilih ikan bakar, kukus atau pepes, mengapa tidak?


Ikan Asin

Ikan asin adalah bahan makanan yang terbuat dari daging ikan yang diawetkan dengan menambahkan banyak garam. Dengan metode pengawetan ini daging ikan yang biasanya membusuk dalam waktu singkat dapat disimpan di suhu kamar untuk jangka waktu berbulan-bulan, walaupun biasanya harus ditutup rapat.



Pengolahan ikan asin secara tradisional hampir selalu membutuhkan bantuan sinar matahari untuk mempercepat pengeringan, dan mencegah agar ikan tidak menjadi busuk.


Masalahnya matahari tidak selalu bersinar dengan cukup setiap harinya, terutama di musim hujan di mana awan mendung seringkali menutupi langit. Akibatnya, banyak ikan yang tidak terawetkan dengan baik, menurun kualitasnya, dan bahkan menjadi busuk.


Untuk mengurangi kerugian, beberapa oknum pengolah mengambil jalan pintas menggunakan bahan-bahan kimia seperti pestisida dan formalin. Bahan-bahan yang berbahaya bagi kesehatan ini digunakan sebagai pengawet tambahan untuk mencegah pembusukan. Formalin juga mencegah pengurangan bobot ikan yang berlebihan akibat menguapnya cairan tubuh ikan yang diasinkan.


Alternatif bahan pengawet tambahan yang aman adalah khitosan. Akan tetapi bahan yang diekstrak dari cangkang udang dan kepiting ini belum populer dan belum diproduksi secara massal di Indonesia.


Nah, jenis ikan mana yang kalian sukai? Ikan segar atau ikan asin?


(ben)

No comments: