Wednesday, April 15, 2009

Hore, 19 APril 2009

Wanita Juga Bisa Jadi Pemimpin Hebat


Teman-teman, tak lama lagi tiba tanggal 21 April. Tentunya, kita tidak akan melupakan jika pada tanggal tersebut merayakan hari lahir Kartini yang menjadi pelopor pergerakan emansiapsi wanita di Indonesia.


Tengoklah hasil perjuangan Kartini kini telah membuahkan banyak hasil. Tidak hanya anak-anak perempuan boleh bersekolah. Perempuan juga bisa menjadi Presiden lho. Ingatkah kalian siapa presiden pertama perempuan di inonesia? Ya, Ibu Megawati Soekarno Putri.


Nah, agar kita juga mengenal bahwa banyak pemimpin di dunia yang juga wanita, yuk kita berkenalan dengan mereka. Kalian juga bisa belajar hal-hal apa saja yang membuat mereka bisa jadi pemimpin yang hebat.





Indira Gandhi: Pindah-pindah sekolah


Inilah wanita terkuat Asia yang telah empat kali menduduki tampuk pemerintahan sebagai perdana menteri. Ia lahir dengan nama Indira Priyadarshani di Allahabad, 19 November 1917
. Ia menjabat perdana menteri India pada periode 1966-1977 dan periode 1980-1984 sebelum akhirnya mati ditembak oleh pengawalnya sendiri.




Indira adalah anak tunggal keluarga tokoh besar Jawaharlal Nehru dengan Kamala. Kelahirannya sempat disambut ogah-ogahan oleh keluarga besarnya yang mengharapkan cucu lelaki. Dalam keyakinan orang-orang India, anak atau cucu pertama “seharusnya” lelaki. Namun, kakeknya, Motilal Nehru, menenangkan mereka dengan mengatakan, “Anak perempuan ini kelak akan lebih baik dari seribu anak lelaki.”


Indira pernah mengungkapkan bahwa di masa kecilnya dia merasa kesepian dan tidak aman. Bukan hanya karena kurang teman sebaya, tetapi juga karena ibunya yang sering sakit-sakitan itu tidak dapat secara penuh menjalankan perannya sebagai seorang ibu rumah tangga. Indira tumbuh di saat orang tua dan seluruh keluarganya, termasuk Mahatma Gandhi, sibuk berkecimpung di kancah gerakan nasional. Sekolahnya berpindah-pindah.


Tahun 1955 Indira terpilih dalam Komite Kerja Kongres dan kemudian menjadi Presiden Partai Kongres di tahun 1959. Lima tahun kemudian, wanita bermata elang ini terpilih sebagai perdana menteri India



Margaret Thatcher: Anak Penjahit

Margaret Thatcher adalah perdana menteri wanita pertama di Kerajaan Inggris. Posisi itu dipertahankannya selama tiga periode (1979-1990), meninggalkan banyak kenangan dan catatan sejarah di pergaulan internasional. Terlahir dengan nama Margaret Hilda Roberts di Grantham, Inggris, 13 Oktober 1925, anak kedua dari seorang grosir sayur-mayur dan penjahit pakaian.



Selain cantik, Margaret cemerlang sejak muda. Ia meraih gelar sarjana dalam ilmu kimia di Sommerville College dan gelar Master of Art dari Universitas Oxford. Tahun 1950 ia bekerja sebagai tenaga ahli riset kimia dan kemudian menikah dengan Denis Thatcher. Dua tahun kemudian ia “menyeberang” profesi menjadi jaksa dengan spesialisasi hukum perpajakan. Langkahnya semakin tak terbendung di bidang politik. Tahun 1959 Margaret terpilih duduk di Majelis Rendah parlemen Inggris. Dari tahun 1970 sampai 1974, dia menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan, di mana dia melancarkan serangkaian protes terhadap penghapusan pembagian susu gratis di sekolah-sekolah.

Setelah kubu Konservatif kalah pada tahun 1974, dia menantang Heath (Richard George) yang menjadi perdana menteri sebelumnya untuk menduduki kursi ketua partai (sekaligus pemimpin oposisi). Margaret berhasil menduduki posisi ini pada tahun 1975. Empat tahun kemudian Margaret membawa partainya pada kemenangan dan ia menjadi perdana menteri wanita pertama di Inggris. Komitmennya waktu itu menyembuhkan kemunduran ekonomi Inggris dan mengurangi kekuasaan pemerintah.


Tahun 1982 pasukan Argentina menduduki daerah sekitar Pulau Falkland (Argentina menyebutnya Kepulauan Malvinas), daerah kepulauan yang oleh kedua negara diklaim sebagai wilayah kekuasaannya. Pemerintahan di bawah PM Margaret Thatcher mengirim pasukan untuk merebut Falkland dan berhasil mengalahkan pasukan Argentina.


Didukung kesuksesan politik Pulau Falkland-nya, Thatcher memimpin kubu konservatif dengan menyapu bersih suara pada pemilihan di parlemen dan meraih kemenangan Juni 1983, dengan kebijakan mengentaskan pengangguran. Masalah ini telah menjadi hal yang paling menghantui Inggris selama lebih dari 50 tahun sebelumnya. Margaret juga mendapat dukungan dengan rencana kebijakan privatisasinya. Maka, untuk ke dua kalinya, Margaret yang mendapat julukan “wanita besi” terpilih kembali memimpin kerajaan Inggris sebagai pedana menteri.


Pada awal 1990 tercatat Margaret sebagai pemimpin negara di Eropa yang paling keras menentang penyatuan mata uang Eropa di bawah Uni Eropa dengan mata uang Euro.
Semua itu dilalui dan dilakukan oleh Margaret dengan kekerasan hati dan ketegaran yang luar biasa. Tidak heran jika ia dijuluki “wanita besi”. Dan hanya seorang berhati besi yang bisa memimpin Kerajaan Inggris. Margaret Thatcher orangnya.

Vigdís Finnbogadóttir: Presiden Wanita Pertama di eropa

Vigdís Finnbogadóttir (lahir 15 April 1930) ialah presiden ke-4 Islandia. Ia adalah presiden dari 1980 sampai 1996. Ia adalah presiden wanita yang pertama terpilih pada 1980. Ia dipilih kembali tanpa lawan pada 1984 dan 1992, dan mengalahkan lawannya dalam pemilu 1988. Dia dikenal pula sebagai presiden pertama wanita di Eropa yang melalui pemilihan umum.


Ia belajar sastra dan drama di Universitas Grenoble dan Sorbonne di Paris, dan juga di Universitas Islandia. Ia menguasai sastra Inggris dan Perancis, dan memiliki titel dalam pendidikan.

Ya, tentu tidak mudah menjadi pemimpin negara. Selain harus pintar, juga harus baik hati dan selalu memikirkan rakyat. Nah, apakah kalian (yang perempuan) juga mau jadi pemimpin kelak?

(ben)

No comments: