Saturday, April 21, 2007

Cernak 22 April 2007



Akibat Malas Mandi

oleh Benny Rhamdani

“Dre, sudah siang. Ayo mandi!” pinta Ibu ketika melihat Andre masih duduk malas di depan televisi.
“Hari ini Andre tidak kemana-mana. Ngapain mandi?” tanya Andre.
“Iya nih Kak Andre! Malas amat sih mandi aja!” tambah Nunik, adiknya.
“Anak kecil jangan ikut-ikutan! Yang nggak mandi aku ini. Ngaain kamu yang bawel?” hardik Andre.
“Iya, tapi baunya kan menyebar ke mana-mana.”
“Kalau nggak suka baunya jangan dicium. Tutup hidung aja.”
“Ih, dasar malas mandi. Mentang-mentang hari libur. Mandinya juga libur!”kata Nunik sambil pergi meninggalkan ruang tengah.
Tak lama kemudian Ayah datang ke ruang tengah. “Dre, bantu Ayah bersih-bersih gudang. Mumpung kamu belum mandi,” ajak Ayah.
“Iya, Yah.” Meski malas Andremengikuti Ayah membereskan gudang. Banyak barang di gudang yang sudah harus dibuang atau diberikan ke orang lain. Lumayan lama juga. Hingga banyak keringat yang menetes di tubuh Andre. Tapi hal itu tidak membuat Andre lantas mau mandi.
Kalau sudah selesai beres-beres, langsung mandi ya!” kata Ibu.
Andre tak menjawab. Ternyata, pukul tiga sore Andre dijemput Bram. Seperti biasa Bram mengajak Andre bermain skateboard.
“Ih, belum mandi udah pergi!” ledek Nunik.
“Ya, nanti saja mandinya, abis pulang main sakte board. Kalau mandi dulu nanti kan percuma. Main skate board pasti keringatan lagi,” Andre membela diri.
Akhirnya Andre pergi dengan Bram. Mereka meluncur di sepanjang trotoar kompleks. Tujuan mereka adalah arena skate board di ujung kompleks.
Andre memang suka sekali main skate board. Makanya, ia begitu senang ketika dua tahun lalu Ayah menghadiahinya skate board. Karena serius atihan sakte board, sudah beberapa kali Andre jadi juara di beberapa perlombaan.
“Kita pulang yuk! Tapi kita balapan!” ajak Bram setelah lama latihan.
“Yuk!” Andre setuju.
Mereka kemudian mulai meluncur. Tapi entah mengapa, keringat yang mengucur deras di tubuh Andre membuat tubuhnya gatal-gatal. Andre berusaha menahan gatalnya karena dia sedang emmacu agar sakte board-nya melaju cepat mendahuli Bram.
Uh ...
Tapi andre tak tahan.
Aduh.
Tubuh Andre malah limbung. Brak! Ia menabark dagangan Pak Herman hingga berantakan.
“Hei! Tunggu! Jangan lari!”
Andre semula beriat kabur. Tapi dia mengurungkan niatnya. Ya, nanti Pak Herman pasti akan mengadu pada Ayah. Wah, pasti Ayah akan marah karena selama ini Ayah minta agar Andre berhati-hati bermain skate board.
“Maaf, Pak Herman. Saya bantu merapikannya kembali,” kata Andre.
Bram yang sudah melaju di depan pun kembali. Ia merasa ikut bersalah. Akhirnya Bram membantu Andre merapikan dagangan buah yang berantakan itu.
Setelah beres, Andre dan Bram kembali ke rumah amsing-masing. Tapi sepanjang jalan Andre merasa tubuhnya makin gatal. Ia baru ingat bahwa ini disebakan karena dia belum mandi sejak pagi.
“Duh, gara-gara tidak mandi pagi, aku jadi gatal-gatal begini,” sesal Andre.
Begitu sampai rumah Andre langsung masuk ke kamar amndi dan membersihkan tubuhnya dengan sabun.
Apakah Andre jadi rajin mandi di setiap hari Minggu sejak kejadian itu?
Hm, entahlah. Nuniktidak mau menceritakan tentang kakaknya itu kepadaku. Nanti kalau Nunik bertemu aku dan bercerita tentang Andre, akan aku beritahu kepada kalian. Ya, aku harap sih Andre jadi rajin mandi.
^-^

No comments: