Saturday, April 14, 2007

Cernak, 15 April 2007


Bocah Perempuan Misterius

Oleh Benny Rhamdani

Kalau tidak demi Mama, Kelly tidak mau pergi malam-malam ke supermarket membeli obat batuk. Apalagi udara sangat dingin begini.

Begitu beres membayar ke ke kasir, Kelly buru-buru ke luar menuju tempatnya memarkir sepeda. Kelly baru menduduki jok sepedanya ketika seseorang memegang bahunya.

“Tolong aku. Tolonglah. Aku ikut denganmu diboncengan,” kata seorang anak peremuan dengan muka ketakutan.

“Siapa kamu?” Kelly bingung.

“Tolong jangan Tanya aku dulu. Cepatlah mengayuh sepedamu!” anak perempuan itu tahu-tahu sudah membonceng.

Kelly mengayuh sepedanya tanpa diminta dua kali. Dia langsung berpikir, anak perempuan ini pasti dalam kesulitan. Mungkin dia sedang dikejar-kejar berandalan jahat.

“Kemana tujuanmu?” tanya Kelly setelah lama mengayuh. Dia tiba di perempatan jalan.

“Aku ikut ke rumahmu saja,” katanya.

Kelly bingung. Sudahlah, nanti di rumah bisa ditanya maksud anak perempuan itu, pikirnya.

Tak lama mereka tiba di rumah Kelly. Anak perempuan itu turun dari boncengan.

“Trima kasih, Kelly. Kamu baik sekali. Namaku Diane,” katanya.

Kelly terkejut. “Bagaimana kamu tahu namaku?” Tanya Kelly.

“Tentu saja aku tahu. Aku tahu banyak hal tentangmu. Karena aku adalah mahkluk dari Planet Mars,” kata Diane.

Kelly menahan rasa gelinya. “Planet mars? Kenapa tidak kamu bilang bahwa kamu dating dari Planet Jupiter saja, biar lebih jauh,” kilah Kelly.

“Terserah kamu mau percaya atau tidak. Hmm, sekarang aku butuh bantuanmu lagi. Aku ingin menumpang di kamarmu malam ini. Tapi aku tidak mau ibu dan ayahmu tahu kedatanganku,” kata Diane.

“Hah?! Mana bias aku menyusupkan orang yang baru kukenal ke rumah. Apalagi orang yang mengaku dari Planet Mars.”

“Tolonglah. Aku benar-benar membutuhkan pertolonganmu. Oke, aku tahu kamu puny ape-er matematika dua puluh soal yang belum kamu kerjakan, kan? Nah, aku akan membantumu menyelesaikan semuanya,” tawar Diane.

Hah! “Kamu tahu pe-erku juga? Hm, okelah kalau begitu. Kamu masuk lewat belakang denganku.”

Kelly mengajak Diane berjalan ke belakang rumah. Dia masuk ke rumah dan mengajak Diane masuk ke kamarnya di loteng. Setelah itu, barulah Kelly memberikan obat pesanan Mama. Papa tampak asyik nonton televise.

Kelly kembali ke kamar. Diane tengah mengerjakan soal pe-er matematika di meja belajar.

“Sudah selesai!” kata Diane begitu Kelly tiba.

“Selesai? Mana mungkin. Soalnya susah. Pasti kamu mengisinya asal-asalan.”

“Kamu periksa lagi saja kalau tidak percaya. Sekarang aku numpang tidur dulu ya.” Diane langsung ke tempat tidur Kelly.

Kelly memeriksa soal yang dikerjakan Diane. Ternyata semuanya betul. Tapi hal itu tidak membuat Kelly betul-betul percaya Diane adalah makluk dari Planet Mars.

“Sekarang katakan terus terang, kamu pasti kabur dari rumah, kan?” Tanya Kelly.

“Tidak. Aku diutus oleh panglimaku untuk ke bumi,” jawab Diane.

“Jangan membual terus. Aku akan telepon polisi agar mereka menjemputmu dan memulangkan ke rumahmu,”

“Aduh, jangan. Aku akan pergi dari sini. Mungkin tak lama lagi. Aku hanya perlu menumpang di sini sebentar. Ada serang professor bumi yang bias melacak keberadaanku. Dia mengejar-ngejarku. Mungkin dengan tinggal di sini, aku aman semntara. Tak lama lagi jemputanku akan muncul.”

“Kamu pati terlalu banyak nonton film planet-planet. Okelah kalau kamu mau numpang semalam di sini, aku tidak keberatan. Tapi besok pagi, sebleum ibuku masuk kamar, kamu harus pergi.”

“Ya, terima kasih, Kelly.”

Dia menyelimuti dirinya. Kelly ikut berbaring di sebelahnya. Dia berusaha untuk tidur, tapi tidak bias. Entaha bagimana dia bias membiarkan anak itu tidur di kamarnya. Bagaimana kalau dia ternyata orang gila?

Entah jam berapa, tiba-tiba badai datang. Hujan lebat turun di luar. Jluger! Tiba-tiba terdengar bunyi halilintar. Lalu sebuah cahaya terang masuk dari jendela ke kamar Kelly.

Cahaya itu tetap tinggal di kamar Kelly, lalu cahaya itu berubah-ubah warnanya. Akhirnya, cahaya itu menjadi sebuah tabung menyerupai mobil kecil berwarna keperakan.

“Jemputanku sudah tiba. Terima kasih, Kelly.” Diane kemudian berdiri dan masuk ke mobil-mobilan itu.

Zap! Mobil itu kemudian menghilang secepat kilat, membawa Diane pergi.

Kelly terpana. Detik itu juga dia percaya bahwa Diane bukan anak perempuan biasa seperti dirinya. Mungkin dia benar-benar dari Planet Mars. Atau munkin juga planet lainnya, sebab yang Kelly tahu di Mars tidak ada kehidupan.

Kalau menurut kalian, siapakah Diane itu?

^-^

No comments: