Friday, April 08, 2011

HORE, 10 April 2011

Yuk, Mengenal Shaolin


Apa yang kalian bayangkan ketika mendengar kata shaolin? Kungfu? Ya, sebagian besar mengatakan demikian. Shaolin sebenarnya bukan hanya kungfu. Untuk jelasnya, yuk kita kenal dekat dengan shaolin dari Cina ini.


Kuil Shaolin adalah vihara Buddhist Zen yang berada di Gunung Song dekat Kota Zengzhou, provinsi Henan. Vihara ini dipimpin oleh Yang Mulia bhikku Shi Yǒngxìn dan bhikku bela diri Shi De Li. Didirikan pada abad ke-5, vihara ini sudah lama terkenal akan hubungannya dengan Seni bela diri Cina dan terlebih dengan Shaolin Kung Fu, dan juga merupakan vihara Buddhist Mahayana yang terkenal di dunia barat. Vihara Shaolin dan Hutan Pagodanya yang terkenal termasuk ke dalam Situs Warisan Dunia pada tahun 2010 sebagai bagian dari Monumen bersejarah di Dengfeng.


Hutan Kecil


Kata shào pada "Shaolin" merujuk kepada "Gunung Shao shi", sebuah gunung di Pegunungan Songshan dan lín berarti "hutan". Bersama dengan sì, kata tersebut secara literal berarti "vihara di hutan Gunung Shaoshi". Hal lain, kata "Shaolin" yang diterjemahkan oleh guru Chang Dsu Yao sebagai hutan muda (baru) atau terkadang diterjemahkan sebagai hutan kecil.


Kepala biara Vihara Shaolin yang pertama adalah Batuo, yang juga disebut Fotuo atau Buddhabhadra, seorang guru dhyana dari India yang datang ke Cina pada tahun 464 masehi guna menyebarkan ajaran Buddha.


Menurut buku Continued Biographies of Eminent Monks (645 M) oleh Dàoxuān, Vihara Shaolin dibangun di sebelah utara Shaoshi, puncak sebelah barat Gunung Song, satu dari empat Pegunungan Sakti di Cina, oleh Kaisar Xiaowen dari Dinasti Wei Utara pada tahun 477 M. Menurut Yang Xuanzhi, dalam Record of Buddhist Monasteries of Luoyang (547 M), dan Li Xian, dalam Ming Yitongzhi (1461 M), berdebat dengan lokasi dan penempatan Daoxuan. Jiaqing Chongxiu Yitongshi (1843 M) menjelaskan bahwa viahara ini, berada di provinsi Henan, dibangun pada tahun ke-20 pada era Dinasti Wei Utara, yang berarti vihara ini dibangun pada tahun 497 M.


Kangxi, kaisar Qing kedua, adalah penyokong keberadaan vihara Shaolin di Henan dan ia menuliskan kaligrafi yang terpampang di Heavenly King Hall dan Buddha Hall hingga hari ini.


Kungfu Shaolin



Bermula dari P’u-t’i Tamo (Bodhi Dharma), seorang pendeta Budha bangsa India yang datang ke Tiongkok sekitar tahun 505 - 556 AD. P’u-t’i Tamo menetap di kuil Siauw Liem, mengembangkan ajaran Buddha Ch’an (Zen).


Suatu hari beliau tampak terkejut karena hampir sebagian besar para bhiksu terlihat terkantuk-kantuk saat mengikuti pelajaran agama. Sejak itu para bhiksu Siauw Liem diwajibkan berlatih 18 jurus Senam Penyehat Tubuh yang dibawa dari India. Senam tersebut ditujukan untuk menyehatkan tubuh para bhiksu, karena mereka harus duduk berjam-jam mendengarkan pelajaran agama. Senam tersebut ternyata di kemudian hari memberikan warna khusus pada ilmu silat Siauw Liem Sie.


Dengan berjalannya waktu, apalagi sepeninggal P’u-t’i Tamo, kedelapanbelas jurus senam penyehat tubuh tersebut hampir saja hilang, dilalaikan oleh para bhiksu. Untunglah, seorang muda ahli Kung Fu tangan kosong dan pedang versi daratan Tiongkok masuk menjadi bhiksu di kuil Siauw Liem. Beliau, yang kelak kemudian berjuluk Ciok Yen Shang Ren, dengan tekun dan sungguh-sungguh mulai membenahi ke-18 jurus tersebut dan mencampurnya dengan ilmu Kung Fu-nya. Terciptalah ilmu yang baru, 72 jurus, yang dinamakan Shaolin Kung Fu, karena tercipta di kuil Siauw Liem.


Untuk mencari pendekar ahli Kung Fu yang bisa menyempurnakan ilmunya, beliau mengembara. Ketika berada di kota Lancow, beliau melihat seorang tua dihadang oleh seorang penjahat yang bertubuh kekar. Anehnya, ketika penjahat itu melancarkan serangan, hanya dengan ketukan jari tangan yang tampaknya dilakukan dengan ringan membuat penjahat itu jatuh pingsan. Beliau memperkenalkan diri dan secara jujur menceritakan tujuan pengembaraannya.


Ternyata orang tua itu adalah pendekar Kim Na Jiu (Jujitsu versi Kung Fu). Orang tua itu cuma menyebut nama marganya, Lie. Dengan perantaraan orang tua itu, beliau dapat berkenalan dengan pendekar Pai Ie Fung, pendekar tanpa tanding dari propinsi Shansi, Henan dan Hopei.


Ketulusan hati Ciok Yen Shang Ren dapat mengetuk hati kedua pendekar tersebut, sehingga mereka mau tinggal di kuil Siauw Liem untuk menyusun suatu ilmu baru berdasar ke-18 jurus Senam Penyehat Tubuh warisan Tatmo Cou Su, ditambah ke-72 jurus Kung Fu Ciok Yen Shang Ren, dan digabungkan dengan ilmu kedua pendekar itu sendiri.


Demikian, akhirnya tercipta 182 jurus Shaolin Kung Fu yang dapat dibagi dalam lima macam permainan Kung Fu: Jurus Naga, jurus harimau, Jurus Macan Tutul, Jurus Ular dan Jurus Bangau.


(ben)

No comments: