Jamu Baik  Untuk Anak
Anakkecil minum jamu? Boleh saja sepanjang untuk penyakit ringan. Dan harus perhatikan faktor kebersihannya. 
 
Saat harga obat-obatan farmakologi melambung, obat tradisional 
kembali dilirik. Hanya , orang tua kadang ragu untuk memberikannya 
pada anak. "Apa boleh, ya, anak dikasih obat tradisonal? Kalau boleh, 
harus bikin sendiri atau beli yang sudah jadi?"
Boleh-boleh saja, tapi hanya untuk penyakit ringan. 
Penyakit ringan itu antara lain flu, batuk, tak nafsu makan. Jadi, 
penyakit yang diakibatkan oleh menurunnya daya tahan tubuh. Pemakaian obat tradisional,lanjutnya, tidak dianjurkan untuk penyakit
 yang disebabkan superinfeksi kuman tertentu.
Sebagai langkah awal, katanya, anak boleh diberi obat tradisional. 
Namun jika sampai dua  hari penyakitnya tidak kunjung sembuh, segera bawa 
ke dokter.
TANPA EFEK SAMPING
Pada umumnya, obat tradisional yang banyak beredar, berasal dari 
hewani (misalnya dari tanduk rusa) dan nabati (sayuran, buah-buahan, 
serta umbi-umbian). Khusus untuk balita, biasanya berasal dari nabati. 
Bahan-bahan tersebut mudah diperoleh, karena banyak terdapat di sekitar 
kita. Harganya pun relatif terjangkau. Bahkan mungkin bisa diperoleh 
cuma-cuma.
Bentuknya bisa berupa air rebusan, puyer, jamu, kapsul, tablet, atau 
tapel (yang ditempelkan ke kulit). Malah bisa juga dijadikan lalapan 
(sayuran, buah-buahan, umbi-umbian) yang dicampur dalam menu si kecil. Justru pemanfaatan bahan alami ini sesuai dengan himbauan dari 
organisasi kesehatan dunia/WHO, yaitu back to nature.
Tubuh manusia memiliki alat penyaring atau zat anti terhadap serangan dari 
luar. Jamu  hanya bersifat mendorong untuk lebih menguatkan 
pembentukan zat anti itu.Bila tubuh tak bisa menerima jamu, 
biasanya akan muncul reaksi. Entah diare, mencret, muntah, panas, atau 
berkeringat. Jika ini terjadi, jamu harus distop dan segera ke dokter.
 .
JANGAN DICAMPUR
Jamu atau obat tradisonal oke-oke saja untuk anak. 
Tapi hindari pemberian 
jamu bersamaan dengan obat farmasi. . Yang boleh dilakukan,  misalnya memberi obat farmakologi 
untuk anak panas, sementara tubuh dibalur obat tradisonal. Atau beri jeda waktu 1-2 jam jika ingin
 mengkombinasikan obat farmakologi dan tradisional.
Khasiat manfaat obat 
tradisional akan maksimal jika bahan dipetik dan diolah dengan benar. 
Lokasi dan media tanam juga mempengaruhi kualitas kandungan zat di 
dalamnya. Misalnya, kandungan jahe yang ditanam di daerah pegunungan 
dengan dataran rendah, sangat berbeda.
Kita harus 
benar-benar memperhatikan proses pembuatan obat tradisional. Bahan harus
 dicuci bersih dengan air matang. Kalau proses pembuatannya tak bersih,
 bukan khasiat yang kita dapat, melainkan penyakit.
Jamu yang dibuat dengan tidak memperhatikan 
faktor kebersihan, akan cepat basi dan berjamur. Kalau bersih, maksimal
 jamu bisa tahan 3 hari. Tentu saja jika jamu itu dibuat dari bahan 
yang masih segar sehingga enzim-enzim yang dikandungnya belum rusak atau
 menguap.
Tentang jamu atau obat tradisonal buatan pabrik, yang harus 
diperhatikan saat membeli adalah kemasannya. Pilih yang dilapisi dengan
 alumunium foil
. Soalnya, kalau kemasannya gampang rusak, berbahaya untuk kesehatan.
 

 
No comments:
Post a Comment