Friday, August 19, 2016

Hore, 21 Agustus 2016

Siapa Suka Naik Angkot?



Kalian pernah naik angkot alias angkutan perkotaan? Yuk, kita kenali sejarah angkot.

Dewasa ini, kian banyak angkutan-angkutan massal yang jadi moda transportasi masyarakat, baik di kota maupun daerah. Mengingat sejarahnya, angkutan publik pernah jadi primadona buat rakyat di zaman ‘kuda gigit besi’ ketika masih kesulitan punya kendaraan sendiri.
Angkutan berpelat merah (milik negara) masih bisa bertahan, meski mulai dikepung armada-armada angkutan lain, baik itu milik swasta maupun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), macam Transjakarta misalnya.
Sejarah singkat angkutan umum (angkot) di Indonesia bisa dikatakan berawal sejak era pendudukan Jepang, 1943. Saat itu, pemerintahan militeris Jepang membentuk dua institusi angkutan berbayar, yakni Jawa Unyu Zigyosha berupa kendaraan truk, gerobak atau cikar (sejenis dokar).
Sedangkan satu angkutan lainnya, Zidosha Sokyoku, lebih kepada kendaraan dengan mesin bermotor dan bus. Ketika Jepang menyerah dan Republik Indonesia lahir dengan pembacaan proklamasi 17 Agustus 1945, dua jawatan itu diambil alih Jawatan Perhubungan (kini Kementerian Perhubungan).
Jawa Unyu Zigyosha diubah namanya jadi Djawatan Pengangkoetan yang dikhususkan untuk angkutan barang, serta Zidosha Sokyoku diubah jadi Djawatan Angkutan Darat untuk penumpang. Kedua jawatan ini pun digabungkan pada 25 November 1946 menjadi Damri.
Di banyak daerah, angkutan Damri tetap menjelajahi sejumlah rute angkutan seperti biasa. Tapi di Ibu Kota, Damri lebih dikhususkan untuk pengangkutan penumpang menuju dan ke Bandara Soekarno-Hatta serta Bandara Halimperdanakusuma, serta tujuan antara provinsi.
Angkutan kota atau angkot di Indonesia memiliki berbagai macam istilah tergantung daerah masing-masing. Di Jakarta angkutan kota dikenal dengan istilah mikrolet. Di Surabaya angkutan kota lebih dikenal dengan istilah bemo. Di Kota Makassar dikenal dengan istilah pete-pete. Sementara, di Di Bandung angkutan kota lebih dikenal dengan sebutan angkot. Medan dikenal sebutan sudako. Malang dikenal sebutan angkota. Beberapa kota lain seperti Samarinda dan Bengkulu dikenal istilah taksi.



Tips Aman naik angkot.

1. Jangan naik angkot sendirian. Coba ajk temanmu naik angkot bersama.
2. Jangan membawa barang berharga
3. Jangan tertidur di angkot.
4. Jangan mau menerima makanan dan minuman dari orang asing.
5. Tetap berhati-hati di dalam angkot dan saat turun.


(Ben)




No comments: