Friday, October 10, 2008

HORE, 12 Oktober 2008

Siapa Mau Jadi Tentara Angkatan Laut?


Wow, kalian tentunya sudah tahu betapa luasnya laut yang kita miliki. Bahkan sejak dulu bangsa kita dikenal sebagai bangsa Bahari. Kerajaan Sriwijaya juga dikenal memiliki pelaut-pelaut ulung. Siapa di antara kalian yang ingin meneruskan tradisi bahari ini? Nah, kalian bisa menjadi tentara ANgkatan laut kalau begitu.

Angkatan Laut adalah bagian dari Tentara Nasional Indonesia yang bertanggung jawab atas operasi laut, dipimpin oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut. Kekuatan TNI-AL saat ini terbagi dalam 2 armada, Armada Barat yang berpusat di Tanjung Priok, Jakarta dan Armada Timur yang berpusat di Tanjung Perak, Surabaya.

TNI-AL memiliki slogan Jalesveva Jaya Mahe yang diartikan Di Laut kita Berjaya.. Oh iya, Korps Wanita Angkatan Laut (disingkat Kowal) merupakan bagian dari TNI Angkatan Laut, dan setiap tanggal 5 Januari diperingati sebagai Hari jadi Kowal. Jadi kaum perempuan juga bisa lho masuk TNI AL.


Sejarah TNI-AL

Sejarah TNI-AL dimulai pada tanggal 10 September 1945, ketika pemerintah mendirikan Badan Keamanan Rakyat Laut (BKR Laut). BKR Laut ini dipelopori oleh pelaut pelaut yang pernah bertugas di jajaran Koninklijke Marine (AL Belanda) dan Kaigun di masa penjajahan Jepang.

Terbentuknya organisasi militer Indonesia yang dikenal sebagai Tentara Keamanan Rakyat (TKR) turut memacu keberadaan TKR Laut yang selanjutnya lebih dikenal sebagai Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI), dengan segala kekuatan dan kemampuan yang dimilikinya. Sejumlah Pangkalan Angkatan Laut terbentuk, kapal-kapal peninggalan Jawatan Pelayaran Jepang diberdayakan, dan personel pengawaknya pun direkrut untuk memenuhi tuntutan tugas sebagai penjaga laut Republik yang baru terbentuk itu.

Kekuatan yang sederhana tidak menyurutkan ALRI untuk menggelar Operasi Lintas Laut dalam rangka menyebarluaskan berita proklamasi dan menyusun kekuatan bersenjata di berbagai tempat di Indonesia. Disamping itu mereka juga melakukan pelayaran penerobosan blokade laut Belanda dalam rangka mendapatkan bantuan dari luar negeri.

Selama 1949-1959 ALRI berhasil menyempurnakan kekuatan dan meningkatkan kemampuannya. Di bidang Organisasi ALRI membentuk Armada, Korps Marinir yang saat itu disebut sebagai Korps Komando Angkatan Laut (KKO-AL), Penerbangan Angkatan Laut dan sejumlah Komando Daerah Maritim sebagai komando pertahanan kewilayahan aspek laut.


Tugas TNI Angkatan Laut

Sesuai Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 Tentang TNI Pasal 9, Angkatan Laut bertugas:

melaksanakan tugas TNI matra laut di bidang pertahanan;
menegakkan hukum dan menjaga keamanan di wilayah laut yurisdiksi nasional sesuai dengan ketentuan hukum nasional dan hukum internasional yang telah diratifikasi;
melaksanakan tugas diplomasi Angkatan Laut dalam rangka mendukung kebijakan politik luar negeri yang ditetapkan oleh pemerintah;
melaksanakan tugas TNI dalam pembangunan dan pengembangan kekuatan matra laut;
melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan laut.

Di TNI Angkatan Laut, kepangkatan terdiri dari Perwira, Bintara dan Tamtama. Adapun pangkat tertinggi di Angkatan Laut adalah Laksamana Besar dengan bintang lima.


Kekuatan

Nama kapal yang dimiliki TNI-AL selalu dimulai dengan KRI, singkatan dari Kapal Perang Republik Indonesia. Selain itu juga ada kapal yang diawali dengan KAL, singkatan dari Kapal Angkatan Laut. Suatu sistem penomoran diadopsi guna membedakan tiap Kapal. Nama kapal bervariasi, mulai dari nama Pahlawan, Teluk, hingga binatang.

Setiap kapal dipersenjatai dengan salah satu atau lebih dari berbagai macam persenjataan yang tersedia menurut kelasnya, mulai dari senapan mesin 12,7mm, kanon, meriam hingga peluru kendali.

Bendera KRI berjumlah 132 kapal, KRI, dibagi menjadi tiga kelompok kekuatan:

Kekuatan Pemukul (Striking Force) terdiri dari 18 KRI yang memiliki persenjataan strategis, antara lain kapal selam kelas Cakra, kapal cepat torpedo (KCT) kelas Ajak, buru ranjau (BR) kelas Pulau Rengat. Lalu, Kekuatan Patroli (Patrolling Force) berjumlah 46 KRI. Terakhir, Kekuatan Pendukung (Supporting Force) berjumlah 48 KRI, terdiri antara lain angkut tank (AT) kelas Teluk Langsa, penyapu ranjau (PR) kelas kondor dan kapal latih.

Komando Pasukan Katak

Komando Pasukan Katak (disingkat Kopaska) adalah pasukan khusus dari TNI Angkatan Laut. Semboyan dari korps ini adalah "Tan Hana Wighna Tan Sirna" yang berarti "tak ada rintangan yang tak dapat diatasi". Korps ini secara resmi didirikan pada 31 Maret 1962 oleh Presiden Indonesia waktu itu Soekarno untuk membantunya dalam masalah Irian Jaya. Pasukan khusus ini sebenarnya sudah ada sejak 1954.

Nah, kalau kalian mau masuk TNI AL, rajin-rajinlah belajar dan selalu giat berolahraga!
(ben)


No comments: