Saturday, October 15, 2011

Cernak, 16 Oktober 2011


Hari Bahagia Yumi

Oleh Benny Rhamdani

Matahari bersinar cerah di musim semi. Yumi bahagia karena hari ini dia akan kedatangan seorang tamu istimewa.

"Apa sih yang membuatmu gembira?" Kimi.

"Nenekku akan datang ke rumahku."

"Nenekmu kan sering ke rumahmu. Jadi sudah biasa. Memangnya kali ini akan membawa hadiah mahal?" tanya Kimi penasaran.

"Bukan. Ini bukan Nenek dari ayahku. Ini Nenek dari Ibuku. Ibuku kan campuran Jepang dan Indonesia. Nah kali ini nenekku yang datang ini dari Indonesia."

"Oooh, pantas kamu selalu belajar bahasa Indonesia. Ruapanya nenekmu akan datang. uah, selamat ya."

"Iya."


Sejak pagi Yumi tak sabar menunggu sore. Sebenarnya Yumi ingin sekali ikut Papa dan Mama ke airport. Tapi Yumi diminta menunggu di rumah bersama Kak Yoko. Yumi tak mau ke luar rumah. Teman-temannya yang datang mengajaknya bermain juga ditolaknya. Itu sebabnya  Kimi bingung.
 Setelah tahu alasan Yumi, Kimi pun kembali ke rumahnya. Dia tak ingin mengganggu kebahagiaan Yumi.

Hari ini Yumi sengaja memakai pakaian khas Indonesia. Kebaya. Dia sengaja meminta Mama membuatkannya. Yumi ingin neneknya bangga nanti bila melihatnya.

Pukul tiga tiba. Suara mobil Papa masuki ke halaman terdengar. Pintu pun dibuka. Papa turun. menyusul mama. Lalu Papa membuka pintu belakang, Seorang wanita setngah baya turun. Itukah nenek?


Yumi kaget melihat neneknya. Kok wajahnya tidak begitu mirip ibunya? Nenek menggunakan baju modern. Bukan baju kebaya seperti yang dibayangkan Yumi.

"Selamat datang, nenek," sapa Yumi dengan bahasa Indonesia.

"Hai, good afternoon, my dear!" balas Nenek. kok bahasa Inggris ya? Bukankah Nenek orang indonesia. "Kamu pasti Yumi. You are so beautiful!"

Yumi tersenyum dan memeluk Nenek. Mereka segera ke dalam. Yumi bingung karena Nenek lebih banyak bicara bahasa Inggris. Di dalam nenek membongkar tasnya. lalu mengeluarkan hadiah untuk Yumi. Sebuah boneka Barbie!

"This is for you!" kata Nenek sambil tersenyum.

Yumi menerimanya. Yumi mengira nenek akan membawakan boneka wayang golek atau sesuatu yang Indonesia banget. kalau boneka barbie di jepang juga banyak, Nek. Lalu Nenek memberika oleh-oleh berupa handphone untuk kak Yoko. Kulihat Kak Yoko tersenyum datar. Mungkin Kak Yoko sama sepertiku. Berharap oleh-oleh khas Indonesia.

Kami pun mulai berbincang-bincang. Ternyata Nenek sangat pintar bercerita. Mama lalu menyiapkan hidangan untuk kami. Kulihat Nenek suka sekali. Bahkan nenek hapal semua masakannya. Kata Nenek, paling suka makan di restaoran Jepang.

"Nek, aku ingin dimasakkan Nenek makanan Indonesia. Boleh?" tanyaku.

Nenek tertawa. "Nenek tidak bisa masak. Minta saja sama Mama kamu," kata Nenek.

Lho, kok Nenek nggak bisa masak ya? Yumi heran. Setelah malam larut, semua tetidur. Yumi tak bisa langsung tidur. Dia mendekati Mama.

"Mama, mengapa Nenek berbeda dengan yang aku bayangkan. Nenek tidak bisa masak makanan Indonesia, bicaranya bahasa Inggris melulu,  bawa mainan modern..."

Mama tersenyum. "Nenek itu anak diplomat. Kakek Mama dulu bekerja di Eropa jadi sudah biasa berbahasa Inggris. Nenek sejak kecil besar di Eropa. lalu nenek menjadi wanita karir. Jadi sibuk dan tak pernah belajar masak. Nenek jarang tinggal di Indonesia meskipun orang Indonesia. Jadi tidak ingat ada mainan Indonesia untuk oleh-oleh kalian. Tapi tenanglah. Yang penting, nenek menyayangimu, kan?"

Yumi mengangguk Iya sih. yang penting Nenek sayang Yumi. Itulah yang mebuat Yumi bahagia hari ini.

^_^



1 comment:

Yani said...

suka banget sama cerpen-cerpennya :D