Friday, October 07, 2011

HORE, 9 Oktober 2011



Ayo Menulis Surat!

Tahukah teman-teman bahwa 9 Oktober adalah Hari Surat Menyurat Internasional? Wuah, memangnya  di era Internet  masih ada yang menulis surat? Tentu saja masih.


Surat adalah sarana komunikasi  untuk menyampaikan informasi tertulis oleh suatu pihak kepada pihak lain. Fungsinya mencakup lima hal: sarana pemberitahuan, permintaan, buah pikiran, dan gagasan; alat bukti tertulis; alat pengingat; bukti historis; dan pedoman kerja. Pada umumnya, dibutuhkan perangko dan amplop  sebagai alat ganti bayar jasa pengiriman. Semakin jauh tujuan pengiriman surat maka nilai yang tercantum di perangko harus semakin besar juga.


Surat-menyurat dahulu adalah kegiatan yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Memberitakan kabar gembira, menyampaikan kabar duka, bahkan menyampaikan perasaan suka  terhadap seseorang dapat dilakukan di atas kertas dengan komunikasi tertulis. Dengan surat, kita bisa berkomunikasi tampa terhalang jarak yang jauh. Kita dapat berkelana dari satu daerah ke daerah lain, bahkan mengelilingi dunia bertukar informasi dengan menceritakan ragam budaya, peninggalan sejarah, atau pesona alam masing-masing daerah atau negara.


Hal-hal menarik lainnya bisa ditulis apalagi disertai kiriman kartu pos bergambar sekaligus sebagai promosi pariwisata. Namun sekarang seiring dengan perkembangan teknologi yang sangat cepat tampaknya kegiatan ini sudah jarang dilakukan terutama di kalangan muda, surat dengan kumunikasi tertulis di atas kertas sudah mulai ditinggalkan dan beralih ke surat elektronik dan handphone dengan SMSnya. Tapi, bagaimanapun surat dengan komunikasi tertulis di atas kertas tidak bisa disamakan dengan surat elektronik dan SMS, menulis surat diatas kertas merupakan seni, seni yang didalamnya dapat menggambarkan perasaan, watak, dan karakteristik orang yang menulisnya. 




Susunan kata-kata, pola bahasa, dan karakteristik bentuk tulisan adalah ekspresi perasaan dan gambaran umun seseorang yang dapat dirasakan orang yang membacanya. Jadi dalam rangka memperingati hari surat-menyurat internasional apa salahnya kita menyempatkan waktu untuk menulis surat kepada siapa saja orang kalian cintai, sayangi, bahkan orang kalian benci sekalipun untuk menyampaikan kata-kata, perasaan, dan ekspresi kepada meraka.


Manfaat Menulis Surat


Pekan Surat Menyurat Internasional (PSMI) atau Internasional Letter Writing Week. Ide ini muncul pertama kali pada kongres UPU (Universal Postal Union atau Uni Pos Sedunia)  di Ottawa Kanada tahun 1957. Indonesia sebagai bagian dari dunia ikut ambil bagian dalam menyelenggarakan PSMI yang berlangsung selama dua minggu setiap tahun yaitu 8-12 Oktober sejak 1958. Untuk menyambut hari UPU (Universal Postal Union atau Uni Pos Sedunia) 9 Oktober dan untuk memperat persahabatan dengan sesama di seluruh dunia, maka tiap administrasi pos yang menjadi anggota UPU menyelenggarakan Pekan Surat Menyurat Internasional (PSMI) atau Internasional Letter Writing Week.


Menulis surat pribadi memiliki banyak manfaat.  Dengan menuis surat  kita bisa engekspresikan berbagai perasaan. Bukan hanya puisi, cerpen, naskah drama, dan buku harian, melainkan surat pribadi pun dapat menjadi media untuk   mengekspresikan berbagai perasaan, bahkan seseorang dapat mengungkapkannya secara jujur, seperti permasalahan pribadi. Seseorang akan lebih mudah mencurahkan isi hatinya melalui media tulisan daripada lisan karena dengan media tulis, seseorang dapat menata hati dan kalimatnya sebelum ditulis.



Tentu saja surat dapat menjadi duta/wakil dari pribadi seseorang, yaitu pesan pribadimu dapat diterima oleh orang yang kamu tuju walaupun dalam jarak yang cukup jauh dan  dapat menjadi alat untuk mempererat tali persaudaraan. Oleh karena itu, bahasa yang digunakan dalam surat pribadi dapat menunjukkan kepribadian seseorang yang menulisnya.


Melalui surat pribadi, kamu dapat menyampaikan gagasan yang banyak dan bebas tanpa batas.       Surat pribadi dapat menjadi sarana awal dalam latihan menulis, terutama dalam mengembangkan kreativitas menulis. Dengan latihan ini, secara tidak sadar, kita pun akan melalui tahap latihan mengungkapkan perasaan dari hati secara jujur.


Kita bayangkan saja, seandainya Ibu Kartini tidak menulis surat kepada kawannya di Belanda. Tentunya kita tidak pernah tahu pemikiran Ibu Kartini, dan mungkin Ibu Kartini tidak akan dikenal sebagi tokoh emansipasi wanita di Indonesia.


Pada awalnya, surat berisikan dokumen-dokumen pemerintah yang biasa dikirimkan dari satu tempat ke tempat lain dengan kuda ataupun kereta kuda. Sistem pengiriman pos di dunia dimulai di Mesir sekitar tahun 2000 SM. Di Mesir, di mana pertukaran kebudayaan dengan Babilonia  terjadi, pembungkus surat atau amplop bisa berupa kain, kulit binatang, atau beberapa bagian sayuran. Mereka juga membungkus pesan mereka menggunakan lapisan tipis dari tanah liat yang dibakar. 

Sedangkan kekaisaran Persia di bawah kekuasaan Cyrus sekitar tahun 600 SM menggunakan sistem pengiriman pesan.  Pengendara kuda (Chapar) akan berhenti di titik-titik pos tertentu (Chapar-Khaneh). Di sini, pengendara kuda akan mengganti kudanya dengan yang baru untuk mendapatkan kecepatan maksimum dalam pengiriman pesan. Sistem ini disebut dengan angariae.


Sekarang teknologi  makin maju. Surat elektronik sudah menggantikan surat menggunakan amplop dan prangko. Tapi sekali-kali, kita bisa juga lho mengirim surat ke kantor pos. Kita akan mengalami pengalaman berbeda. Aapalagi saat kita menerima surat balasan. Ayo, kita kirim surat kepada orang yang kita sayangi nun jauh di sana.

(ben/net)

No comments: