Friday, April 17, 2015

Hore Aku Tahu 19 April 2015

Lintah atau Pacet ya?




Seringkali kita bingung dengan istilah LINTAH dan PACET. Lintah dibedakan dari pacet bukan berdasarkan taksonomi, tetapi lebih pada habitat kesukaannya.

Lintah (Hirudo medicinalis) adalah binatang melata yang berdasarkan habitatnya hidup di air untuk menjaga kelembaban dan suhu tubuhnya. Sedangkan pacet (Haemodipsa zeylanica) adalah binatang melata yang hidup melekat pada daun-daun, batang-batang pohon, dan ada di dalam tanah yang lembab atau basah.

Lintah dan pacet adalah hewan yang tergabung dalam filum Annelida subkelas Hirudinea. Terdapat jenis lintah yang dapat hidup di daratan, air tawar, dan laut. Seperti halnya kerabatnya, Oligochaeta, mereka memiliki klitelum. Seperti cacing tanah, lintah juga hermaprodit (berkelamin ganda). Lintah obat Eropa, Hirudo medicinalis, telah sejak lama dimanfaatkan untuk pengeluaran darah (plebotomi) secara medis.

Semua spesies lintah adalah karnivora. Beberapa merupakan predator, mendapat makanan dari berbagai jenis invertebrata seperti cacing, siput, atau larva serangga, hewan seperti babi rusa, sapi, kerbau, bahkan manusia.

Pada umumnya anggota Hirudinea ini memiliki zat anti koagulan dari air liurnya, sehingga sewaktu lintah menghisap darah mangsanya, darah tersebut tidak langsung membeku.

Bila Digigit Lintah

Dalam ekosistem suatu taman atau danau, baik yang asli maupun buatan manusia, lintah ini sangat berguna untuk mengendalikan jumlah dari binatang lainnya, seperti cacing, kaki seribu, keong, ikan, serangga dan sebagainya. Tetapi, jika jumlah lintah ini sangat banyak, maka ia juga akan merusak tumbuhan, akar-akar pohon, pertanian, perkebunan, dan sebagainya. Untuk mengendalikan jumlah lintah, biasanya dipergunakan air sabun atau garam secukupnya.

Berbahaya sekali jika seseorang tertelan lintah dan lambat laun seseorang akan bisa meninggal, dikarenakan sifat dari lintah yang hermaprodit. Lintah akan berkembang biak dengan mudah dalam lambung atau usus manusia. Oleh sebab itu, harus berhati-hati ketika Anda menikmati masakan dari kangkung. Misalnya saja cah kangkung, petis kangkung, kangkung cos, atau lain-lain yang berkaitan dengan kangkung. Saran kami, Anda harus mencuci bersih dan membelah batang kangkung atau sayur lainnya untuk membersihkan dari telur-telur dan bahkan bakteri lainnya yang menempel pada sayuran tersebut.

Lintah atau pacet dapat hidup di payau, sawah atau takungan air. Hewan ini punya kebiasaan menghisap darah hewan lain atau manusia. Karena itu anda harus berhati2 bila berada di genangan air, rawa-rawa atau sungai-sungai. Kalau sudah menghisap darah manusia, hewan ini akan terus melekat di kulit takkan terlepas walau anda mencabutnya dengan sekuat tenaga, ia baru melepaskan korbannya bila sudah merasa puas dan tubuhnya menggelembung penuh dengan darah mangsanya.

Bila digigit lintah cepatlah ambil abu rokok, taburkan abu tersebut, atau alkohol pada tubuhnya maka lintah akan mati. Lintah ini walau tubuhnya putus jadi dua, ia tidak akan mati, potongan tubuhnya akan menjadi lintah baru.

Sisi lain, lintah dapat dipergunakan untuk pengobatan, meringankan rasa sakit sekaligus melancarkan peredaran darah. untuk mengatasi perdarahan, penderita skizofrenia maupun depresi, juga untuk merangsang mata, mengempiskan lidah bengkak, dan meringankan sakit usus buntu serta perdarahan.

Lintah Raksasa



Lintah biasanya menghisap darah. Di pedalaman hutan Kalimantan, ada sebuah lintah besar berwarna merah yang bisa menelan mangsanya hidup-hidup.

Hal ini digambarkan dalam sebuah video yang diproduksi BBC yang bertajuk 'Wonders of the Monsoon'. Dalam video tersebut, lintah besar berwarna merah itu melumat cacing berwarna biru, mirip dengan ular yang memangsa korbannya.

Mahluk ini tergolong baru dalam dunia ilmu pengetahuan sehingga belum ada nama untuk mewakilinya. Namun penduduk di Gunung Kinabalu mengenalnya sebagai Lintah Merah Besar.

Lintah merah ini tergolong sebagai yang terbesar di dunia. Spesimen yang tertangkap kamera memiliki panjang sekitar 30 sentimeter. Namun para ahli percaya jika lintah ini bisa tumbuh lebih besar lagi.

Saking telah tumbuh besar, lintah merah ini tidak lagi bisa bertahan hidup hanya dengan menghisap darah. Mereka memakan cacing biru besar dan menelannya seperti manusia memakan mi instan. Cacing yang dimakannya bisa lebih panjang, sekitar 78 sentimeter.

Sebelum menemukan korbannya, lintah mendeteksi keberadaan cacing dengan cara mengendus. Dia berdiam sebentar, mengamati dan akan menelan cacing dengan cepat. Saat memakan, mulut lintah menganga dan langsung menyedot seluruh tubuh cacing biru itu.

Spesies ini ditemukan di Gunung Kinabalu, sebuah gunung tertinggi di Kalimantan. Temuan ini diwarnai dengan banyak tantangan. Tim dokumenter bekerja sama dengan Ekolog Alim Bium untuk menemukan lintah itu.

(Ben/net)

No comments: