Friday, February 24, 2017

Cernak, 26 Februari 2017

Raksasa dalam Panci


Di waktu yang sudah lama berlalu, di sebuah lembah hiduplah satu keluarga yang terdiri dari bapak, ibu, dan anak bernama Zambo. Meskipun tidak kaya, tapi mereka hidup bahagia.

Suatu waktu, bapak pergi ke gunung untuk mencari kayu bakar. Seharian berlalu, bapak tak kunjung kembali. Zamboo dan ibunya jadi khawatir.

“Bu, kenapa bapak belum pulang?” tanya Zamboo. Ibu menggeleng tidak tahu – bapak tidak pernah pulang sebelum matahari tenggelam, tapi lihatlah matahari sudah digantikan bulan.

“Ambil lampu. Kita cari bapak di gunung,” pinta ibu. Zamboo dan ibunya pun pergi dari rumah untuk mencari bapak. Kesana kemari mencari dan berteriak, tak ada tanda-tanda keberadaan bapak.


Besoknya, Zamboo mencoba sekali lagi mencari di gunung. Tetap saja bapak tidak diketemukannya. Karena lelah, Zamboo memutuskan untuk istirahat di bawah pohon. Dia bermimpi bertemu pria tua berjanggut putih. Pria tua itu berkata, “Kamu seperti anak yang sangat menyayangi orangtuamu. Karena kutaksir kamu baik, akan kubantu dirimu menemukan bapakmu. Pulanglah dan cari kutu, kutu busuk, dan jarum. Jika kamu kembali dengan benda-benda yang kusebutkan tadi, kamu akan bisa menemukan bapakmu.”

“Benarkah?” tanya Zamboo, kemudian terbangun dari tidurnya. Dia heran mendapatkan mimpi yang sedikit aneh itu. Meski begitu, dia berniat mendapatkan kutu-kutu busuk-jarum yang diberitahukan dalam mimpinya itu.


Zamboo membutuhkan waktu beberapa bulan untuk mendapatkan kutu, kutu busuk, dan jarum. Setelah mendapatkan semuanya, dia lalu kembali ke gunung untuk menemukan bapak. Namun keberadaan bapak tetap belum diketahuinya. Zamboo pun mencari tempat bernaung karena hari sudah malam.

Zamboo menemukan sebuah rumah yang terdapat cahaya di dalamnya. Dia menghampiri rumah tersebut dan tak menemukan siapa-siapa di dalamnya. Karena itu, dia pun memutuskan menginap di sana.


Waktu mau tidur, Zamboo mendengar suara langkah kaki di luar. Dia mengintip dan melihat ada raksasa berjalan ke arah rumah tempatnya bermalam.

Sebelum masuk, raksasa itu menuju gudang untuk memastikan makanannya masih ada di sana. Begitu membuka pintu, dia menemukan jumlah makanannya masih lengkap – itu adalah manusia-manusia yang hilang, termasuk bapaknya Zamboo. Melihat bapaknya ada di sana, jantung Zamboo berdegub kencang. Raksasa pun menutup pintu kembali.


Raksasa masuk ke rumah dan tidur seketika itu juga. Zamboo yang berniat menyelamatkan bapaknya segera beraksi. Dia pun mulai membongkar tas berisi-kutu di dekat raksasa tidur. Segera kutu-kutu ini menyerang raksasa.

Raksasa berguling-gulingan di lantai. “Hah, rasakan kau!” pekik Zamboo, lalu mengeluarkan kutu busuk yang dibawanya yang segera mengerubungi tubuh raksasa hingga hitam pekat. Raksasa berteriak meraung-raung. Dia kabur ke hutan sambil menggaruk seluruh tubuhnya.


Zamboo mengeluarkan jarum-jarumnya. Dia melemparkannya ke arah raksasa pergi. Ajaib, jarum-jarum itu seolah hidup dan segera menusuk tubuh raksasa. “Aw, aw, aw, ini sungguh sakit, hentikanlah!” pekik raksasa sambil berguling-gulingan di atas rumput.

Pada akhirnya, raksasa pergi ke arah dapur rumahnya. Dia masuk ke dalam panci, dimana tak satupun akan mengganggunya. Zamboo cepat-cepat menutup panci dan meletakkan banyak bebatuan di atasnya. Setelah itu, dia menyalakan api di bawah panci. Raksasa itu berteriak-teriak, tapi karena tidak bisa keluar dia akhirnya mati di sana.


Setelah memastikan raksasa sudah tidak berkutik lagi, Zamboo pergi ke gudang untuk menyelamatkan bapaknya. Dia membuka pintu gudang dan mengeluarkan bapak dan orang-orang lainnya.

Zamboo membuka gudang lain dan menemukan banyak harta yang dicuri raksasa. Dia membagikan semuanya secara rata dan adil. Zamboo dan bapak kembali ke rumah menemui ibu. Mereka kembali berbahagia.

(dongeng Korea)

No comments: