Friday, March 14, 2008

HORE, 14 Maret 2007

Wisata Sungai di Dunia

Kalian beruntung tinggal di Palembang. Sebab di Palembang terdapat sungai besar yakni Sungai Musi. Di negara lain, sungai besar biasanya dimanfaatkan untuk tempat wisata. Misalnya saja Sungai Venesia di Italia.

Nah, mumpung tengah digalakkan Visit Musi 2008, yuk kita kenali tempat wisata sungai lainnya di dunia.


Venesia dan Gondola


Venesia di Italia merupakan satu-satunya kota di dunia yang sepenuhnya dibangun di atas air. Itulah yang membuat Venesia menjadi unik, di samping sejuta nilai sejarah yang disimpan olehnya. Venesia dibelah oleh sungai utama yang disebut Canal Grande. Sungai ini berfungsi seperti layaknya jalan protokol bagi penduduk Venesia memiliki panjang sekitar 3.5 km dan dikelilingi oleh gedung kuno maupun istana dari abad ke-13 hingga 18, dengan gabungan gaya Byzantine, Gothic, Renaissance dan Baroque.

Salah satu cara untuk menikmati Canal Grande adalah dengan menyewa gondola, perahu khas Venesia yang dikayuh oleh seorang pendayung. Duduk di atas sofa empuk gondola memberikan sensasi kemewahan tersendiri, bak raja dan putri dari beberapa abad yang lampau.

Gondola adalah sebuah perahu dayung tradisional Venice. Gondola merupakan sarana transportasi utama dalam Venice selama berabad-abad dan masih memegang peran penting dalam transportasi publik.

Gondola digerakan oleh seorang pendayung yang disebut gondolier. Berdasarkan hukum Venice seorang gondolier haru lahir di Venice supaya dapat melakukan pekerjaan ini. Berdasarkan hukum sumptuary Venice, gondola harus dicat hitam. Diperkirakan ada ribuan gondola pada abad ke-18. Namun sekarang hanya beberapa ratus saja, dan kebanyakan disewa oleh turis.

Gondola dibuat tangan dengan mengunakan 8 jenis kayu (fir, oak, cherry, walnut, elm, mahogany, larch and lime)dan terdiri dari 280 potong. Sisi kiri gondola dibuat lebih panjang dibanding sisi kanan ini dibuat untuk menyeimbangkan berat gondolier.

Untuk wisata yang murah kita dapat menaiki bus air (waterbus) merupakan transportasi umum penduduk Venesia. Saat wisata kita bias meihat bangunan rumah bertingkat di Venesia yang cantik, ditambah lagi dengan dinding-dinding dengan warna-warni pastel serta balkon yang menghiasi jendela.

Rialto Bridge merupakan jembatan tertua dan salah satu obyek yang terkenal di kota Venesia. Jembatan ini pada awalnya terbuat dari pontoon dan dibangun pada 1181. Pada 1250 bahan dasar jembatan ini diganti menjadi kayu. Jembatan itu kini terbuat dari batu, hasil rancangan Antonio da Ponte yang selesai dibangun pada 1591.

Ada banyak pulau-pulau lain di Venesia yang layak untuk dikunjungi, di antaranya Pulau Murano, Burano, Torcello, Lido dan San Michele. Jika waktu hanya sedikit, sempatkan untuk mampir ke Pulau Murano. Pulau ini terkenl dengan pernak-pernik cantik yang terbuat dari kaca. Yang disebut Murano glass.


Sungai Naga


Sungai Yangtze dalam bahasa Cina aslinya disebut Chang-jiang, merupakan sungai terpanjang di Cina, bahkan di benua Asia memang menjadi salah satu obyek wisata yang menarik bagi para turis yang berkunjung ke negeri Cina. Sungai ini bahkan merupakan sungai terpanjang di dunia,panjangnya mencapai lebih kurang 6300 km dan lebarnya lebih kurang berkisar antara 8 sampai dengan 1000 meter pada saat air pasang.

Sungai ini bersumber dari Gunung Kunlun (Kunlun Mountain), mengalir ke arah selatan melalui provinsi Sichuan dan Yunnan. Kemudian berkelok ke arah Timur Laut, mengalir melalui pusat Cina,provinsi Hunei,Anhui dan Jiangsu dan bermuara di timur laut Cina,sekitar 23 km di sebelah utara kota Shanghai.

Menurut kepercayaan ribuan tahun yang lalu, menyebutkan ular naga sebagai para penguasa sungai- sungai di daratan mahaluas 9,6 juta kilometer persegi ini. Salah seorang administrator negara masa silam amat terkenal adalah si Penjinak Naga, Li Beng. Ia berhasil menjinakkan luapan air Sungai Minjiang sehingga mencegah banjir besar melalui rancangan teknologi yang ia rancang 2.200 tahun.

Biasanya para turis yang berkunjung ke Sungai Yangtze ini dapat melakukan perjalanan mengelilingi sungai dengan menggunakan kapal boat.


Bebas Sampah di Chao Praya


Tempat wisata Sungai Chao Phraya di Thailand merupakan pertemuan dari empat sungai kecil Ping, Wang, Yom, dan Nan di daerah Nakhon Sawan yang berada di wilayah utara. Panjang Sungai Chao Phraya diperkirakan mencapai 300 kilometer hingga bermuara di Teluk Thailand.

Sungai Chao Phraya berfungsi mulai dari untuk irigasi, pasar terapung, dan menjadi tulang punggung transportasi penduduk sekitar melalui kanal-kanal yang ada. Sungai ini menjadi sarana transportasi yang sangat vital sejak Kota Bangkok didirikan tahun 1782.

Meski jumlah kanal tidak sebanyak di Venesia, Italia, keberadaan kanal-kanal itu membuat para pendatang, terutama dari Eropa, menyebutnya Venesia dari Timur. Mirip sekali dengan kanal-kanal yang ada di Venesia, kanal-kanal di Bangkok memasuki kampung-kampung di kota itu. Kapal-kapal tradisional banyak terdapat di kanal-kanal itu.

Beberapa bangunan yang berada di pinggir sungai, seperti Candi Budha seperti Temple of Dawn atau Wat Arun, Wat Mahathat yang merupakan pusat kesarjanaan Budha, dan Wat Kalayanam. Sejarah Thailand bias dilihat di dalam Benteng Vichai Prasit, Sekolah Pertama untuk Perempuan (Rajini School), Kantor Pusat Angkatan Laut Kerajaan Thailand, dan Istana Raja yang berdekatan dengan Candi Emmerald Budha.


Kapal yang disediakan bagi wisatawan mulai dari kapal kecil mirip kano hingga kapal besar yang bisa ditumpangi puluhan orang. Kapal-kapal yang berdesain tradisional mendominasi angkutan wisata di tempat itu. Dengan kapal mesin bermotor, wisatawan diajak untuk menyusuri Sungai Chao Phraya yang sangat lebar dan luas.


Bila ingin mendapatkan kapal yang murah, wisatawan bisa menaiki Kapal Chao Phraya Express yang melayani Wat Ratsingkhon dekat Jembatan Krungthep di Distrik Yannawa dan tugu jam Nonthaburi, utara Bangkok. Perjalanan penuh dengan kapal ini selama 40 menit dan menawarkan sekilas pemandangan candi di pinggir sungai, gereja, istana berupa perahu.

Tidak hanya menyusuri sungai besarnya saja, pemandu juga mengajak para wisatawan memasuki kanal-kanal sungai, atau dalam bahasa setempat disebut klong, yang sempit. Di Chao Phraya meski banyak rumah yang berdiri di pinggir sungai, tidak ada kotoran maupun sampah yang mengapung. Semua bersih, tak ada pula WC umum di pinggir sungai. Wisatawan tak sekali pun mencium bau busuk di kanal-kanal sempit.

Saat memasuki kanal itu pemandu menawari wisatawan untuk pergi ke sejumlah tempat, dari mulai tempat pembiakan ikan hingga restoran di pinggir kanal. Di tempat pembiakan ikan, wisatawan ditawari untuk memberi makan ikan.

Nah, bagaimana menurut kalian wisata Sungai Musi? Apakah kalian melihat juga keindahan saat mengarungi sungai Musi? Jangan lupa ceritakan wisata kalian kemanapun kepada teman-teman yang lain ya! (ben)

No comments: