Thursday, March 06, 2008

HORE, 9 Maret 2008



Geleng-geleng Sejarah Kaleng


Teman-teman, tentunya tahu yang namanya kaleng. Ada yang membuat kaleng sebagai atap, ada yang membuatnya menjadi wadah biskuit, susu atau minuman ringan. Ada juga yang kreatif menjadikan kaleng sebagai tempat sampah.

Nah, tahukah kalian bahwa kaleng itu memiliki sejarah panjang yang bikin kita geleng-geleng kepala. Biar asyik, kita baca saja yuk!


Kaleng tipis di temukan tahun 1810 oleh penduduk London bernama Peter Durand. Tahun sebelumnya, seorang pembuat kue dari Perancis, Nicolas Appert, memperkenalkan metode pengemasan makanan dengan cara memasukkan makanan ke dalam botol gelas atau keramik, menutupnya rapat-rapat lalu memanaskannya. Dia tidak dapat menjelaskan kenapa makanan tersebut bisa bertahan lebih lama, tetapi idenya tersebut telah memenangkan uang sebesar 12,000-francs, hadiah dari sayembara cara penyajian makanan yang diadakan Napoleon tahun 1795. Durand mensuplay makanan bagi tentara Napoleon dan membantu mereka terhindar dari kelaparan saat sedang dalam tugas jauh.

Kaleng tipis tidak terlalu populer di gunakan sampai tahun 1846, ketika sebuah teknologi baru mampu meningkatkan hasil produksi kaleng dari 6 buah menjadi 60 buah perjam. Saat itu, pembuka kaleng masih belum di temukan dan pada label produk masih tertulis: "potong di bagian atas menggunakan alat pahat dan palu."
Pembuka Kaleng

Pembuka kaleng baru di temukan tahun 1858 oleh orang Amerika, Ezra Warnet. Ada juga klaim yang menyatakan bahwa orang Inggris yang bernama Robert Yeates telah menemukan alat tersebut pada tahun 1855. Tetapi alat pembuka kaleng tidak langsung menjadi populer sampai sepuluh tahun kemudian ketika pembuka kaleng di berikan secara gratis saat membeli daging kalengan.

Pembuka kaleng dengan roda di temukan tahun 1925. Bir kaleng di luncurkan tahun 1935. Alat bukaan kalengnya yang lebih praktis dan mudah di gunakan di temukan oleh Ermal Cleon Fraze tahun 1959.

Sejak tahun, hampir 64 juta ton kaleng aluminum (atau hampir 300 juta kaleng) telah di produksi. Jumlah tersebut jika di jajar dan rentangkan di bulan, akan mampu menutupinya ratusan kali. Tetapi, jumlah sampah kaleng hanya 1% dari total sampah solid material - karena seperempat dari semua kaleng yang di produksi bisa di daur ulang.

Saat ini di seluruh dunia, 9 juta kaleng di daur ulang setiap jamnya. Jika tidak diualng, lama-lama bumi kita akan dipenuhi kaleng. Malah mungin suatu hari nanti kita akan menemukan sebuah pulau atau benua baru bernama Pulau Kaleng atau Benu Kaleng ya.
Nah, karena kaleng bisa didaur-ulang, kita sebaiknya memisahkan sampah kaleng dengan sampah organik.
Hati-hati

Setiap kaleng yang berasal dari penggunaan yang bermacam-macam itu memerlukan perlakuan yang berbeda-beda pula.

Untuk kaleng bekas wadah makanan dan minuman, pertama kali yang harus kita lakukan adalah melepas tutup kaleng tersebut. Kemudian masukkan tutup itu ke dalam kaleng dan gencet kaleng itu dari atas hingga gepeng, untuk menghemat ruang di kotak sampah.

Sedangkan untuk kaleng cat, kita harus membersihkan cat sisanya dengan kertas koran bekas, kemudian biarkan kering sebelum membuangnya ke kotak sampah. Bisa juga kaleng itu digepengkan dulu untuk menghemat ruang.

Untuk kaleng yang mengandung gas aerosol, seperti kaleng obat nyamuk semprot, kaleng parfum dan kaleng semprot lainnya, kita harus hati-hati memperlakukannya. Jangan digencet atau ditusuk-tusuk, biarkan mereka yang biasa melakukan daur ulang untuk melakukannya. Jangan lupa melepas tutup plastik dan nozzlenya untuk dibuang di tempat yang terpisah.

Sedangkan untuk kaleng bekas minyak goreng, bersihkan dan keringkan terlebih dahulu sisa minyak gorengnya. Lepas semua komponen plastik yang melekat pada kaleng itu dan buang di kotak daur ulang khusus plastik. Belah kaleng tersebut untuk menghemat ruang. Dengan melakukan hal-hal seperti yang disebut di atas, Anda akan meringankan beban mereka yang hendak mendaur ulang kaleng-kaleng tersebut. Gampang kan. (ben)

No comments: