Friday, October 22, 2010

CERNAK, 24 OKTOBER 2010


Pencurian di Pondok Mr Reed


Pada Sabtu siang Max dan Nina bermain di hutan.


"Sepertinya ada yang aneh," kata Max ketika istirahat sebentar. "Sepertinya Mr Reed tidak mengajar."


Mr Reed adalah guru musik di sekolah. Hutan tempat Max dan Nina bermain berada di seberang pondok musik Mr Reed. Setiap hari Sabtu, saat mereka bermain di hutan, biasanya mereka mendengar bunyi klarinet dari pondok musik Mr Reed.


Nina turun dari rumah pohon yang mereka gunakan sebagai kapal penjelajah angkasa. "Kau benar. Aku harap tidak ada yang salah." Kata-kata itu hampir keluar dari mulutnya ketika mereka mendengar teriakan. "Itu dia."


Max dan Nina berlari ke tepi hutan. Di depan mereka ada Mr Reed sedang mengintip melalui pintu membuka pondokitu.


"Saya dirampok," teriaknya untuk keempat kalinya. "Max … Nina ... Halo."


Dia berusaha untuk mengendalikan amarahannya. "Saya baru saja membuka pintu. Tadi saya merusak klarinet, lalu ke sekolah sebentar untuk mengambil klarinet yang baru. Aku meninggalkan pondok terkunci hanya beberapa menit. Dan sekarang lihat."


Max dan Nina belum pernah melihat bagian dalam rumah MR Reedsebelumnya. Mereka pernah mendengar, pondok musik Mr Reed telah dirampok tahun lalu, segala yang ada di dalam dicuri.


Sekilas, semua tampak tetap pada tempatnya. Tapi kemudian Nina melihat pecahan gerabah merah muda di atas meja. "Seseorang itu membuka celengan Anda?"


Mr Reed tampak malu. "Celengan untuk menyimpan koleksi uang perakku," katanya. Ia menyeberangi ruangan dan menggapai celah ke ruang kosong di rak satu-satunya yang tinggi. "Saya menyimpannya di sini."


"Pencuri itu membuka pintu dan mencari sesuatu untuk dicuri atau dia meraih celengan, lalu memcahkannya di atas meja," kata Max.


"Lihat," Nina memotong. "Jejak kaki. Itu bukan milikmu, kan?"


"Bukan," jawab Mr Reed memeriksa jalan jejak kaki di lantai berdebu. "Saya tidak berada di sini sejak Sabtu lalu."


Max mengikuti jejak kaki itu dengan cermat, dari pintu ke rak, lalu kembali ke meja. Setelah itu, campur aduk ke seluruh ruangan. "Aku ingin tahu apa yang dia lakukan?"


Nina berada di sisi lain pondok . "Terlihat seperti bekas lutut," katanya, sambil menunjuk sepasang bulatan antara lemari. "Mengapa pencuri itu berlutut di bawah?"


Dia berlutut. Segera, sebuah kilatan logam antara dua lemari tertangkap matanya. Lengan Nina masuk melalui celah sempit, mengambil koin perak. "Pencuri itu mencoba untuk mencapai ini," katanya bangga dan menyerahkan koin perak itu kepada Mr Reed.


"Dia mengenakan sepatu 'SkyMaster'." Max berdiri dan menyeka lantai debu sedikit dari hidungnya.”Jangan khawatir, Mr Reed, kami akan menemukan pencurinya."


Max dan Nina segegera meneruskan penyelidikkan mereka. Ini jauh lebih menyenangkan dibandingkan bermain berdua di hutan.


Kujungan pertama mereka adalah toko sepatu Garvey. Mr Garvey memberitahu mereka bahwa "SkyMaster" adalah merek sepatu baru. "Sejak menjual minggu lalu, saya telah menjualnya sebanyak tiga pasang," katanya sambil memeriksa kompute. "Pasangan pertama dibeli Todd Jones. Kau kenal dia?"


"Tentu," kata Nina. Semua orang tahu Todd "jangkung" Jones. Dia orang yang sangat kurus tapi jangkung dan merupakan pemain depan tim basket SMA.


"Saya menjual pasangan kedua untuk Ollie Infree," kata Mr Garvey.


Ollie Infree adalah seorang kriminal kecil. Dia ditangkap beberapa kali. Sosoknya hampir seperti Santa Claus. Pasangan ketiga telah dibeli oleh Mona Everest, yang sosoknya tinggi dan gempal seperti Ollie. Mona memiliki profesi sebagai pegulat profesional. Dua tahun lalu, ia pensiun dari ring dan pindah ke Harborville untuk berbisnis pudel mainan.


"Kita harus memata-matai mereka semua," bisik Nina ketika mereka meninggalkan toko. "Mungkin masuk ke rumah-rumah mereka dan melihat …"


"Kita tidak perlu masuk ke rumah siapa pun," tegas Max. "Aku pikir aku sudah tahu siapa pelakunya."


Siapa ya pelakunya?

Nina dan Max bisa mendengar suara klarinet Mr Reed sebelum mereka tiba kembali ke pondok itu.

"Sebaiknya Mr Reed langsung melaporkan Mona Everest kepada polisi," kata Nina saat mereka berjalan melewati pintu.

Mr Reed tidak ingin menuduh pegulat wanita itu. "Mengapa Mona dari semua orang di Harborville??"

Max menjelaskan,"Hanya tiga orang yang memiliki sneaker. Pencuri yang datang harus cukup tinggi untuk mencapai rak. Hanya orang kurus yang mampu mengambil koin perak yang jatuh antara lemari. Nah, Mona berusaha mengambil koin itu, tapi gagal karena lengannya besar. "

“Jadi hanya Mona yang paling mungkin,” tambah Nina.

^-^

(benny rhamdani)

No comments: