Friday, February 18, 2011

CERNAK, 20 Februari 2011


Salsa dan Sayuran


Salsa sangat suka cokelat. Dia juga menyukai hidangan lezat buatan ibunya. Namun, dia tidak akan memakan sayuran. Untuk setiap hidangan sayuran Salsa selalu berkata keras, “TIDAK MAU!”


“Lihatlah sayur bayam ini, Salsa! Ibu sudah menambahkan dengan jagung muda. Rasanya begitu enak dan menyehatkan,” kata ibu.


Salsa langsung menggeleng!



Nama sayuran apapun, bagi Salsa sama saja. Dia tidak akan melihatnya meskipun ditambah apapun. Ayah dan ibu sangat marah. Tapi yang lebih marah dana kesal adalah sayuran.


“Salsa tidak menyukai saya. Saya juga tidak menyukainya,” kata kentang kesal.


“Lihatlah, betapa d ia membenci saya!” ucap wortel hampir menangis.


Saya ingin membalas perkataannya,” kata bayam.


“Dan aku tahu bagaimana menangani anak keras kepala ini,” kata paria dengan senyum nakal.

Pada saat makan malam semua sayuran bekerja sesuai rencana mereka.


Salsa sangat menyukai kari daging ayam. Ketika kari dibawa ke meja, ia langsung meletakkan sepotong daging ayam di mulutnya.


“Daging ini pahit!” kata Salsa. Dia tidak tahu paria telah meremas jus dirinya di piring yang dipakai Salsa.


“Jangan mengada-ada,” kata Ayah.


“Iya. Ini pahit kok,” kata Salsa meyakinkan.


“Kalau begitu minum saja,” saran Ibu.


Salsa minum air di gelasnya. Tapi dia memuntahkannya kembali karena rasanya sangat asin. Da tidak tahu para sayuran tadi menaburkan garam ke minumannya.


“Minumnya asin,” kata Salsa.


Ibu dan ayah tidak percaya kepada Salsa. Minuman Ayah dan Ibu sama sekali tidak berasa asin.


Salsa kesal karena tidak dipercaya. Dia tidak mau menghabsikan makan malamnya. Ayah dan Ibu tidak mau memaksa Salsa karena sudah begitu kebiasaan salsa.


Tengah malam, Salsa merasa lapar. Dia berjalan ke lemari es. Ia mengeluarkan sepotong cokelat dan menggigit potongan besar. Tapi lidahnya kepanasan karena cabai telah menggosokan dirinya ke cokelat. Karena tak kuat, Salsa mengambil tomat di kulkas. Dia mengggigitnya.


“Hmm, rasanya ternyata enak dan segar,” kata Salsa yang baru pertama memakan tomat.


Keesokan paginya, ibu Salsa membuka lemari es untuk mengambil tomat. Dia tidak menemukan satu pun.



“Heran, tomat Ibu pada kemana ya?” tanya Ibu bingung.


“Aku memakannya,” kata Salsa di belakang.


“Oh ya? Bukankah kamu tidak suka sayuran?” tanya Ibu.


“Oh, Ibu. Itu kan dulu. Sekarang aku akan menyukai semua masakan ibu. Termasuk sayur-sayuran,” kata Salsa.


Ibu merasa senang. Dia langsung memeluk Salsa erat.

^_^

No comments: