Friday, February 18, 2011

HORE, 20 Februari 2011





Hari Raya Lampion


Hai, teman-teman kalian pernah melihat lampion? Ya, biasanya saat teman-teman kita yang keturunan tiongkok merayakan malam Cap Go Meh, mereka mempunyai kebiasaan memasang lampion berwarna-warni. Karenanya Cap Go Meh yang dirayakan pada hari ke limabelas tahun baru Imlek sering juga disebut "hari raya lampion".


Ya, bentuk lampion memang sangat indah-indah saat ini. Tapi tahukan kalian asal mula lampion?


Lampion atau Teng Lo Leng atau Teng Lung, pada awalnya dipakai pada saat ronda malam untuk mencari buronan kejahatan, biasanya lampion ditambah tulisan mandarin dan berwarna merah. Lampion juga biasa digunakan di klenteng pada tanggal 15 bulan 7 dan imlek, unutuk tanggal 15 bulan 7 (Cio Ko) biasanya dipakai lampion warna putih untuk penerangan para arwah, sedangkan untuk imlek dipakai warna merah.



Salah satu cerita mengenai asal- usul lampion adalah pada dinasti Ming. Saat itu, ada perampok yang budiman dengan nama Lie Cu Seng di kota Kaifeng, dia biasa merampok orang kaya untuk dibagikan ke orang miskin. Lie Cu Seng juga mempunyai segerombol anak buah. Pada suatu hari dia berencana untuk menyerang kota raja. Sebelum melaksanakannya dia menyelidiki terlebih dahulu. Dia tahu pandangan masyarakat sangat buruk tentang kelompoknya. Lie Cu Seng bingung dan untuk mengubah nama buruknya, dia berpura-pura jadi rakyat dan memberi pengumuman jangan percaya berita tersebut. Dia menyuruh semua rakyat miskin untuk menggantung lampion di depan rumahnya maka perampok akan memberikan hasil rampokkannya, dan pada malam harinya dia merampok orang kaya dan membagikannya di rumah-rumah yang terdapat lampion. Sejak saat itu lampion menjadi terkenal, sebagai rasa terima kasih kepada Lie Cu Seng rakyat memasang lampion.


Cap Go Meh


Menyaksikan lampion dan makan onde-onde adalah dua kegiatan penting dalam merayakan Cap Go Meh. Dan dari manakah asal usul tradisi pasang lampion pada Festival Cap Go Meh?


Konon pada tahun 180 Sebelum Masehi, pada masa Dinasti Han Barat Kaisar Han Wendi naik takhta pada tanggal 15 bulan pertama Imlek. Untuk merayakan penobatannya, Kaisar Han Wendi memutuskan menjadikan tanggal 15 bulan pertama sebagai hari raya lampion. Pada malam tanggal 15 bulan pertama setiap tahun, ia mempunyai kebiasaan keluar istana untuk berjalan-jalan dan merayakan festival itu bersama rakyat.


Pada tahun 104 Sebelum Masehi, Festival Cap Go Meh secara resmi dicantumkan sebagai hari raya nasional di China. Keputusan itu membuat skala Festival Cap Go Meh meningkat lebih lanjut. Menurut peraturan, setiap tempat umum dan setiap keluarga diharuskan memasang lampion berwarna-warni. Dan di jalan-jalan utama dan pusat kebudayaan juga digelar pameran lampion besar-besaran secara meriah. Seluruh rakyat, baik tua maupun muda, pria maupun wanita semuanya mendatangi pameran lampion untuk menyaksikan lampion dan tarian lampion naga. Mereka juga bisa ikut permainan menebak teka-teki.


Menurut catatan kitab sejarah, lampion paling spektakuler adalah Lampion Aoshandeng yang dibuat pada masa Dinasti Song abad ke-10. Aoshan adalah gunung tinggi di lautan yang dalam dongeng kuno diceritakan bahwa gunung Aoshan terapung-apung mengikuti gelombang laut. Untuk membuat Gunung Aoshan dapat berdiri stabil, Kaisar Khayangan memerintahkan 15 ekor kura-kura untuk menyokongnya. Dongeng itu menceritakan bahwa saat itu rakyat merancang lampion Aoshan secara besar-besaran dengan beberapa kura-kura berukuran besar menggendongnya. Di atas gunung itu dinyalakan ribuan lampion, dan di atas permukaan lampion-lampion itu dihiasi batu, pohon, patung dan lukisan. Di atas gunung lampion itu, para pemusik memainkan musik, dan di depan gunung itu juga dibangun sebuah panggung untuk menggelar pertunjukan tari.


Lampion warna warni yang dipasang pada Festival Cap Go Meh kebanyakan dibuat dari kertas berwarna terang. Lampion bernama "zoumadeng" atau lampion kuda berlari adalah salah satu jenis lampion yang paling menarik. Konon lampion itu sudah bersejarah seribu tahun lamanya.


Makan onde-onde pada hari raya Cap Go Meh juga merupakan salah satu kebiasaan lama. Kebiasaan makan onde-onde dimulai dari masa Dinasti Song (tahun 960-tahun 1279 Masehi). Onde-onde dibuat dengan tepung beras ketan dan selai buah. Setelah dimasak, rasanya lezat sekali. Di kemudian hari, rakyat di bagian utara menyebut makanan itu sebagai "yuanxiao" dan rakyat di selatan menyebutnya sebagai "tangyuan". Cara pembuatan onde-onde di utara juga lain dengan di selatan.


(ben)

No comments: