Friday, May 04, 2012

HORE, 6 MEI 2012

Burung  Hantu si Mata Besar

Apa yang kalian rasakan ketika mendengar kata hantu? takut ya? bagaimana kalau burung hantu? Takut juga. Huah, artinya kamu belum menganal burung bermata besar ini.
Burung hantu adalah kelompok burung yang merupakan anggota ordo Strigiformes. Burung ini termasuk golongan burung buas (karnivora, pemakan daging) dan merupakan hewan malam (nokturnal). Seluruhnya, terdapat sekitar 222 spesies yang telah diketahui, yang menyebar di seluruh dunia kecuali Antartika, sebagian besar Greenland, dan beberapa pulau-pulau terpencil.




Di dunia barat, hewan ini dianggap simbol kebijaksanaan. Tidak heran bila di film-film kartun dan dongeng barat, burung hantu sering dijadikan sebagai penasehat ataupun hakim yang adil.

Di beberapa tempat di Indonesia dianggap pembawa pratanda maut, maka namanya Burung Hantu. Walau begitu tidak di semua tempat di Nusantara burung ini disebut sebagai burung hantu. Di Jawa misalnya, nama burung ini adalah darès atau manuk darès yang tidak ada konotasinya dengan maut atau hantu. Di Sulawesi Utara, burung hantu dikenal dengan nama Manguni.


Burung hantu dikenal karena matanya besar dan menghadap ke depan, tak seperti umumnya jenis burung lain yang matanya menghadap ke samping. Bersama paruh yang bengkok tajam seperti paruh elang dan susunan bulu di kepala yang membentuk lingkaran wajah, tampilan "wajah" burung hantu ini demikian mengesankan dan kadang-kadang menyeramkan. Apalagi leher burung ini demikian lentur sehingga wajahnya dapat berputar 180 derajat ke belakang.

Umumnya burung hantu berbulu burik, kecoklatan atau abu-abu dengan bercak-bercak hitam dan putih. Dipadukan dengan perilakunya yang kerap mematung dan tidak banyak bergerak, menjadikan burung ini tidak mudah kelihatan; begitu pun ketika tidur di siang hari di bawah lindungan daun-daun.

Ekor burung hantu umumnya pendek, namun sayapnya besar dan lebar. Rentang sayapnya mencapai sekitar tiga kali panjang tubuhnya.

Suka Serangga
Kebanyakan jenis burung hantu berburu di malam hari, meski sebagiannya berburu ketika hari remang-remang di waktu subuh dan sore (krepuskular) dan ada pula beberapa yang berburu di siang hari.

Mata yang menghadap ke depan, sehingga memungkinkan mengukur jarak dengan tepat; paruh yang kuat dan tajam; kaki yang cekatan dan mampu mencengkeram dengan kuat; dan kemampuan terbang tanpa berisik, merupakan modal dasar bagi kemampuan berburu dalam gelapnya malam. Beberapa jenis bahkan dapat memperkirakan jarak dan posisi mangsa dalam kegelapan total, hanya berdasarkan indera pendengaran dibantu oleh bulu-bulu wajahnya untuk mengarahkan suara.

Burung hantu berburu aneka binatang seperti serangga, kodok, tikus, dan lain-lain.

Sarang terutama dibuat di lubang-lubang pohon, atau di antara pelepah daun bangsa palem. Beberapa jenis juga kerap memanfaatkan ruang-ruang pada bangunan, seperti di bawah atap atau lubang-lubang yang kosong. Bergantung pada jenisnya, bertelur antara satu hingga empat butir, kebanyakan berwarna putih atau putih berbercak.

Mitos


    Masyarakat Inggris percaya bahwa jika kita membakar telurnya hingga menjadi abu, bisa jadi ramuan untuk memperbaiki penglihatan. Begitu juga di India, jika kita memakan matanya, penglihatan kita akan membaik.

    Budaya Yunani dan Romawi percaya kalau burung hantu adalah jelmaan dari penyihir yang suka menghisap darah bayi. Ada juga yang percaya kalau hewan ini bertugas menyampaikan pesan para penyihir. Ketika kita mendengar suaranya, itu berarti ada seorang penyihir yang mendekati kita.

    Kabarnya, burung hantu adalah satu-satunya binatang yang bisa hidup dengan hantu. Jika kita melihat sarangnya bertengger di sebuah rumah kosong, bisa jadi rumah itu berhantu. Hiii.. Mungkin ini dia penyebabnya, kenapa dia dinamai burung hantu, ya?

    Buat para petualang, ketika mereka bermimpi tentang burung hantu, itu artinya mereka diramalkan akan mengalami kesialan, seperti dirampok atau kapalnya karam.Tapi nggak semua legenda tentangnya jelek, kok. Dalam legenda Afganistan, burung hantulah yang membawakan batu api dan besi kepada masyarakat Afganistan. Sehingga, mereka bisa membuat api.

    Masyarakat Greenland bahkan percaya bahwa burung hantu adalah simbol kepemimpinan dan penolong. Sedangkan di negara kita sendiri, kehadiran atau suara burung hantu bisa menjadi pertimbangan yang bagus saat akan bepergian ke suatu tempat.


Namanya mitos, kita tidak harus mempercayainya.

(ben/net)

No comments: