Friday, March 07, 2014

Cernak, 9 Maret 2014

 


Sahabat Selamanya



olrh Benny Rhamdani


Mayuko tak bisa tidur. Dia masih tidak peraya dengan peristiwa yang dilaluinya hari ini. Han, sahabat terbaiknya meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas sepulang sekolah. Padahal pagi harinya mereka masih bersama-sama.

"Mayuko, ini aku bawakan oleh-oleh liburanku dari Indonesia. Kakekku kan orang Indonesia. Nah, oleh-olehnya sengaja kubawakan batik untukmu," kata Hana sambil menyodorkan selembar kain.

"Wah, bagusnya batik ini. Bisa kubuat kimono," kata Mayuko.

"Ya, bisa kau buat apa saja yang kau suka. Asal jangan kau buat pakaian hantu saja," kata Hana.

"Memangnya ada hantu berkain batik?" tanya Mayuko.

"Mungkin. Tapi kakekku bilang sih tidak ada. di Indonesia juga hantu-hantu berkain putih seperti di sini," jelas Hana.

"Dan berambut panjang serta bermuka jelek?"

"Mungkin. Tapi aku tidak tahu. AKu kan tidak suka cerita hantu," elak Hana.

Mayuko tertawa. Hana memang lebih suka cerita-cerita tentang princess, berbeda dengan Mayuko yang suka sekali cerita hantu. Makanya koleksi komik manga mereka pun berbeda. Juga film kartun anime mereka berbeda. Tapi, mereka tetap bersahabat.

Pernah juga mereka bertengkar. Cuma sebentar sih. gara-garanya Mayuko menghilangan boneka yang dipinjam dari Hana.

"Sungguh aku tidak sengaja. Kemari aku bawa ketika jalan-jalan ke taman. Lalu aku lupa. Ketika kucari lagi bonekanya tidak ada," kaya Mayuko menjelaskan.

"Huh, kamu memang tidak bisa dipercaya!" Hana marah. Tapi keesokan harinya malah Hana yang meminta maaf duluan kepada Mayuko.

"AKu minta maaf kemarin marah sama kamu. Smestinya aku tidak marah begitu. Biar bagaimanapuin boneka bisa dicari gantinya. Tapi teman sebaik kamu tidak akan mudah kudapatkan lagi," kata Hana sambil memeluk Mayuko.

Justru karena Hana malah meminta maaf, Maytuko jadi tak enak hati. Dia pun mengambil tabungannya, dan membelikan boneka pengganti untuk Hana. Tadinya Hana menolak, tapi dia tahu Mayuko pasti sudah susah payah mencari boneka itu.

Persahabatan mereka bertambah erat. Itu sebabnya Mayuko hampir tidak percaya ketka mendengar kabar bahwa Hana meninggal karena kecelakaan.

Tadi Mayuko langsung meminta ayahnya mengantar ke rumah Hana. Ternyata kabar itu benar. Mayuko langsung menangis tak terbendung. Bahkan dia hampir pingsan ketika melihat langsung wajah jasad Hana.

Tes.

Air mata Mayuko menetes untuk kesekian kalianya.

"Kalau kita berpisah nanti, jangan lupakan aku ya," begitu kata Hana suatu hari.

"Kenapa kita harus berpisah?" tanya Mayuko.

"Ya, misalnya saja kita harus pindah rumah, pindah sekolah. Tentu kita berpisah."

"Iya-ya."

"Atau jika aku meninggal dunia."

"Hana, mengapa kamu berkata begitu?"

"Memang aku salah? Semua orang pasti akan meninggal dunia."

"Iya sih. Sudahlah, aku tidak mau ngomong soal perpisahan lagi," elak Mayuko.

Dan kini perpisahan itu terjadi.

Mayuko terus bersedih hingga larut malam. Sementara itu di luar hujan turun deras mengiringi kesedihan Mayuko.

Ternyata tidak cuma Mayuko yang sedih.

Ada satu bayangan di dekat jendela yang ikut bersedih. Bayangan Hana. Dia bersedih karena tak ingin sahabatnya sedih karena kepergiannya,

"Mayuko, sahabatku ... janganlah bersedih. Walaupun jauh, kita masih bersahabat ..."
bisik Hana pelan.

No comments: