Friday, March 21, 2014

Hore, 23 Maret 2014

Dampak Kebakaran Hutan


Kalian mendengarkan tentang kebakaran hutan di Sumatera? Bahkan asapnya sampai ke Malaysia. Tentu saja banyak yang merasa terganggu. Tapi mengapa hutan bisa terbakar ya?

Penyebab kebakaran hutan antara lain karena sambaran petir pada hutan yang kering karena musim kemarau yang panjang. Lalu, kecerobohan manusia antara lain membuang puntung rokok sembarangan dan lupa mematikan api di perkemahan. Bisa juga karena aktivitas vulkanis seperti terkena aliran lahar atau awan panas dari letusan gunung berapi.
    
Di Indonesia, kebakaran hutan sering terjadi karena  tindakan yang disengaja seperti untuk membersihkan lahan pertanian atau membuka lahan pertanian baru dan tindakan vandalisme. Menyedihkan sekali, bukan?

Kerugian

Banyak kerugian yang dapat ditimbulkan karena kebakara huitan. Yang paling utama adalah menyebarkan emisi gas karbon dioksida ke atmosfer. Terbunuhnya satwa liar dan musnahnya tanaman baik karena kebakaran, terjebak asap atau rusaknya habitat. Kebakaran juga dapat menyebabkan banyak spesies endemik/khas di suatu daerah turut punah sebelum sempat dikenali/diteliti. 

Kebakaran hutan juga bisa menyebabkan banjir selama beberapa minggu di saat musim hujan dan kekeringan di saat musim kemarau. Kekeringan yang ditimbulkan dapat menyebabkan terhambatnya jalur pengangkutan lewat sungai dan menyebabkan kelaparan di daerah-daerah terpencil.Kekeringan juga akan mengurangi volume air waduk pada saat musim kemarau yang mengakibatkan terhentinya pembangkit listrik (PLTA) pada musim kemarau.

Akibat lain kebakaran adalah musnahnya bahan baku industri perkayuan, mebel/furniture. Lebih jauh lagi hal ini dapat mengakibatkan perusahaan perkayuan terpaksa ditutup karena kurangnya bahan baku dan puluhan ribu pekerja menjadi penganggur/kehilangan pekerjaan. 

Kebakaran juga menyebabkan meningkatnya jumlah penderita penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan kanker paru-paru. Hal ini bisa menyebabkan kematian bagi penderita berusia lanjut dan anak-anak. Polusi asap ini juga bisa menambah parah penyakit para penderita TBC/asma.
    
Asap yang ditimbulkan menyebabkan gangguan di berbagai segi kehidupan masyarakat antara lain pendidikan, agama dan ekonomi. Banyak sekolah yang terpaksa diliburkan pada saat kabut asap berada di tingkat yang berbahaya. Penduduk dihimbau tidak bepergian jika tidak ada keperluan mendesak. Hal ini mengganggu kegiatan keagamaan dan mengurangi kegiatan perdagangan/ekonomi. Gangguan asap juga terjadi pada sarana perhubungan/transportasi yaitu berkurangnya batas pandang. 

Banyak pelabuhan udara yang ditutup pada saat pagi hari di musim kemarau karena jarak pandang yang terbatas bisa berbahaya bagi penerbangan. Sering terjadi kecelakaan tabrakan antar perahu di sungai-sungai, karena terbatasnya jarak pandang.


Melestarikan Hutan

Mengingat pentingnya hutan, mari kita jaga bersama hutan kita.  Jangan membuang sampah sembarangan ketika berada di hutan. Jika ada yang bisa menimbulkan kebakaran hutan, lekas beritahu orangtuamu.
 
Berikut ini beberapa upaya yang dapat kita lakukan untuk melestarikan hutan,seperti
Reboisasi adalah salah satu alternatif untuk melestarikan hutan. Kita dapat menanam kembali hutan – hutan yang sudah rusak, sehingga hutan akan tetap terjaga keberadaannya.

Pemerintah harus menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon. Hal ini dapat mengurangi penebangan hutan secara liar dan dalam jumlah besar – besaran. Selain itu sistem ini juga berguna untuk masyarakat agar tidak sembarang dalam melakukan penebangan hutan.Sistem penebangan hutan yang kemudian diganti dengan menanam hutan yang telah ditebang agar hutan tetap terjaga keberadaannya.

Selain masyarakat yang harus menjaga kelestarian hutan, pemerintah juga harus ikut terlibat dalam pelestarian hutan. Pemerintah harus ikut turun tangan dalam pelestarian hutan ini. Sebaiknya, pemerintah juga memberikan sanksi yang berat bagi para pelakunya, yang bisa membuat mereka jera dan tidak melakukan kesalahan mereka lagi.



  

No comments: