Friday, May 02, 2014

Hore, 4 Mei 2014

 

 

Mengenal Etika Makan


Teman-teman, jangan sampai terlambat mengenal etika makan lho.Sebab cara makan bisa menjadi pribadi ciri  yang santun dan diterima oleh lingkungan sosial. Mau tahu apa saja yang harus diketahui tentang etika makan?

Cuci tangan sebelum makan dan sesudah makan. Meskipun menggunakan peralatan makan, tangan harus tetap bersih.

Makan dalam posisi duduk –tidak sambil jalan-jalan atau berlarian. Hindari  bermain saat makan, juga bermain dengan makanan atau menyambi makan dengan aktivitas lain seperti menonton televisi.  Kita tidak dapat konsentrasi terhadap makanan, jadinya cenderung tidak menghabiskan makanan. Duduk dengan posisi tegak lurus, bukan membungkuk atau kaki selonjoran.  Posisi lengan boleh ditumpu di atas meja, namun jangan biarkan siku ikut ‘duduk’ di meja makan.

Berdoa sebelum dan sesudah makan. Anak perlu memahami bahwa makanan yang ada di depannya adalah rejeki dari Tuhan. Maka ia sepatutnya menghabiskan makanan yang ia ambil.

Tepat dan benar menggunakan peralatan makan. Sendok dan garpu digunakan sebagaimana fungsinya. Begitu juga bila memakai sumpit dan pisau. Jika belum tahu, minta ajarkan kepada orangtua cara penggunaannya dengan benar. Gunakan serbet bila ingin membersihkan mulut. Serbet hanya diperlakukan untuk mengelap mulut, bukan hidung atau tangan.

Mulailah makan bila semua masakan sudah terhidang di meja makan. Kenalkan juga aturan bahwa orang yang lebih tua dipersilahkan terlebih dahulu untuk mengambil makanan.

Makan dengan mulut tertutup dan tidak mengisi penuh mulutnya. Kita bisa tersedak atau malah tidak berselera makan. Makan dengan perlahan, tidak perlu terburu-buru. Makan terburu-buru bisa membuat tersedak, selain terlihat tidak sopan karena seperti anak yang sangat kelaparan.

Ucapkan kata “terima kasih” setiap diberi atau diambilkan makanan oleh orang lain, kata “tolong” saat meminta diambilkan sesuatu, kata “maaf” bila  tidak sengaja menjatuhkan atau menumpahkan makanan. Alangkah lebih baik jika kita mengucapkan “terima kasih” kepada orang yang sudah memasak makanan untuknya.

Hindari berkomentar negatif tentang makanan yang sudah dihidangkan, seperti, “Makanannya tidak enak. Aku tidak suka!” Lebih baik bilang, “Apakah ada makanan yang lain, bunda? Aku tidak terlalu suka. “

Ambil makanan sesuai dengan porsinya. Kita boleh tambah makanan jika  merasa kurang. Belajar juga bertanggung jawab terhadap makanan yang sudah diambil. Jika ingin mengambil makanan, hindari  melewati piring orang lain, apalagi sampai tubuh kita ada di atas piring orang tersebut. Belajarlah untuk meminta tolong diambilkan oleh orang lain saja.

Tutup mulut dan katakan “maaf” bila bersendawa. Jangan menahan bersendawa karena ia bisa muntah. Makan dengan rapi. Hati-hati dan lakukan secara perlahan ketika mengambil atau mengaduk makanan. Jangan sampai makanan tercecer di atas meja.

Makan dengan tangan. Anggapan bahwa makan dengan tangan adalah kurang sopan tidak sepenuhnya benar. Ada manfaat yang bisa diperoleh , yaitu melatih kemampuan motorik halusnya dan belajar mengenal tekstur makanan. Lagipula, tidak semua makanan harus di makan dengan sendok, garpu atau sumpit –misalnya makan roti, hamburger, kentang goreng atau ayam goreng. Dan lagi, dalam budaya Indonesia, makan dengan tangan bukanlah hal tabu –bahkan merupakan hal baik dan kebiasaan yang dipujikan. Dari segi etika makan, selama posisi tubuh saat makan benar, perilaku makan sopan dan makan tidak berantakan, sah-sah saja.

(net/ben)

No comments: