Friday, June 19, 2015

Cernak, 22 Juni 2015

Siapa Pencurinya?




Biasanya kami senang melihat awal musim panas, tetapi kali ini sesuatu yang salah. Bukannya pesta barbekyu, kami malah harus menemukan pencuri . Ya, karena alat pemanggang milik ayah hilang!

Pertama, mari aku ceritakan siapa aku. Namaku Jennifer Cooper. Aku punya adik yang selalu manis, berusia tujuh tahun, dan seorang kakak lelaki berusia enam belas tahun, serta seekor anjing. Tentunya aku masih punya orangtua.

Dimulai pada hari pertama bulan Juni. Kami sdeang bosan, jadi Ayah pikir kita harus mengadakan pesta barbekyu di halaman rumah. Pada awalnya aku pikir itu akan menyenangkan.

Keesokan harinya, Ayah membeli alat pemanggang barbekyu merek baru karena yang lama telah berkarat dan pecah. Ayah mengajak kami pesta barbekyu pada minggu kedua Juni. Wah, aku benar-benar tidak sabar!

Pada hari Minggu, Ibu dan aku pergi ke pasar berbelanja saus, ayam dan steak untuk barbekyu. Ketika kami kembali, ada dua mobil polisi di pintu rumah kami. Tentu saja Ibu khawatir. Dia berlari ke rumah dan aku mengikutinya.

"Ayah," kataku. "Apa yang salah?"

"Pemanggang itu," katanya. "Sudah dicuri!"

"Benarkah?" Itu luar biasa.

"Benar." Dad tampak kbiengungan.

Yang benar-benar mengganggu aku adalah bagaimana seseorang bisa datang ke rumah kami dan mencuri sesuatu. Aku sangat marah. Bahkan, aku sangat marah. Lalu aku berpikir, mengapa aku hanya duduk ? Aku harus melakukan sesuatu.

Keesokan harinya, aku menelepon salah satu teman terbaikku untuk membahas apa yang terjadi. Kukatakan padanya aku berencana untuk mencari pencuri dan aku membutuhkan bantuannya. Ayahku mengatakan dia hanya pergi untuk beberapa menit, jadi pencuri itu harus berada di sekitar tempat tinggal kami.

Kami pergi berburu pencuri pada hari berikutnya. Kami mengunjungi puluhan rumah di sekitar rumahku dan satu-satunya hal yang kami pelajari adalah bahwa Harry Truman, Ricky Dee, dan Thomas Madison semua memiliki alat pemanggang barbekyu baru seperti punya ayahku.

Pertama, kami pergi ke rumah Harry. Harry Truman tinggal tepat bersebelahan dengan keluargaku. Jadi dia tersangka utama.

Ketika kami sampai di rumah Harry, kakaknya memberitahu dia berada di loteng. Kamar Harry berantakan total. Makalah dan pakaian di mana-mana. Harry sedang dudukmenonton teve.

"Eh, kalian," katanya.

"Hai," kata aku dan Sarah, sahabatku. Aku bertanya apakah dia tahu tentang perampokan di rumah aku.

"Ya itu ada di berita. Aku berharap bisa masuk teve juga."

"Kamu punya alat pemanggang baru?"

"Ya. Kenapa memangnya? Tidak berpikir aku mencuri milikmu, kan?" Harry balik bertanya.

"Aku tidak menuduh," kataku. "Aku hanya bertanya."

"Nah, untuk informasi," Harry berkata angkuh, "ketika kamu kecurian, aku lagi belajar berenang."

"Bagaimana kau tahu kapan aku kecurian?" Aku bertanya.

"Dikatakan di berita." Harry tidak mau bicara lagi.

Perhentian berikutnya adalah rumah Ricky. Ricky sedang membaca buku. "Maaf mengganggu," kataku. "Aku hanya ingin mengajukan beberapa pertanyaan."

"Jangan. Harry baru saja menelepon. Aku tidak mencuri alat panggang merk Yahut baru punya ayahmu. Tanya yang lain saja."

"Baiklah," kataku. Kemudian Sarah dan aku turun.

Aku bilang kepada Sarah untuk menunggu aku di luar. Aku masuk ke dalam garasi Ricky. Setelah banyak melihat sekeliling aku menemukan apa yang aku cari: alat panggang Ayahl!

"Ricky!" Aku menelepon.

Ricky datang ke garasi. "Apa?" Dia melihat apa yang aku pegang.

"Jadi, kamu mengambilnya," kataku.

Ricky menangis dan mengaku. Aku menelepon Ayah dan ketika dia datang dia memutuskan untuk tidak mengajukan tuntutan. Dia hanya memarahi Ricky.

Ketika aku tiba di rumah, Sarah bertanya padaku bagaimana aku tahu. "Ya, Ricky mengatakan ia tidak mencuri alat panggang merk Yahut baru kami. Bagaimana dia tahu merk alat panggang itu ? Kami tidak menyebutkannya di berita. Kemudian, kau ingat Ricky suka sekali datang alau siapa saja mengadakan acara barbekyu. Tapi orangtuanya nggak membeli alatpemanggang. "

Keesokan harinya kami menggelar pesta barbekyu di halaman rumah. Aku mengundang Ricky. Tapi entah kenapa dia tidak datang sampai akhir acara.

Saat aku sedang makan aku berpikir aku telah memecahkan kasus, bukan polisi. Mungkin aku harus menjadi seorang detektif suatu hari nanti.

No comments: