Friday, February 20, 2009

Hore, 22 Februari 2009

">

Tanaman Kuburan yang Indah


Apa sih tanaman kuburan itu? Tanaman yang biasa kita temui di kawasan pemakaman atau kuburan. Biasanya ditanam agar kawasan setempat jadi tidak menyeramkan. Selain itu, tanamannya tidak terlalu membutuhkan perawatan khusus. Soalnya, siapa yang nanti akan merawatnya?


Tanaman kuburan yang paling terkenal di Indonesia adalah kamboja. Nah, kamboja atau samboja merupakan sekelompok tumbuhan dalam marga Plumeria. Bentuknya berupa pohon kecil dengan daun jarang namun tebal. Bunganya yang harum sangat khas, dengan mahkota berwarna putih hingga merah keunguan, biasanya lima helai. Bunga dengan empat atau enam helai mahkota bunga oleh masyarakat tertentu dianggap memiliki kekuatan gaib.

Tumbuhan ini berasal dari Amerika Tengah.


Nama Plumeria diberikan untuk menghormati Charles Plumier (1646-1706), pakar botani asal Perancis. Walaupun berasal dari tempat yang jauh, kamboja sekarang merupakan pohon yang sangat populer di Pulau Bali karena ditanam di hampir setiap pura serta sudut kampung, dan memiliki fungsi penting dalam kebudayaan setempat. Di beberapa tempat di Nusantara, termasuk Malaysia, kamboja ditanam di pekuburan sebagai tumbuhan peneduh dan penanda tempat.


Puring Penghisap Racun


Setelah kamboja, tanaman lain yang kerap disebut sebagai tanaman kuburan adalah puring. Sama seperti kamboja, di mata awam, puring pun kerap dipakai untuk menandai letak makam seseorang di tanah pemakaman. Padahal, kini kedua tanaman tersebut sudah naik daun.


Corak dan warna daun puring sangat beragam. Bisa digunakan sebagai pagar tanaman atau tampil di pot pun cantik. Meski belum sepopuler kamboja kuburan atau aglaonema, diyakini tanaman ini banyak diminati orang karena keragaman corak dan warnanya.


Puring (Codiaeum variegatum) atau croton termasuk keluarga Euphorbiaceae, dan banyak dicari orang. Keindahan tanaman ini terletak di variasi warna dan besar kecilnya serta corak daunnya (bintik-bintik, garis, dan lain-lain). Warna daunnya amat beragam, mulai hijau kekuningan, orange, sampai merah cenderung ke ungu. Biasanya, semakin tua usia tanaman, warnanya semakin menonjol. Bahkan, dalam satu tanaman bisa memiliki dua atau tiga warna, semisal merah, hijau, dan kuning. Bentuk daunnya pun sangat banyak, ada yang berbentuk huruf Z, burung walet, keriting spiral dan banyak lagi.


Tanaman ini termasuk tanaman yang bisa terkena matahari secara langsung. Ketinggian puring bisa mencapai 5 meter. Tapi ditanam di pot juga bisa. Perbanyakan biasanya dilakukan dengan stek dan cangkok. Penyiraman dilakukan sesuai kebutuhan, sehari sekali ketika musim panas. Medianya pun tanah seperti tanaman lain pada umumnya. Bisa juga dicampur dengan pupuk dan pasir.


Penyakit yang menghinggapi puring biasanya semut atau kutu putih. Untuk membasminya, tinggal disemprot saja dengan pembasmi serangga.


Tanaman puring dapat dipakai sebagai pagar hidup pembatas antara halaman rumah dan jalan. Jika terkena sinar matahari tampilan puring akan makin cantik, cerah, dan menawan. Selain lidah mertua, sri rejeki, dan pandan bali, ternyata puring juga mampu menyerap gas beracun dengan berbagai kapasitas rendah hingga sedang. Tanaman yang aslinya berasal dari wilayah Maluku ini juga merupakan tanaman obat. Rebusan daun hijau yang sudah tua dipakai untuk mandi dan diminum untuk menurunkan demam. Rebusan akar digunakan sebagai obat pencahar.


Si Cantik Banyak Fungsi


Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) adalah tanaman semak suku Malvaceae yang berasal dari Asia Timur dan banyak ditanam sebagai tanaman hias di daerah tropis dan subtropis. Bunga besar, berwarna merah dan tidak berbau. Bunga dari berbagai kultivar dan hibrida bisa berupa bunga tunggal (daun mahkota selapis) atau bunga ganda (daun mahkota berlapis) yang berwarna putih hingga kuning, oranye hingga merah tua atau merah jambu.


Di Sumatera dan Malaysia, kembang sepatu disebut bunga raya. Bunga ini ditetapkan sebagai bunga nasional Malaysia pada tanggal 28 Juli 1960. Orang Jawa menyebutnya kembang worawari.


Kembang sepatu banyak dijadikan tanaman hias karena bunganya yang cantik. Bunga digunakan untuk menyemir sepatu di India dan sebagai bunga persembahan. Di Tiongkok, bunga yang berwarna merah digunakan sebagai bahan pewarna makanan. Di Indonesia, daun dan bunga digunakan dalam berbagai pengobatan tradisional. Kembang sepatu yang dikeringkan juga diminum sebagai teh.


Di Okinawa, Jepang digunakan sebagai tanaman pagar. Di bagian selatan Okinawa, tanaman ini disebut bunga kehidupan sesudah mati sehingga banyak ditanam di makam.


(ben)


No comments: