Friday, May 29, 2009

cernak, 31 Mei 2009


href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cxp%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml">

Kebaikan Hati Princess Frida

Oleh Benny Rhamdani

Di istana kerajaan Firata, tingal dua orang puteri cantik, yakni Princess Frida. Dan Princess Opely. Suatu hari Kerajaan Firata tertimpa bencana. Kawasan sebelah utara kerajaan dilanda banjir. Banyak korban yang berjatuhan.


“Aku ingin sekali ke lokasi bencana. Kira-kira Ayahanda akan mengizinkan tidak, ya?” gumam Princess Frida.


“Untuk apa kamu ke sana? Lebih enak di istana. Kita bersenang-senang bermain dan makan yang enak-enak,” kata Princess Opely.


“Aku tidak bisa menikmati makananku karena memikirkan rakyat yang kebanjiran itu. Aku yakin mereka sedang kesusahan mendapat makanan,” kata Princess Frida sambil melihat rangkaian buah-buahan di depannya.


“Untuk apa repot-repot. Mereka sudah ada yang mengurus. Patih Rangga sudah berangkat ke sana dengan para prajurit kemarin,” kata Princess Opely sambil menelan beberapa butir anggur sekaligus.


Malam harinya Princess Frida terus memikirkan nasib rakyat yang terkena musibah. Dia meneteskan air matanya ketika seorang prajurit melaporkan banyak sekali korban anak-anak.


“Aku harus ke sana membantu mereka,” pikir Princess Frida. Dia kemudian mengumpukan barang-barang yang akan dibawanya.


Esok paginya Princess Frida menghadap Baginda Raja. Dia meminta izin dari ayahnya untuk pergi ke lokasi bencana banjir.


“Aku sebenarnya tidak ingin puteriku bersusah payah di sana. Tapi karena tujuanmu mulia, aku mengizinkanmu. Namun, Kamu harus pergi dengan kakakmu,” kata Baginda Raja.


Princess Frida senang mendengar jawaban ayahanda. Sebaliknya, Princess Opely malah cemberut.


“Baiklah aku ikut. Tapi jangan meminta aku dekat-dekat yang kotor dan bau ya,” kata Princess Opely akhirnya.

“Terima kasih, kakakku,” kata Princess Frida sambil memeluk kakaknya.


Mereka kemudian berangkat diantar tentara terbaik kerajaan.


Setelah setengah hari perjalanan berkuda, Princess Frida dan Princess Opely tiba di lokasi bencana. Tanah yang biasanya menampakkan ladang tertutup banjir. begitu juga rumah-rumah penduduk.


Princess Frida langsung membantu petugas kerajaan menolong rakyat di tenda bantuan.


Princess Opely sama sekali tak mau turun dari kereta kudanya. “Aku takut gaunku kotor dan rusak,” kata Princess Opely.


Tiba-tiba saja angin bertiup kencang. Rupanya badai datang tanpa diduga. Semua orang sibuk saling menyelamatkan. Untungnya, badai hanya datang beberapa detik.


“Tolong-tolong!” teriak Princess Opely ketakutan. Olala, rupanya badai itu membuat kereta kuda terguling.


Princess Frida bersama sejumlah prajurit segera menolong Princess Opely. Bahkan seorang korban yang kakinya terluka, berusaha membantu mengangkat kereta kuda yang terguling. Akhirnya, Princess Opely bisa diselamatkan. Tapi gaunnya kotor terkena lumpur.


“Akhirnya aku kotor juga. Jadi sebaiknya, sekarang aku ikut membantu di sini,” kata Pincess Opely kemudian.


Princess Frida senang mendengarnya. Apalagi dia melihat Princess Opley juga turut mengobati korban banjir. Coba lihatlah, Princess Opely bahkan ikut memasak di dapur umum! Dia kini membantu memasak hidangan untuk para korban bencana.


“Aku malu dengan para korban yang cacat, tapi mereka malah semangat saling menolong,” bisik Opely ketika ditanya Princess Frida.


Princess Frida tersenyum senang. Rakyat yang menjadi korban banjir juga senang karena dua princess mereka turut membantu mereka. SEmula mereka mengira, kedua princess itu hanya senang bermanja-manja di istana.


^-^

No comments: