Thursday, November 25, 2010

CERNAK, 28 November 2010


Rumah Bibi Nelly


Bibi Nelly sangat bahagia. Dia baru saja pindah ke rumah baru. Ya, sebenarnya bukan rumah yang baru dibangun karena umur rumah itu hampir seratus tahun. Rumah itu baru ditempati. Rumahnya indah menghadap ke laut. Bibi Nelly sudah tak sabar untuk duduk di balkon atas sambil membaca buku, serta melihat kapal pesiar datang dan pergi.

Bibi Nelly mengucapkan terima kasih kepada orang-oran
g membongkar barang-barangnya. Sepanjang hidupnya ia bermimpi pindah dari kota besar ke pantai, dan sekarang mimpinya menjadi nyata.

Dalam lemari di kamar tidur, Bibi Nelly menemukan boneka beruang
yang sudah usang dengan beberapa jahitan tangan dan telinga yang hilang. Tapi dia tampak lucu. Bibi Nelly memutuskan untuk memanggilnya Albert. Dia menempatkan boneka itu di atas meja rias.

Karena lelah sehabis pindahan, Bibi Nelly tidur lebih awal. Tapi beberapa saat tertidur, Bibi Nelly terbangun. Ada suara di dalam rumah.Terdengar seperti langkah kaki. Apakah itu pencuri? Dia melihat jam. Saat itu 3:33 pagi. Bibi Nelly baru akan menelepon polisi ketika suara itu berhenti. Dia terjaga sebentar, tapi kemudian kembali tidur.

Pagi harinya, Bibi Nelly hampir lupa tentang suara di malam hari. Tapi setelah sarapan dia teringa. Dia segera memeriksa sekitarnya. Semua pintu dan jendela terkunci rapat dan tidak ada yang telah terbuka. Mungkin dia bermimpi.

"Rumah tua lebih cantik daripada yang baru", pikirnya.

Malam berikutnya ia juga terbangun pukul 3.33. Kembali Bibi Nelly mendengar seperti langkah kaki, dan malam berikutnya, dan malam berikutnya lagi. Kadang-kadang Bibi Nelly mendengar suara tangisan. Dia bertanya-tanya apakah salah satu tetangganya punya bayi atau anak kecil.

Bibi Nelly mencintai teka-teki silang. Suatu pagi dia
baru akan mengisi teka-teki silang di koran-nya. Dia mencari pena di atas televisi, tapi ternyata tidak ada. Dia mencari ke lantai kalau-kalau penanya terjatuh. Tapi tidak ada. Bibi Nelly tidak menemukan penanya di mana-mana sehingga harus menggunakan pena cadangan di tas tangannya.

Keesokan harinya ketika Bibi Nelly berada di dapur, dia pikir dia
sesuatu mengusap kakinya. Dia pikir kucing tetangga atau anjing telah masuk ke rumahnya. Tetapi ketika ia melihat sekeliling tidak ada.

Dia mengambil secangkir teh ke ruang tamu untuk menikmati program
TV-nya. Saat ia menyalakan televisi dia kaget melihat penanya kembali ke tempat biasa.

Beberapa hari setelah
kejadian itu, Bibi Nelly memutuskan untuk berjalan-jalan di pinggir laut setelah sarapan.

Ini adalah hari yang indah,” pikirnya.

Saat berjalan di kawasan pejalan kaki, Bibi Nelly melihat betapa indahnya kapal pesiar kecil. Dia melihat satu kapal pesiar di pelabuhan bertuliskan "Albert". Dia langsung memikirkan boneka beruang di meja rias.

Bibi Nelly kembali ke rumah
. Dia berpikir untuk mencuci di wastafel. Tapi ketika dia pergi ke dapur, semua piring telah dicuci, dikeringkan dan rapi disingkirkan.

"
Siapa yang melakukan ini?," Bibi Nelly ketakutan.

Malam itu
, saat Bibi Nelly sedang menonton TV, dia melihat sesuatu yang bergerak di sudut ruangan. Dia berbalik dengan cepat, tapi tak ada di sana. Beberapa saat kemudian ia melihatnya lagi. Kali ini ia hanya melihat sekilas seorang anak perempuan sebelum ia menghilang.

Bibi Nelly merasa marah. Dia pernah mendengar ada beberapa anak-anak nakal di daerah tersebut, tapi bagaimana
salah satu dari mereka berani datang ke rumahnya. Dia memeriksa seluruh rumah, tapi tidak ada orang di sana. Dia memeriksa pintu dan jendela. Tapi semua terkunci rapat.

"
Apa yang terjadi padaku?" pikirnya sedih.

Hari berikutnya terdengar
suara ketukan pintu. Bibi Nelly membukanya dan menemukan seorang pria, seorang wanita serta seorang anak kecil. Anehnya, anak kecil itu tampak sangat mirip dengan anak perempuan yang dilihatnya di ruang tamu malam sebelumnya.

"Kam
i minta maaf karena mengganggu Anda,” kata wanita itu. "Kami tinggal di rumah ini sebelum Anda."

"Kami ingin tahu
," lanjut pria itu, “Apakah ada benda di belakang lemari? Anak saya tak sengaja meninggalkannya. Ia dulu punya boneka beruang tua. Albert namanya. Sudah usang tapi dia sangat menyukainya."

"
Dia merasa kehilangan boneka itu. Kami sudah mencoba membeli dia boneka beruang lainnya. Tapi dia tidak bisa tidur tanpa Albert," jelas wanita itu.

Bibi Nelly tersenyum. "Masuklah
," katanya.

Bibi Nelly menawarkan teh dan jus jeruk. Tapi mereka menolaknya. Bibi Nelly kemudian ke kamarnya beberapa saat, kemudian datang kembali dengan Albert dalam pelukannya. Bibi Nelly langsung memberikan boneka beruang itu kepada anak kecil di depannya.

Anak itu tersenyum senyum lebar dan langsung memeluknya erat.

Keluarga itu mengucapkan terima kasih dan meninggalkan Bibi Nelly. Sejak itu tak pernah terjadi lagi hal-hal aneh di rumah baru Bibi Nelly.

^-^

No comments: