Friday, August 28, 2009

Hore, 30 Agustus 2009


Asyiknya Ramadhan di Mancanegara


Tahukah kalian, uymat islam telah menyebar di seantero dunia? Ya, jadi saat ini tidak hanya kita yang sedang menjalankan puasa di bulan ramadhan. Teman-teman kita di beberapa negara juga melakukannya.


Tentu saja, tiap-tiap negara memiliki tradisi yang sedikit berbeda meyambut bulan suci ini. Hm, kira-kira seperti apa ya?


Roti Pide di Turki


Suasana Ramadan sudah terasa di masyarakat Turki sejak dua minggu sebelum awal Ramadan. Di supermarket-supermarket sudah ada diskon Ramadan untuk bahan-bahan sembako dan barang lainnya, iklan-iklan di tv sudah bernuansakan Ramadhan, begitu pula dengan iklan tentang program-program Ramadan yang akan ditayangkan selama bulan Ramadan di televisi Turki.

Hampir sama dengan Indonesia, televisi-televisi Turki juga menyiarkan banyak acara Islami.


Misalnya, saat menunggu waktu iftar (berbuka puasa) ditayangkan khutbah-khutbah penyejuk hati dari ustadz-ustadz ternama di Turki seperti Ustadz Fethullah Gülen. Begitu juga ketika waktu sahur, televisi-televisi menayangkan aneka acara untuk menemani masyarakat Turki santap sahur.

Karena di Turki banyak masjid, masyarakat bisa dengan mudah mengetahui waktu berbuka puasa lewat adzan maghrib yang dikumandangkan lewat masjid-masjid. Seperti halnya di Indonesia, pada malam hari masjid-masjid di Turki dipenuhi oleh orang-orang salat tarawih.


Di Turki tidak ada sajian istimewa untuk berbuka, seperti kolak yang menjadi makanan khas pada bulan Ramadan. Ketika waktu berbuka tiba, masyarakat Turki biasa langsung makan makanan berat. Kecuali jika ada kurma, barulah berbuka dimulai dengan makan kurma. Sedangkan minumannya, masyarakat Turki lebih suka minum teh saat berbuka maupun saat sahur.



Makanan yang boleh dibilang istimewa di Turki pada bulan Ramadan, yaitu Roti Pide yang bentuknya bundar dan bertabur wijen. Roti Pide ini hanya ada dijual di bulan Ramadan, dimakan sebagai panganan untuk berbuka dan untuk menu sahur. Selain Roti Pide, makanan lainnya yang biasa disantap saat sahur oleh masyarakat Turki adalah Makarna (makaroni) atau Pılav (nasi Turki) dan yang spesial adalah Hoşaf (komposto).


Hoşaf adalah manisan buah-buahan. Buah-buahan yang dapat dibuat Hoşaf antara lain: apel, aprikot, peach, pear, anggur, berry, ayva. Keluarga saya di Turki, termasuk saya sendiri lebih suka membuat Hoşaf apel. Biasanya Hoşaf dibuat sehari atau dua hari sebelum bulan Ramadan dalam jumlah yang cukup banyak, lalu didinginkan di lemari es. Jika pertengahan Ramadhan Hoşaf sudah habis maka akan dibuat lagi hoşaf yang baru.


Saat Ramadan tiba, akan banyak sekali iklan permen dan coklat di televisi-televisi Turki, apalagi menjelang lebaran nanti, permen dan coklat pasti menjadi produk yang laris manis. Toko-toko pakaian juga banyak yang 'diserbu' pembeli, karena ternyata tradisi baju baru untuk lebaran, juga menjadi tradisi masyatakat Turki. Mereka biasanya berbelanja usai salat Tarawih.


Anak-anak Menghapal al Quran Ukraina


Semangat.. itulah gambaran warga Muslim Ukraina dalam menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Semangat untuk lebih memperdalam ajaran agama Islam dan semangat untuk berbagi pada sesama, terutama kalangan duafa.


Di Ukraina terdapat sekitar dua juta warga Muslim atau sekitar lima persen dari total penduduk negeri itu. Sebagai warga minoritas, bulan Ramadhan menjadi bulan spesial bagi warga Muslim Ukraina.

Selama Ramadhan, warga Muslim lebih aktif untuk mengikuti program-program dakwah, bersedekah dan tentu saja membayar zakat. Pada Ramadhan, jumlah anak-anak yang belajar menghapal al-Quran meningkat. Tak heran jika beberapa tahun belakangan ini, Ukraina pasti mengirimkan utusannya dalam kompetisi hapalan al-Quran.


Meski menjadi warga minoritas, Muslim Ukraina beruntung karena otoritas pemerintahan di negara itu memberikan kebebaskan bagi warga Muslim untuk melakukan kegiatannya. Saat ini, di Ukraina terdapat 200 masjid dan 20 Islamic Center.


Muslim Ukraina memanfaatkan bulan Ramadhan ini untuk melakukan kampanye tentang Islam dengan memberikan penjelasan dan pengenalan tentang Islam pada rekan-rekan mereka yang non-Muslim. Sungguh luar biasa, setelah non-Muslim menerima brosur tentang Islam dan Ramadhan yang kami sebarkan, banyak di antara mereka yang memeluk Islam pada bulan Ramadhan.


Banyak makanan di Arab Saudi


Arab Saudi sudah mempersiapkan diri menyambut Ramadhan, jauh-jauh hari sebelum bulan suci itu datang. Misalnya, dengan membuat sejumlah kebijakan berkaitan dengan pelaksanaan berbuka puasa bersama, membuka masjid-masjid selama 24 jam penuh, menambah jumlah imam dan pekerja yang mengurus masjid serta menertibkan pungutan amal di masjid-masjid selama bulan Ramadhan.



Arab Saudi menerapkan aturan yang sangat ketat selama bulan suci Ramadhan, termasuk pada warga negara asing non-Muslim. Mereka dihimbau untuk menghormati bulan suci Ramadhan dan siapa pun yang melanggar peraturan bulan Ramadhan, diancam akan dideportasi sebagai hukumannya.


Pada bulan Ramadhan masyarakat Saudi biasanya berlomba-lomba memberikan sedekahnya, termasuk memberikan makanan untuk berbuka puasa. Otoritas Saudi menetapkan aturan bahwa sumbangan makanan dari warga masyarakat dikumpulkan di sebuah tempat yang

dijadikan tempat berbuka puasa yang tidak terlalu dekat dengan masjid.


Masjid Padat di Cina



Cina memiliki sekitar 20 juta warga Muslim, separuh di antaranya adalah kelompok etnis Hui. Lebih dari 2,2 juta Muslim dari kelompok etnis Hui hidup di Ningxia, atau sekitar sepertiga dari total penduduk di kawasan itu. Setiap habis sahur, mereka memadati masjid-masjid untuk melaksanakan shalat Subuh berjamaah serta mendengar ceramah Ramadhan.


Keluarga muslim Cina selama Ramadhan, selain meningkatkan kualitas ibadah, juga menyiapkan masakan khas untuk berbuka puasa dan sahur. Makanan itu sebagian akan dibagikan kepada keluarga Muslim lainnya.


Di Cina begitu banyak orang berada dan makmur, namun hanya sedikit dari mereka yang ingin berbagi. Tapi orang Muslim memiliki tradisi untuk berbagi kebahagiaan berupa makanan kepada orang lain dan mengharapkan balasan pahala dari Allah Yang Maha Esa.


(ben)

1 comment:

MONOKROM said...

posting pengalaman yang bagus...
Kalau di Rusia, konon umat muslim harus berpuasa paling tidak 17 jam sehari, benarkah?