Dari Mana Asal Keju?
Jika mendengar kata keju, biasanya kita selalu mengaitkannya dengan bangsa kulit putih. Hmm, padahal aslinya konon berasal dari Asia lho. Hayo, siapa di antara kalian yang suka makan keju?
Keju adalah makanan padat yang dibuat dari air susu hewan. Hewan yang dijadikan sumber air susu biasanya adalah sapi. Air susu unta, kambing, domba, kuda, atau kerbau digunakan pada beberapa tipe keju lokal. Makanan ini dikenal di seluruh dunia, namun diduga pertama kali dikenal di daerah sekitar Laut Tengah.
Keju bermanfaat karena biasanya tahan lama, serta memiliki kandungan lemak, protein, kalsium, and fosfor yang tinggi. Keju merupakan bentuk pengawetan bagi air susu.
Asal usul
Keju sudah diproduksi sejak zaman prasejarah. Tidak ada bukti pasti dimana pembuatan keju pertama kali dilakukan, di Eropa, Asia Tengah, maupun Timur Tengah, tetapi praktek pembuatan keju menyebar ke Eropa sebelum zaman Romawi Kuno. Bahkan, pembuatan keju telah menjadi usaha yang terkoordinasi pada masa Kekaisaran Romawi.
Perkiraan awal adanya pembuatan keju adalah antara 8000 SM (ketika domba mulai diternakkan) sampai 3000 SM. Pembuat keju pertama diperkirakan adalah manusia di Timur Tengah atau suku-suku nomaden di Asia Tengah. Bukti arkeologis pertama tentang pembuatan keju ditemukan pada mural di makam Mesir Kuno, yang dibuat pada 2000 SM.
Mitologi Yunani Kuno menyebutkan Aristaeus sebagai penemu keju. Pada masa Romawi Kuno, keju sudah menjadi makanan sehari-hari, dan pembuatan keju telah menjadi usaha yang telah teratur, tidak jauh berbeda dengan pada masa kini. De Re Rustica tulisan Columella (65 M) menceritakan pembuatan keju dengan proses menghilangkan kandungan air, penggaraman, dan proses penuaan.
Keju dibedakan pertama-tama dari cara pembuatan. Ada dua kelompok besar keju: keju segar dan keju padat. Keju segar tidak mengalami proses pemasakan dan pengepresan. Warnanya putih dan dimakan seperti mentega: dioleskan, atau jika dipadatkan ia dikemas dalam air. Termasuk ke dalam jenis ini adalah Mozzarella.
Keju padat, sebaliknya, dibuat dengan pemadatan, pemanasan, pengepresan, dan, yang paling menentukan, pematangan. Keju yang belum lama mengalami pematangan dapat disebut sebagai keju muda. Semakin lama, ia menjadi keju tua. Keju padat biasanya kering, untuk diiris atau dilelehkan.
Mozzarella
Mozzarella adalah keju Italia yang dibuat dengan cara diputar dan dipotong, karena dalam bahasa Italia, mozzare berarti memotong. Keju ini dibuat dari susu sapi dan susu kerbau. Mozzarella di bufala (mozzarella kerbau) dibuat dari susu kerbau, sementara mozzarella fior di latte dibuat dari susu sapi yang dipasteurisasi atau tidak dipasteurisasi.
Mozzarella segar umumnya berwarna putih, namun dapat berwarna kuning terang tergantung makanan sapi/kerbau yang diambil susunya. Tekstur keju ini setengah lembut dan berkadar air tinggi. Pada umumnya, keju yang dibuat pada hari itu, dimakan pada hari itu juga. Walaupun demikian, keju ini dapat bertahan hingga satu minggu bila direndam di air garam.
Mozzarella dengan kadar air yang rendah dapat disimpan di lemari es hingga satu bulan, dan dapat bertahan lebih lama bila dijual dalam kemasan hampa udara. Mozzarella berkadar air rendah yang sudah diparut dapat disimpan hingga 6 bulan. Mozzarella juga digunakan pada pizza, lasagna, atau dimakan dengan tomat yang diiris dan basil pada hidangan insalata caprese.
Cheddar, Keju Perang
Keju Cheddar adalah keju yang relatif keras, berwarna kuning pucat hingga putih gading, dan kadang-kadang memiliki rasa yang kuat. Keju ini berasal dari desa Cheddar di Somerset, Inggris, dan merupakan keju yang paling populer di Inggris.
Keju Cheddar telah dibuat tiruannya secara luas, baik di Inggris, maupun di negara-negara lain seperti Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Afrika Selatan, Kanada, dan Islandia. Di sebagian besar negara-negara di dunia umumnya tersedia keju "Cheddar" dalam berbagai bentuk, mulai dari jenis keju Cheddar rendah lemak hingga keju Cheddar tua dan tinggi kadar lemak.
Keju Cheddar juga merupakan salah satu keju yang paling umum tersedia dan digunakan di Indonesia sebagai bahan kue dan makanan.
Keju Cheddar telah diproduksi paling tidak sejak tahun 1170. Resep keju Cheddar konon dibawa orang Romawi ke Inggris dari daerah asal keju tersebut di Cantal, Perancis.
Joseph Harding tukang susu dari Somerset disebut sebagai tokoh yang berjasa melakukan modernisasi dan standarisasi keju Cheddar. Ia mengembangkan teknik, peningkatan standar higiene produk susu, dan teknik pembuatan keju modern. Oleh karena itu, Joseph Harding dijuluki sebagai bapak keju Cheddar.
Harding memperkenalkan peralatan baru dalam proses pembuatan keju, termasuk alat "pencacah berputar" untuk memotong tahu susu yang mengurangi kerja manual. Harding menyatakan bahwa keju Cheddar tidak dibuat di ladang, bukan di kandang sapi, atau tidak pula di dalam sapi, namun dibuat di tempat pengolahan susu. Ia dan istrinya adalah orang yang berperan dalam pengenalan keju ke Skotlandia dan Amerika Utara.
Selama Perang Dunia II, sebagian besar susu di Inggris digunakan untuk pembuatan sejenis keju yang dinamakan "Cheddar Pemerintah" untuk dibagi-bagikan sebagai ransum makanan pada zaman perang. Pembuatan keju "Cheddar Pemerintah" hampir-hampir membuat bangkrut produsen keju lainnya di Inggris. Sebelum Perang Dunia I, di Inggris ada lebih dari 3.500 produsen keju, namun tidak lebih dari 100 produsen yang tersisa setelah Perang Dunia II.
Cheddaring adalah tahap tambahan dalam pembuatan keju Cheddar. Setelah dipanaskan, tahu susu diuleni dengan garam, dipotong kotak-kotak untuk menghilangkan dadih susu, kemudian disusun dan dibalik. Keju Cheddar yang keras dan sangat tua perlu dimatangkan hingga 15 bulan.
Keju perlu disimpan pada temperatur konstan, dan kadang-kadang perlu dilengkapi dengan peralatan tambahan. Seperti halnya pembuatan keju di negara-negara Eropa, gua merupakan tempat ideal untuk pematangan keju. Hingga kini, beberapa jenis keju Cheddar yang diproduksi di Inggris dimatangkan di dalam gua di Wookey Hole dan Lembah Cheddar.
Kualitas ideal dari keju Cheddar Somerset dideskripsikan Joseph Harling pada tahun 1864 sebagai "tekstur yang rapat dan kencang, namun bersifat lembut; cenderung meleleh di mulut, dengan rasa yang padat dan merata." Keju Cheddar adalah sumber vitamin B12 yang baik.
(ben)
No comments:
Post a Comment