Friday, August 03, 2012

HORE, 5 AGustus 2012


Mengenal Kubah
 

Kubah merupakan salah satu unsur arsitektur yang selalu digunakan. Ia berbentuk seperti separuh bola, atau seperti kerucut yang permukaannya melengkung keluar. Terdapat juga bentuk 'kubah piring' (karena puncak yang rendah dan dasar yang besar) dan 'kubah bawang' (karena hampir menyerupai bentuk bawang).



Biasanya kubah akan diletakkan di tempat tertinggi di atas bangunan (sebagai atap). Ia diletakkan di atas rangka bangunan petak dengan menggunakan singgah kubah (pendentive).

Kubah dapat dianggap seperti suatu gerbang yang diputarkan pada rangka penyangganya. Ini bermakna kubah mempunyai kekuatan struktur yang besar. Sama seperti jembatan gerbang tertekan, kubah dapat dibuat dari batu bata dan beton saja, bergantung kepada daya tekanan dan geseran. Namun, kubah modern biasanya dibuat menggunakan aloi aluminium, keluli atau konkrit diperkuat sebagai rangka dan dipadatkan dengan kepingan alumunium, tembaga, polikarbonat ataupun cermin sesuai keperluan.

Jika dilihat dari dalam, kubah yang berbentuk hemisfer kelihatan lebih menarik, tapi perlu lebih tinggi untuk kelihatan menarik dari luar. Jadi sebagian kubah, contohnya gereja St. Peter dibangun dari dua kubah sedangkan gereja St Paul dibangun dari tiga kubah.




Banyak masjid di dunia kini juga mempunyai kubah, termasuk di Indonesia. Tradisi ini berasal dari daerah Anatolia.

Beberapa stadion tertutup hari ini juga mempunyai kubah, terutama di negara yang mempunyai iklim empat musim. Stadion pertama seperti ini ialah "Astrodome" di Houston, Texas, AS. Contoh ternama lain ialah "SkyDome" di Toronto, Ontario, Kanada, stadion kubah pertama dengan atap yang dapat dibuka.


Kubah awal

Kubah terawal kemungkinan besar merupakan atap pondok primitif, yang dibuat dari dahan kayu sebagai rangka dan dipadatkan dengan selut dan lumpur. Ataupun menggunakan batu sebagai sangga. Contoh kubah seperti ini dapat dijumpai di dalam kubur Mikene di Yunani dan dalam arsitektur Sisilia di Italia. Kubah-kubah tersebut hanya digunakan untuk bangunan-bangunan yang kecil.

Di Abad Pertengahan semasa pemerintahan kerajaan Romawi, singgah kubah telah diciptakan untuk memungkinkan struktur kubah yang bulat diletakkan di atas bangunan berbentuk segi empat. Ini menjadikan penggunaan kubah semakin meluas.

Kemudian pada zaman Renaissance, orang-orang Eropa telah memperkenalkan ide tanglung di puncak kubah, dan juga meletakkan kubah di atas suatu struktur bulat (seperti silinder) supaya kelihatan lebih tinggi.

Sedangkan pada zaman modern, bentuk kubah geodesi telah diperkenalkan. Kubah ini berbentuk hemisfer dan menggunakan kekisi sebagai rangka, menjadikannya lebih ringan. Perkembangan teknologi juga memungkinkan penggunaan cermin dan plastik sebagai padatan.

 Masjid Kubah Terbesar

Masjid Edebali yang dibangun di Provinsi Bursa, Turki, diklaim sebagai masjid yang memiliki kubah terbesar di dunia. Diameter dari kubahnya mencapai 38 meter.


Mufti Durmus Ayvaz seorang ulama setempat mengatakan bahwa masjid dibangun sejak 1998 dan selesai 2007 itu adalah masjid yang paling banyak dikunjungi oleh para jamaah di provinsi tersebut.

“ Yang paling istimewa dari mesjid kami adalah kubahnya. Kubah terbesar yang ada di dunia dengan diameter 38 meter dan dengan kedalaman sekitar 35 meter. Masjid kami, oleh karena dengan keleluasan dan juga dengan besarnya kapasitas jamaah banyak kegiatan keislaman dilaksanakan di sini,” ucap Durmus Ayvaz.

Masjid Edebali dibangun di atas lahan seluas 5.000 meter persegi dan memiliki luas ruangan dalamnya sekitar 1.850 persegi. Masjid ini dapat menampung sekitar 5.000 jamaah.

Mufti Durmus menyatakan bahwa Masjid Edebali menjadi contoh banyak masjid yang baru dibangun. “Edebali adalah contoh bagi masjid-masjid baru yang akan dibangun, karena tidak ada yang sama dan menyamai masjid kami”.

(ben/net)

No comments: