Friday, September 05, 2014

Cernak, 7 September 2014





 Malam Mencekam


Di belakang  wilayah di Midwest  terdapat hamparan hutan yang lebat. Konon, hutan itu sangat angker  meskipun kabar orang yang pernah melihat hantu itu tidak jelas. Di dekat hutan terdapat rumah kayu tua yang sudah tidak ada penghuninya.

Semuanya dimulai ketika tiga gadis muda memutuskan untuk berkemah jauh ke dalam hutan ...
Sally, Jennifer dan Britney semua berusia tiga belas tahun. Mereka telah saling mengenal sejak kelas empat dan kemudian bershabat. Sally  tinggal di sebuah rumah yang dikelilingi oleh hutan lebat. Tidak ada tetangga sekitar  hingga ratusan meter.

Suatu hari, Sally memiliki ide kemping di hutan tersebut.  Hutan itu adalah hutan  pinus di mana tanahnya sangat lembut.  Sally dankedua temannya mendapat izin dari orang tua mereka.

Pada hari Sabtu pada akhir September. Cuaca masih hangat  saat awal musim gugur, suasana makin gelap dan dingin. Mereka mendirikan tenda di sore hari. Mereka juga menyiapkan api ungggun, mengumpulkan kayu bakar dan hati-hati mencari ranting  untuk membakar hot dog dan marshmallow. Saat makin larut, mereka mengambil kantong tidur, senter, dan makanan ringan  dari tenda mereka.

Mereka kemudian bercanda dan berbagi cerita saat api unggun mulai menyala. Mereka  duduk membentuk  lingkaran dan mengeluarkan hotdog serta tongkat mereka. Mereka mulai memanggang sosis dan ngobrol .
Jika kamu pernah duduk di sekitar api unggun,  kamu tentu tahu  kita hanya bisa di sekitar api unggun. Di belakang kita  hanya ada kegelapan serta gemerisik daun. Lalu, tiba-tiba terdengar suara ranting …

Jennifer adalah orang pertama yang mendengar suara itu dan berseru dengan bisikan "Apa itu? Dengarkan!"
Britney membeku  tak bicara dan Sally mencondongkan tubuh ke depan di kursinya, berusaha untuk mendengar.

Untuk waktu yang lama, tidak ada suara selain derak api.

Kemudian Sally  berkata kepada Jennifer, "Jennifer, bukan apa-apa. Kau membuatku takut. Jangan ulangi lagi!"

Begitu ia mengucapkan kata-kata, angin yang luar biasa datang melalui hutan, meniup awan dan daun pinus  ke udara. Guguran daun menerpa  wajah mereka dan menyengat mata mereka. Angin meniup rambut mereka dan membalik peralatan mereka. Begitu tiba-tiba sehingga hampir memadamkan api  unggun. Sally jatuh dari kursinya. Lalu angin itu reda tiba-tiba.

Gadis-gadis itu ketakutan. Mereka duduk diam sejenak, tidak tahu apa yang harus dilakukan berikutnya atau apa yang diharapkan. Hutan benar-benar sunyi.

Kemudian, dari dalam hutan terdengar suara meratap begitu keras dan begitu tersiksa, sangat mengerikan. Gadis-gadis menutup telinga mereka dengan tangan dan mencoba untuk  menghalau suara ratapan itu. Mereka belum pernah dengar suara seperti itu sebelumnya dan mereka tahu itu bukan dari dunia ini.

Jennifer adalah orang pertama yang memecah keheningan. Dia melompat dari posisinya. Beberapa detik kemudian, Sally dan Britney melakukan hal yang sama. Reaksi mereka begitu spontan sehingga mereka tidak berpikir tentang meraih senter. Mereka melesat melalui hutan, tersandung kayu dan melalui semak-semak. Jika mereka tersandung, mereka dengan cepat  bangun sendiri. Tujuan mereka hanyalah menyelamatkan diri kerumah Sally.

Mereka akhirnya berhasil sampai ke teras belakang. Mereka menemukan tatapan mengantuk ibu Sally yang berdiri di dapur mengepalkan jubah mandinya. Terengah-engah dan gemetar,  tiga gadis ini secara bergantian  menjelaskan dalam kalimat patah-patah apa yang telah terjadi. Ibu Sally mendengarkan sementara ayahnya, begitu mendengarkeributan,  bangkit dari tempat tidurnya dan bergabung dengan mereka di dapur.

Setelah mendengarkan cerita mereka, ia dengan cepat berpakaian dan memberanikan diri ke perkemahan untuk menyelidiki masalah ini dan memadamkan api mereka. Dia pergi selama lebih dari satu jam.

Ketika ia kembali, wajahnya pucat. Dia tampak tgang. Dia tidak mengatakan apa-apa, dan tidak akan mengomentari apa yang telah ditemukan, tidak peduli berapa kali Sally atau ibunya memohon untuk mengetahui hasilnya.

Tiga gadis itu dikirim ke rumah orang tua mereka.. Mereka semua berjanji mereka tidak akan berkemah lagi.

Keesokan harinya, keluarga Sally menerima kabar bahwa neneknya telah meninggal dunia. Pada hari-hari berikutnya, kejadian di hutan tak ada yang mau membicarakan.

Seiring waktu berlalu, keluarga  Sally pindah.

Tiga gadis ini  tetap berteman sampai  kini. Tapi kenangan berkemah  mereka terukir dalam pikiran mereka. Malam itu tidak akan pernah terlupakan.

No comments: