Saturday, October 29, 2016

Hore, 30 Oktober 2016



Apa Itu Banjir Bandang?

Banjir sebenarnya merupakan peristiwa terbenamnya daratan oleh air yang disebabkan oleh hal-hal tertentu. Yang mana air tersebut menggenangi daratan yang tadinya kering, bahkan merupakan tempat tinggal masyarakat. Tetapi akhir-akhir ini, fenomena banjir termasuk kategori bencana alam yang merugikan masyarakat dan pemerintak termasuk Indonesia.

Beberapa faktor yang mempengaruhi banjir sebenarnya berasal dari dua sisi, yaitu alam dan manusia sendiri. Faktor alam seperti gunung meletus misalnya, yang mengakibatkan banjir lahar. Sedangkan faktor lainnya seperti penebangan hutan liar misalnya, tak lain merupakan kesalahan dan keserakahan manusia sendiri.

Banjir pada akhir-akhir ini memang akrab sekali dikategorikan sebagai bencana alam karena merugikan masyarakat. Dari merusak bangunan tempat tinggal, mengganggu aktivitas sehari-hari hingga mendatangkan penyakit dan mendatangkan korban jiwa. Penyakit yang menjangkit masyarakat karena adanya banjir biasanya disebabkan karena air banjir sudah terkontaminasi atau tercampur dengan sampah, kotoran hewan dan juga manusia. Penyakit yang menjadi tren biasanya adalah diare, kolera, tipus, dan lainnya.

Peristiwa banjir yang terjadi tentunya bermacam-macam tergantung pada penyebabnya. Oleh karena itu, terjadinya banjir dilihat dari penyebabnya terbagi menjadi beberapa jenis,  antara lain:

Banjir Air
Banjir air merupakan banjir yang sering sekali terjadi saat ini. Penyebab dari banjir ini adalah kondisi air yang meluap di beberapa tempat, seperti sungai, danau maupun selokan. Meluapnya air dari tempat-tempat tersebut yang biasanya menjadi tempat penampungan dan sirkulasinya membuat daratan yang ada di sekitarnya akan tergenang air. Banjir ini biasanya terjadi karena hujan yang begitu lama sehingga sungai, danau maupun selokan tidak lagi cukup untuk menampung semua air hujan tersebut.

Banjir Cileuncang
Banjir ini sebenarnya hampir sama dengan banjir air. Tetapi banjir cileuncang ini terjadi karena hujan yang derat dengan debit/aliran air yang begitu besar. Sedemikian sehingga air hujan yang sangat banyak ini tidak mampu mengalir melalu saluran air (drainase) sehingga air pun meluap dan menggenangi daratan

Banjir Rob (Laut Pasang)
Banjir laut pasang atau dikenal dengan sebutan banjir rob merupakan jenis banjir yang disebabkan oleh naiknya atau pasangnya air laut sehingga menuju ke daratan sekitarnya. Banjir jenis ini biasanya sering menimpa pemukiman bahkan kota-kota yang berada di pinggir laut, seperti daerah Muara Baru di ibukota Jakarta. Terjadinya air pasang ini di laut akan menahan aliran air sungai yang seharusnya menuju ke laut. Karena tumpukan air sungai tersebutlah yang menyebabkan tanggul jebol dan air menggenangi daratan.

Banjir Bandang
Banjir bandang merupakan banjir yang tidak hanya membawa air saja tapi material-material lainnya seperti sampah dan lumpur. Biasanya banjir ini disebabkan karena bendungan air yang jebol. Sehingga banjir ini memiliki tingkat bahaya yang lebih tinggi daripada banjir air. Bukan hanya karena mengangkut material-material lain di dalamnya yang tidak memungkinkan manusia berenang dengan mudah, tetapi juga arus air yang terdakang sangat deras.

Banjir Lahar
Banjir lahar merupakan jenis banjir yang disebabkan oleh lahar gunung berapi yang masih aktif saat mengalami erupsi atau meletus. Dari proses erupsi inilah nantinya gunung akan mengeluarkan lahar dingin yang akan menyebar ke lingkungan sekitarnya. Air dalam sungai akan mengalami pendangkalan sehingga juga akan ikut meluap merendam daratan.

Banjir Lumpur
Banjir ini merupakan jenis banjir yang disebabkan oleh lumpur. Salah satu contoh identic yang masih terjadi sampai saat ini adalah banjir lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur. Banjir lumpur ini hampir menyerupai banjir bandang, tetapi lebih disebabkan karena keluarnya lumpur dari dalam bumi yang kemudian menggenangi daratan. Tentu lumpur yang keluar dari dalam bumi tersebut berbeda dengan lumpur-lumpur yang ada di permukaan. Hal ini bisa dianalisa dari kandungan yang dimilikinya, seperti gas-gas kimia yang berbahaya.

No comments: