Friday, October 07, 2016

Hore, 8 Oktober 2016


Mengenal Rumah Adat di Sumatera

Rumah Adat di Indonesia Keragaman arsitektur hunian suku-suku di Indonesia yang beragam dapat kita buktikan dengan banyaknya bentuk dan model rumah adat suku-suku di Indonesia dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

 Rumah Adat Krong Bade, Nanggroe Aceh Darussalam


Rumah Krong Bade atau juga biasa dikenal dengan nama rumoh Aceh adalah rumah adat dari provinsi terbarat di Indonesia, Nanggroe Aceh Darussalam. Rumah Krong Bade merupakan rumah panggung dengan satu buah tangga depan yang biasa digunakan untuk berlalu lalang. Rumah adat Aceh ini keberadaannya sekarang semakin langka. Orang-orang Aceh pada umumnya saat ini lebih memilih untuk tinggal di rumah dengan gaya modern. Alasannya, selain karena biaya pembangunannya yang lebih mahal, rumah Krong Bade juga membutuhkan biaya perawatan yang tidak sedikit.

Rumah Adat Bolon, Sumatera Utara 

Rumah Bolon adalah rumah adat yang menjadi identitas suku Batak yang ada di Sumatera Utara. Ada beberapa jenis rumah bolon yang dulu sempat menjadi gaya arsitektur hunian orang-orang Batak. Beberapa jenis rumah adat di Indonesia tersebut antara lain Rumah Bolon Toba, Bolon Mandailing, Bolon Simalungun, Bolon Pakpak, Bolon Karo, Bolon Angkola. Masing-masing rumah tersebut sebetulnya memiliki ciri khasnya tersendiri. Namun, saat ini mereka sudah sulit ditemukan.


 Rumah Adat Gadang, Sumatera Barat 

Rumah Gadang (Godang) adalah rumah adat Minangkabau yang hingga kini masih banyak ditemui di provinsi Sumatera Barat. Mengingat kebudayaan melayu yang menyebar di sekitar semenanjung Malaya tempo dulu, Rumah adat ini juga hingga kini dapat kita jumpai di beberapa wilayah di Malaysia. Jadi, jika suatu saat Anda menemukan rumah gadang di negeri tetangga, jangan anggap jika mereka mencuri kebudayaan kita.

 Rumah Adat Selaso Jatuh Kembar, Riau 

Rumah Selaso Jatuh Kembar adalah rumah adat di Indonesia khas Provinsi Riau yang digunakan sebagai balai desa atau tempat bermusyawarah. Selaso jatuh kembar sendiri memiliki arti rumah yang memiliki dua selasar dengan lantai yang lebih rendah dari ruangan tengah.

Rumah Adat Panggung Kajang Leko, Jambi 

Rumah Panggung Kajang Leko adalah rumah adat di Indonesia khas Jambi yang terbuat dari kayu dan terbagi menjadi 8 ruangan. Kedelapan ruangan tersebut antara lain Ruangan pertama (jogan) berfungsi sebagai tempat beristirahat dan sebagai tempat untuk menyimpan air. Ruangan kedua (serambi depan) berfungsi sebagai tempat penerima tamu laki-laki. Ruangan ketiga (serambi dalam) berfungsi sebagai tempat tidur anak laki-laki. Ruang keempat (amben melintang) berfungsi sebagai kamar pengantin. Ruang kelima (serambi belakang) berfungsi sebagai tempat tidur untuk anak perempuan yang belum menikah. Ruang keenam (laren) berfungsi sebagai tempat menerima tamu perempuan. Ruang ketujuh (garang) berfungsi sebagai tempat untuk memasak makanan dan sebagai tempat menyimpan air. Ruang kedelapan adalah dapur yang digunakan untuk memasak makanan.


 Rumah Adat Limas, Sumatra Selatan 

Rumah limas adalah rumah adat di Indonesia khas Sumatra Selatan yang memiliki lantai bertingkat dengan bentuk atap yang menyerupai limas. Kebanyakan rumah limas memiliki luas 400 sampai 1000 meter2. Bangunan didirikan di atas tiang kayu ulin yang kuat dan tahan air, sedang pintu, dinding, dan lantai terbuat dari kayu tembesu.

No comments: