Thursday, October 08, 2009

Hore, 11 Oktober 2009

Hujan Aneh di Penjuru Dunia


Kalian pernah membayangkan hujan yang turun bukan butiran air? Ya, dfi antara kalian pasti ada yang pernah membayangkan hujan duit. Hehehehe. Tapi tahukah kalian, bahwa di dunia ini pernah terjadi banyak hujan yang bukan air? Ada hujan ikan, hujan air merah, hujan uang, hujan laba-laba … wow!



Biar kalian tidak penasaran, yuk kita simak ceritanya.


Hujan Ikan


Hujan ikan diceritakan dalam Cerita Rakyat Honduras. Namun, juga terjadi secara nyata di Departamento de Yoro, Honduras, antara bulan Mei dan Juli. Saksi mengatakan bahwa fenomena ini dimulai dengan awan gelap di langit, diikuti dengan kilat, guntur, angin kencang dan hujan lebat selama 2 - 3 jam. Setelah hujan berhenti, ratusan ikan ditemukan hidup di tanah. Orang mengambil ikan - ikan ini dan memasaknya. Sejak 1998, Festival Hujan Ikan dirayakan setiap tahun di kota Yoro.



Kejadian hujan ikan ini pernmah pula terjadi di Singapur pada 1861 lho. Hal tersebut membuat beberapa pelukis tergerak mengabadikan kejadian tersebut dalam sebuah lukisan.

Kabarnya, hujan ikan ini terjadi akibat badai hebat di luat yang kemudian bergerak ke daratan. Badai itu membawa sejumlah ikan dan mengempaskannya di daratan. Itu sebabnya terjadi hujan ikan.


Hujan Laba-laba


Pada 6 April 2007, hujan laba-laba jatuh dari langit Provinsi Salta, Argentina. Seorang warga negara Argentina Christian Oneto Gaona, menjadi saksi adanya hujan laba-laba, juga menjadi orang pertama di dunia yang mampu “menangkap“ hujan ajaib ini melalui kamera.



Christian dan teman-temannya sepakat untuk melakukan perjalanan ke Propinsi Salta selama liburan Paskah mereka. Sekitar pukul 15.00 waktu setempat, pada tanggal 6, mereka mulai mendaki Gunung San Bernardo. Dua jam kemudian, mereka menemukan, tanah di sekeliling mereka telah diselimuti beragam warna laba-laba, masing-masing berukuran kurang lebih 4 inci.Lalu mereka menengadah dan melihat banyak laba-laba jatuh dari atas langit.


Semua orang terperangah. Christian baru teringat bahwa dia membawa kamera. Dengan terburu-buru dia memotret beberapa laba-laba yang jatuh dari langit dan laba-laba lain yang sedang membuat jaring-jaringnya. Laba-laba tersebut terlihat sangat menakutkan, merayap kemana-mana, dan jaring dimana-mana. Ini lebih menyerupai film fiksi science daripada suatu kenyataan, kata Christian.


Hujan Uang Koin


Sebenarnya ada banyak kejadian hujan uang koin yang tercatat dari berbagai penjuru dunia. Pada 1940 hampir 1000 koin jatuh di kawasan Meshchera, Russia dalam sebuah bencana badai. Yang mengejutkan, semua koin berasal dari abad ke-16. Aneh sekali!


Pada 1956, uang koin menimpa anak-anak di Hanham, Inggris, ketika mereka pulang sekolah. Pada 1982, sejumlah anak di Manchester, Inggris, menyerbu took untuk membeli cokelat. Penjaga toko mengira anak-anak itu telah mencuri kotak amal. Tapi anak-anak itu semua berkata mendapatkan uang yang jatuh dari langit.


Hujan Merah


Tidak ada yang mengerti apa yang sedang terjadi, Pada saat itu, 25 Juli 2001, hujan lebat dengan air berwarna merah menghujani negara bagian Kerala di India. Hujan itu berlangsung hingga September 2001. Lebih dari 500.000 meter kubik air hujan berwarna merah tercurah ke bumi. Pada mulanya ilmuwan mengira air hujan yang berwarna merah itu disebabkan oleh pasir gurun, namun para Ilmuwan menemukan sesuatu yang mengejutkan, unsur merah di dalam air tersebut adalah sel hidup.



Hujan yang pertama jatuh di distrik Kottayam dan Idukki di wilayah selatan India. Bukan hanya hujan berwarna merah, 10 hari pertama dilaporkan turunnya hujan berwarna kuning, hijau dan bahkan hitam. Setelah 10 hari, intensitas curah hujan mereda hingga September. Hujan tersebut turun hanya pada wilayah yang terbatas dan biasanya hanya berlangsung sekitar 20 menit per hujan. Para penduduk lokal menemukan baju-baju yang dijemur berubah warna menjadi merah seperti darah. Penduduk lokal juga melaporkan adanya bunyi ledakan dan cahaya terang yang mendahului turunnya hujan yang dipercaya sebagai ledakan meteor.


Semula ilmuwan mengira itu ada hubungannya dengan makluk luar angkasa. Ternyata berasal dari sejenis ganggang di daerah tersebut yang terbawa badai.


(ben)

No comments: