Friday, March 30, 2007

Cernak, BP 1 April 2007


Byuuur!

Oleh Benny Rhamdani


“Dito, besok kita berenang yuk!” ajak Erwin di saat istirahat.
“Nggak ah,” jawab Dito.
“Kenapa sih kamu nggak pernah mau kalau diajak berenang?”
“Ya, nggak mau aja.”
“Nggak bisa berenang ya?”
“Siapa bilang?” elak Dito.
“Buktinya nggak mau dioajak berenang. Kalau nggak bisa beranang ngaku saja. Nanti aku ajarin kamu berenang deh,” desak Erwin.
“Nggak ah. Lain kali saja. Atau ajak yang lain saja,” kilah Dito.
“Teman sebangkumu kan aku. Harusnya, lebih utama kuajak ya kamu, bukan yang lain.”
“Sudahlah. Jangan memaksa.”
“Atau jangan-jangan kamu takut air?” tanya Erwin lagi.
Dito menggeleng. “Kalau takut air, berarti setiap hari aku tidak mandi dong?!”
Erwin tertawa. Dia sudah pasrah memaksa teman sebangkunya.Dia pun pergi mencari teman yang lain yang mau diajak berenang besok.
Dito menarik napasnya. Dia sebenarnya ingin sekali berenang. Tapi …
Tak lama kemudian Erwin kembali menemui Dito. “Teman-teman nggak ada yang bisa pergi besok. Aku ajak kamu saja. Biarlah kamu nggak berenang, tapi ikut saja. Kamu bisa duduk-duduk di pinggir kolam renang,” kata Erwin.
Dito merenung sebentar. Ingin menolak susah juga. Apalagi melihat tampang Erwin yang memelas. Akhirnya Dito mengangguk. “Baiklah, tapi aku mengantar saja,” katanya.
Esok harinya mereka janjian ketemu di kolam renang umum Tirta Gangga. Sekitar pukul sembilan pagi mereka sudah masuk ke dalam tempat itu. Erwin langsung mengenakan celana renangnya. Dia menitipkan tasnya ke Dito.
“Kenapa tidak dititipkan ke tempat penitipan tas saja?” tanyaDito.
“Kamu kan tidak berenang. Ya tidak apa-apa kalau aku minta tolong pegangin dan jaga tasku. Lahipula, kalau aku mau ngambil brang di tas, nggak perlu bolak-balik manggil petugas titip tas,” jawab Erwin sambil langsung menyeburkan diri ke kolam renang.
Byur! Dito ngedumel karena cipratan air itu mengani mukanya.
Dito mencari tempat yang teduh.. Dia duduk sambil melihat-lihat situasi kolam renang. Makin siang, pengunjung makin banyak. Orang tidak lagi leluasa berenang. Apalagi di kolam dangkal.
Bosan melihat orang berenang Dito membaca komik yang dibawanya. Namun baru membaca beberapa helai Dito ingin buang air kecil. Dia pun meninbggalkan tas Erwin dan mencari kamar kecil.
Saat kembali dari kamar kecil, ia melihat seseorang tengah membuka tas erwin.
“Hey! Apa yang kamu lakukan! Maling!” teriak Dito.
Orang itu kaget.
Dito menarik orang itu agar melepaskan tas Erwin. Ia tak peduli tubuh orang itu lebih besar. Orang itu akhirnya melepaskan tas itu lalu bermaksud berlari. Dito mencegahnya. Dan … Byur!!!
Dito dan orang itu kecebur.
Seorang penjaga kolam yang melihat kejadian langsung menangkap pencuri itu, smentara Dito langsung kepinggir dan naik ke tepi kolam. Dia melihat wrwin mendekat.
“Tasmu mau diambil orang itu!” kata Dito kepada erwin.
“Oh, terima kasih kamu telah menjaganya. Tapi … kamu nyebur juga. Kamu ternyata bisa berenang ya? Lalu kenapa nggak ebrenang saja sekalian?” Erwin malah bingung.
Dito tak sempat menjawabnya. Dia diminta petugas kolam renang untuk menjelaskan peritsiwa pencurian tas.
Akhirnya Erwin dan Dito memutuskan pulang lebih cepat setelah urusan selesai.Di perjalanan pulang, Dito akhirnya menceritakan sebab dia tak mau berenang.
“Setahun yang lalu … keluarga kami berlibur ke pantai. Lalu … salah seorang sepupuku berenang ke tengah laut. Dan tiba-tiba … ia terseret ombak … sampai hilang. Dua hari kemudian baru ditemukan dalam keadaan meninggal …”
“Tapi kenapa kamu jadi takut berenang? Lagi pula itu kejadiannya di laut,” tanya Erwin.
“Karena akulah yang mengajaknya berenang menjauhi pantai ….” Jawab Dito sedih.
Erwin terdiam. Dia tak tahu harus bilang apa lagi. Untuk sementara ini, Erwin berajanji tidak akan emmaksa Dito lagi berenang. Sampai Dito melupakan kesedihannya.
***

No comments: